__
Sebuah kegelapan yang begitu dalam.
"Hiks hiks tuan maafkan saya, maafkan saya yang tidak berguna ini"
"Siapa yang menangis?, kenapa dia menangis dengan suara teramat sedih?
"Maafkan aku tuan, maafkan aku, maafkan aku"
"Kenapa kau terus meminta maaf padaku?, apa yang sudah kau lakukan padaku sehingga kau begitu perustasi?"
"Maafkan saya, saya tidak akan perna membiarkan anda menangis lagi. Jadi saya mohon tolong tersenyum lah tuan"
___
"Hei nak... Nak"suara seseorang membangunkan ku.
Mataku perlahan terbuka...
Lalu mulai melihat sekeliling. Aku melihat sebuah ruangan yang sangat asing untukku.
Sebuah kasur yang cukup empuk dan juga hangat.
"Hei nak apa kau baik baik saja?"tanya pria di hadapanku.
Pria itu memiliki mata zamrud yang indah.
Pria ini dia...
"Dan—"Daniel apa dia sudah sadar?"suara lain terdengar bersamaan dengan langkah kaki.Tringgg
Layar muncul di hadapanku
Mataku terbuka lebar.
sontak aku mengarahkan mataku keara pintu yang terbuka.
Pria bermata merah itu membawa nampan berisi sebuah makanan.
Pria ini tidak salah lagi....
"Azkhar Febbian"ucapku tanpa sadar.
"Emh?, apa kau mengenalku?"tanya pria itu menatapku.
"Tidak... Itu , maksudku bukan"ucapku sedikit terbata.
"Sepertinya dia masih kebingungan"ucap Daniel menatap azkhar asli.
"Itu tentu saja, kita menemukan nya di trotoar dengan darah yang banyak"ucap azkhar.
Perlahan tanganku bergerak.
Dan terasa sebuah kain yang melekat di kepalaku."Apa yang terjadi dengan kepalaku?"
"Tuan..., maafkan saya. Padahal saya sudah mencoba untuk menyingkirkan penculik itu. Namun karna kelalaian saya anda malah terkena pukulan benda tumpul"ucap kelinci yang muncul.
Wajahnya begitu merasa bersalah.
"Owh!"
Tiba tiba aku merasakan seperti kepalaku sedang berputar-putar.
"Nak ada apa?, apa kepalamu sakit ?"tanya Daniela.
"Aku... Akan menelpon dokter sebentar"ucap pria itu menaruh makanan di sebuah meja kecil dan berlari lalu tanpa sengaja kakinya malah menendang pintu di hadapan nya.
"Owhhhh.....sakit"ucap azkhar asli
"Astaga bukanka aku sudah bilang untuk berhati hati"ucap Daniel beranjak mendekati pria itu.
"Lukanya parah tidak?"ucap Daniel dengan wajah khawatir.
"Tidak apa apa aku hanya terbentur sedikit"ucap azkhar tertawa.
Meski tidak di katakan secara jelas aku bisa memahami hubungan mereka dari sikap mereka berdua."Astaga, tunggu sebentar aku akan mengambil kotak p3k"ucap Daniel berdiri.
"Tidak perl—" tapi Daniel sudah berlari sebelum Azkhar menyelesaikan kata-katanya.
"Pfft"perlahan azkhar sedikit tertawa.
"Dia bodoh kan, hahah. Padahal ini hanya luka kecil tapi dia malah berekpresi seperti aku akan mati saja"ucap azkhar perlahan berjalan dan duduk di kasur di samping.
Dari mata azkhar juga aku bisa memahami kalau azkhar sebenarnya begitu menyayangi Daniel.
"Itu.... Ku pikir karna dia begitu mencintaimu "ucapku pada azkhar asli di sampingku.
"Begituka"ucap azkhar tertawa kecil.
"Ah benar juga nak, siapa namamu?"tanya azkhar kepadaku.
"Aku?, namaku adalah....."
Srrrt
Sontak mata azkhar terbelalak."Sayang aku kembali"ucap Daniel masuk
Gubrak
Sebuah hantaman keras menghantam kepalaku.
Azkhar asli memukulkan sebuah buku tebal itu ke Ara dahiku.
"Padahal mereka tidak perna mencariku, bagaimana bisa mereka memberikan namaku pada anak mereka yang lain"teriak azkhar keras padaku.
Darah perlahan mengucur darah dari kepalaku yang sudah terluka sejak awal.
Tis tis darah itu mengotori lantai ubin yang berwana putih itu.
"Apa yang harus ku lakukan?".
"Tuan...."ucap Mimi memegang kepalaku.
"Azkhar apa yang terjadi ?"tanya Daniel kearah kekasihnya.
"Aku harus membersihkan darah nya"gumamku mengelapkan celana yang ku pakai ke tetesan darah itu.
"Apa lagi yang sebenarnya mereka inginkan?, mereka menyalahkan ku atas hilangnya Owen lalu membuat anak baru dengan namaku"teriak azkhar keras.
"Kenapa selalu aku, selalu aku"teriak azkhar asli menunjuk-nunjuk ku."Hei nak, aku tidak bermaksud mengusir mu. Tapi bisakah kau pergi dari sini?"tanya Daniel yang masih memeluk kekasihnya.
Perlahan aku berdiri dari tempat ku terduduk.
"Kakak tidak perlu khawatir, kapanpun kakak kembali seluruh keluarga akan selalu menyambutmu"ucapku tersenyum.
"Karna yang mereka inginkan adalah azkhar Febbian anak mereka, bukan seorang pengganti"ucapku sedikit menunjukan tawaku.
"Kalau begitu aku permisi dan maaf karna sudah mengotori lantainya..."ucapku perlahan berjalan.
Aku meninggalkan rumah itu dengan darah yang masih mengucur dari kepalaku.
"Tuan apa anda baik-baik saja?"tanya Mimi menyembuhku luka di kepalaku.
Dengan sekejap luka yang tadinya melintang cukup panjang di belakang kepalaku menghilang seketika."Mimi ayo kita kembali, mari kita selesaikan tugas di dunia ini dengan cepat"ucapku tersenyum.
"Tuan!"ucap Mimi
"Entah kenapa?, aku sekarang merindukan Daniel milikku"ucapku tertawa.
Aku harus mempertemukan keluarga itu kembali seperti cerita aslinya. Lalu pergi seperti novel aslinya.
Namun aku tidak lupa dengan judul dari novel ini.
Hari demi hari aku mulai menulis di sebuah buku seukuran telapak tangan orang dewasa berwarna orange itu.
Menulis dan menggambar apa yang ku suka.
Tak lupa menuliskan tanggal dan juga hari terjadi nya terjadi tsb.Setiap hari aku mengirimkan sebuah surat secara rahasia ke kotak pos rumah dimana azkhar asli berada
Meski surat itu tak panjang. Aku selalu menyisipkan kata-kata memintanya untuk kembali kerumah ini.
Hingga akhirnya hari penantian pun tiba.
Azkhar asli akhirnya bertemu dengan keluarga aslinya kembali.
Rasa syukur pun tercurah oleh keluarga itu.
Mereka menangis haru sembari memeluk kedatang seseorang yang sudah lama mereka nantikan.
Bahkan mata kak Delion begitu berkaca -kaca dan akhirnya benar benar menjatuhkan air matanya.
Dan peran pengganti akan berakhir....Kamar dan pakaian yang ku pakai akhirnya kembali kepada orang yang seharusnya.
Disana aku berdiri di ujung ruangan melihat keluarga yang bahagia itu....
Perlahan aku berjalan keara 5 orang yang sedang berkumpul di ruang tamu itu.
Berdiri di tengah mereka.
"Saya sungguh berterimakasih kepada kalian semua"ucapku membungkukkan kepalaku kepada mereka berlima.
Mereka hanya menatapku untuk sementara lalu mengangguk dan kembali dalam cerita mereka.Keesokan harinya.
Aku menggendong tas yang biasa kupakai untuk sekolah.
Dan seperti biasanya ibu akan memberikan bekal sebuah roti panggang.
Namun hari ini sepertinya ibu sedikit lupa karna dia memanggang roti itu sampai berbaju hangus dan berubah berwarna hitam.
Aku terus menulis dan menggambar semua hal kedalam buku yang usang itu.
Tak terhitung waktu yang sudah di lalui.
Meski hanya 3 tahun aku begitu bahagia dan berterima kasih kepada penciptaku yang memberikan kasih sayang kepada ku.
Di pantai dengan pasir berwarna putih itu,
Aku berdiri di sana melepaskan sepatu dan tas ranselku di ujung tangga pantai.
Berjalan tanpa alas kaki merasakan pasir yang basah dan dingin.
Angin begitu kencang berhembus begitu luas."Ibu cepat kemari"
"Tunggu dulu"ucap wanita itu mengejar anaknya.
Srrt
Mereka melewati azkhar disana.
"Ibu kakak itu kenapa disana?"tanya anak itu menatap seorang anak yang perlahan berjalan ke tengah laut.
"Kakak yang mana?"tanya ibunya yang tak sempat melihat anak itu.
Dan perlahan tubuh anak itu mulai jatuh karna air laut yang berat
"Sebentar lagi....!"
Namun.
Gruk
Tiba tiba seseorang menarik lengan dari clone yang ingin mengakhiri tugasnya.
"Apa yang kau lakukan....."
KAMU SEDANG MEMBACA
menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)
Fantasyazkhar Febbian adalah seorang pria yang berumur 19 tahun, dia meninggal karna tubuhnya terhimpit oleh Rak Rak buku saat terjadinya gempa. Namun tiba tiba dia mendengar suara suara aneh. "jiwa sudah keluar dari tubuh" "mulai memproses pemindahan " di...