56. Delion

585 77 3
                                    

Tangan itu seketika menarik ku keras sampai keluar dari air laut itu.
Pria itu membalikan tubuhku dan membuatku menghadapnya.
Terlihat seorang pria berambut hitam dengan mata hitam .
Dia memegang bahuku.
"Apa yang kau lakukan .....!"terakhir pria dihadapan ku ini

"Kak Del—"kutanya apa yang kau lakukan"teriak pria itu keras.
Teriakan pria itu begitu keras sampai terdengar bergema.
"Sebelum itu ayo keluar dari sini"ucap kak Delion menarik tanganku
"Aku tidak akan kembali...."ucapku
"Katakan sekali lagi saat kita sudah di dataran"ucap kak Delion terus menarik tanganku.
"Hentikan... Kakak hentikan"ucapku
Namun pria itu terus menarik ku sampai kami berpijak di pasir.

"Aku tanya lagi, apa yang kau lakukan disana?"ucap kak Delion memegang bahuku sembari berjongkok dihadapan ku
"Aku ingin mengakhiri tugasku"jawabku sembari menatap mata pria itu.
"Tugas apa yang ingin kau akhiri?"tanya kak Delion.
Mata kami saling menatap.
"Tugas sebagai pengganti"ucapku
"lanjutkan...."ucap kak Delion.
Mata hitam itu seperti melihat bagian dalam dari tubuhku.
Begitu menusuk kedada dan membuat sesuatu yang merupakan jantung buatan ini berdenyut keras.

"Ka-karna azkhar asli sudah kembali... Sudah saatnya aku pergi"ucapku sedikit terbata.
"Jadi... Apa artinya karna tugasmu sebagai pengganti sudah selesai kau ingin menenggelamkan dirimu di laut?"ucap kak Delion menatapku begitu dalam.
Wajahku segera menunduk lalu perlahan mengangguk.

"Kenapa?"ucap kak Delion tiba tiba.
"Apa?"ucapku kebingungan.
"Kutanya kenapa mau menenggelamkan dirimu"ucap kak Delion
"Karna tugasku—"persetan dengan tugasmu. Aku tanya kenapa kau ingin bunuh diri"teriak kak Delion keras
"Tidak aku salah.... Aku tanya, apa tugas yang sudah kau selesaikan?"ucap kak Delion memegang kepalanya.
"Mem-membawa azkhar asli kembali kerumah"ucapku sedikit terbata.
"Atas permintaan siapa?"ucap kak Delion semakin membuatku kebingungan.
"Itu... Aku tidak mengerti, bu-bukankah semua orang mengharapkan azkhar asli kembali?"ucapku
"Siapa yang bilang begitu?"tanya kak Delion.

"Bukankah kakak yang bilang kepada ku untuk tidak perna berfikir bisa menggantikan posisi karakter Azkhar asli, karna aku hanyalah sebuah clone yang di ciptakan dari DNA azkhar asli"ucapku.
Mata kak Delion melebar.
"Sialaaaan"tiba tiba kak Delion berteriak keras sembari menendang batu yang sebesar kepala itu.
"Owh"ucap Delion terduduk karna kakinya sakit.
"Kakak ada apa?"ucapku yang melihat pria di hadapanku itu memegangi kakinya.
Perlahan pria itu berdiri.
Dia berkacak pinggang.
"Ternyata semuanya karna aku!"ucap kak Delion mengusap rambutnya.

"Mimi sebenarnya apa yang terjadi dengan pria ini?"gumamku kebingungan.
"Saya tidak tahu tuan"ucap Mimi
"Sial aku sudah kesal...., ini sudah setengah jam. Seharusnya aku sudah pergi ke novel yang lain setengah jam lalu. Tapi karna pria ini...."
"Sebenarnya apa yang kakak inginkan"ucapku menaikan nada bicaraku

"Bukankah kakak lah yang selalu menyuruhku untuk enyah dari hadapanmu, dan saat aku akan benar benar pergi kenapa kau malah menghentikanku"ucapku.
"Apa kakak ingin menyaksikan kepergian ku dengan benar, atau kakak ingin aku tetap hidup sebagai parasit yang menjadi beban?"ucapku
"Tidak.... Aku tidak bermaksud begitu"ucap kak Delion segera menatapku.
"Lalu kenapa kak...."ucapku keras.
"Kenapaaaa"teriakku keras.
"Tolong berhenti bertingka seperti kau adalah kakakku, itu membuatku jijik"teriak ku keras.
"Tidak..., bukan begitu aku hanya"ucap Delion terhenti.
"Hanya apa....?, apa yang kau inginkan lagi dariku?, aku sudah membawa adikmu kembali. Lalu apa lagi?"teriakku keras.
"Tidak.... Pria itu bukan adikku "ucap Delion tiba tiba

"Haah?"
"Apa maksud nya itu?"ucapku memiringkan wajahku.
"Mimi... Apa maksudnya itu? Apa pria itu benar benar karakter Azkhar asli?"gumamku.
"Tidak tuan, sudah di pastikan oleh sistem kalau pria yang anda bawah kembali adalah 100% karakter Azkhar asli"jawab Mimi menggeser geser layar.
"Lalu... Apa maksudnya dia bukan adiknya?"
"Saya akan memeriksa mungkin saja ada bug dalam cerita ini"ucap Mimi.

"Jiwa adikku tidak ada pada azkhar asli"ucap Delion mengangkat wajahnya.
"Dan entah mengapa"ucap Delion menunjuk dadaku
"Jiwa adikku ada pada dirimu"ucap Delion menatapku.
"Haaah?..., apa maksudnya itu?"ucapku

"Apa maksudnya itu?, Delion adalah karakter dalam diary sang palsu yang berperan sebagai kakak dari azkhar asli, tapi apa yang dia maksud dengan jiwanya bukan adiknya?"
"Apa maksudnya?, aku sama sekali tak mengerti?"
Tringggg
Sebuah layar berwarna hijau muncul dihadapan ku tiba tiba.
"
Tringgg
Anda menemukan potongan jiwa ke 160 dari total 1000 jiwa yang sudah terpecah ke seluruh dunia
"
"A.. apa ini?"ucapku kaget.
"Hei sebenarnya apa ini?"tanyaku memegang tangan Delion.
Tis
Sesuatu mengenai tanganku.
Mata pria itu mengeluarkan air matanya.

"Kenapa aku selalu terlambat?"
"Kenapa aku tak bisa menyelamatkan adikku?"
"Kenapa aku begitu payah?"
"Kenapa aku tak perna bisa menemukan adikku?"
"Kenapa?
"Kenapa?
"Kenapa?
"Kenapa?

Penyesalan yang selalu dimiliki oleh Delion Febbian adalah tak perna bisa menyelamatkan adiknya dari kematian.

Awal pertemuan azkhar dengan Delion adalah saat azkhar memasuki dunia novel yang ke 460 nya.
Disana dia berperan sebagai sang adik dari seorang antagonis yang bernama Delion Febbian.
Namun bisa di katakan keluarganya lah yang membuat Delion menjadi seorang antagonis.
Delion adalah anak dari istri pertama ayahnya yang sudah meninggal sedangkan azkhar adalah anak dari istri kedua ayahnya dan sangat di cintai semua orang karna memiliki sifat yang baik dan otoritas yang tak bisa diremehkan entah itu dari pihak ibu nya yang merupakan seorang putri bungsu dari keluarga count.

Di luar rumah itu keluarga Febbian di gambarkan sebagai keluarga yang begitu bahagia dengan 2 putra, namun tidak begitu....
Putra tertua mereka yang terlihat bahagia dipertemuan sosial ternyata hidup penuh tekanan dan di siksa oleh kedua orang tuanya.
Layaknya novel novel zaman eropa yang sering di tulis.

Ketika dia harus bekerja keras dibawah tekanan dan siksaan dia malah melihat adiknya yaitu azkhar Febbian yang tidak perlu bekerja keras sedikitpun.
Hal itu membuatnya iri dan menimbulkan kebencian yang dalam pada adiknya azkhar.
Suatu hari Delion melakukan kesalahan dan dihukum Kuring di sebuah mansion putih yang jaraknya cukup jauh dari mansion utama.
Mansion yang tak memiliki cahaya penerangan atau bulir api.
Benar benar dingin dan gelap.
Dia tak mampu tidur karna dingin yang menusuk tulang tulangnya.

"Sialan kenapa aku harus seperti ini hanya karna salah mengerjakan 1 soal saja"ucap Delion menggurutu.
"Kakak..."perlahan suara azkhar terdengar.
Kaki Delion mulai melangkah keara jendela dan dia melihat anak kecil berumur 6 tahun yang sedang berdiri dengan beberapa lapis pakaian dan dia memegang sepotong kue di tangannya yang perlahan memerah karna udara dingin.
"Kenapa anak itu kesini?"ucap Delion menatap dari jendela lantai 2.

"Kakak.... Apa kakak sudah makan?"ucap azkhar sedikit keras.
"Apa yang kau lakukan disini pergila..., aku tidak membutuhkan belas kasihanmu"teriak Delion
"Tapi... Tapi ini adalah ulang tahun kakak yang 13 jadi aku ingin merayakannya "ucap azkhar
Anak itu tersenyum begitu polosnya.
Namun tawa itulah yang begitu dibenci oleh Delion.

Mungkin karna sudah terlalu kesal Delion berkahir menghampiri adiknya yang berdiri disana.
"Sudah kukatakan pergi dari sini, jika ibumu melihat. Aku juga yang akan kena masalah"ucap Delion
"Kalau begitu tolong ambil sepotong kue ini"ucap azkhar berusaha keras.
Namun
Delion menepiskan tangan kecil azkhar sampai membuat kue itu jatuh.
"Astaga, kuenya sayang sekali!"ucap azkhar yang berjongkok.

Cahaya bulan perlahan muncul dari tutupan awan dan membuat mereka bisa melihat cukup jelas.
Dan disana Delion akhirnya melihat sesuatu yang tak pernah dia kira.
Dia melihat sesuatu di leher adiknya, seperti bekas luka.
"Tunggu sebentar apa itu!"ucap Delion memegang baju adiknya.
"Hentikan apa yang kakak inginkan"ucap azkhar panik.
"Sialan bisaka kau tenang"ucap Delion keras.
Lalu bagian punggung baju azkhar pun robek, dan semua rahasia itu akhirnya terkuak

Kenyataan tentang kenapa azkhar yang selalu memakai pakaian lengan panjang walau sedang musim panas.
Kenyataan tentang azkhar yang selalu duduk di pangkuan ibunya.
Dan
Kenyataan tentang anggapan anggapan yang Delion kira ternyata kesalahan besar.
Dalam benak Delion akhirnya terbesit beberapa kata.
"Ternyata kita sama..."

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang