8. Kakak Boneka

3K 273 2
                                    

Aku berjalan diiringi oleh seorang pria di belakangku.
Saat sampai di dekat meja makan sudah terlihat 4 orang yang sudah makan.
2 wanita dan 2 pria.
Dari mereka ber4 hanya ibu yang memiliki rambut pirang terang.
"Mama papa, kakak kakak"ucapku berlari keara meja makan.
"Selamat pagi Azkhar"ucap wanita.
Biodata
Nama :Elena Ous Febbian
Umur :16 tahun
Hobby :suka mengoleksi racun dan jari dari mangsanya
Sudah membunuh lebih dari 15 orang.

Aku duduk di kursi
"Selamat pagi kak Elen"ucapku tersenyum
"Azkhar apa kau tidur dengan nyenyak semalam?"tanyaku ibu
Biodata
Nama :Dania Ous Febbian
Umur :35 tahun
Hobby :suka menulis buku catatan tentang cara baru untuk menyiksa
Sudah membunuh 20 orang.
"Emh sangat nyenyak" ucapku tersenyum

"Azkhar apa kali ini ingin berburu bersama kakak?"tanya kakak Delion
Biodata
Nama :Delion Ous Febbian
Umur :19 tahun
Hobby:berburu (manusia) dan menyiksa buruannya
Sudah membunuh 27 orang
"Tidak mau, Meraka berlari terlalu cepat. Jadi aku tak perna bisa memburunya "ucapku
"Hahah jika kau mau kakak akan mematahkan kaki meraka, agar kau bisa membunuh mereka"ucap kakak tertawa

"Hari ini ulang tahunmu yang ke 6 nya Azkhar, apa yang kau inginkan untuk hadia tahun ini"ucap ayah memakan Steak daging rusa.
Biodata
Nama :Deon Ous Febbian
Umur :40 tahun
Hobby:tidak ada
Sudah membunuh lebih dari 60 orang.
"Emhh aku ingin boneka baru, karna aku sudah bosan dengan boneka lamaku"ucapku

Dan tubuh yang ku tempati ini
Nama:Azkhar Ous Febbian
Umur :6 tahun
Hobby :bermain boneka(boneka manusia)
Belum perna membunuh sama sekali.

"Sialaan,ini mengerikan. Aku tak perna berfikir akan masuk kedalam keluarga Mafia versi zaman kerajaan Eropa"gumamku.
Tapi perlu di akui semua orang disini sangat tampan dan cantik.
Kita abaikan saja warna mata merah yang menyalah itu.

"Ini adalah hadiaku,ibu dan kak Del. Kau bisa membukanya nanti"ucap kak Elen memberikan 3 bungkus kado
"Lalu yang ayah?"tanyaku berharap.
"Ehem, ayah yakin kau pasti akan bosan dengan boneka mu jadi ayah sudah membawah boneka baru untuk mu"ucap ayah tersenyum
2 orang pelayan datang sembari membawa sebuah kotak besar.
Tercium bau darah dari kotak itu.
"Ayah boleh aku buka?"tanyaku bersemangat.
"Tentu saja boleh"ucap ayah tersenyum
Aku langsung mendekat ke kotak besar berwarna merah dengan pita hijau di atasnya.
Aku membuka kotak itu dan melihat boneka besar.
Seorang pria berambut perak sedang tertidur dengan rantai di lehernya.
Ini boneka? Aku menyentuh wajah pria yang ada di dalam kotak.
Dia jelas jelas manusia kan!

"Azkhar apa kau tidak suka dengan bonekanya, ayah pikir karna kau bosan dengan rambut hitam jadi ayah membawahkanmu dengan rambut perak"ucap ayah
"Emh tidak aku sangat senang. Terima kasih ayah"ucapku tertawa.
"Mimi apa kau tak berfikir kalau author komik ini sebenarnya orang yang kabur dari RSJ?"
"Saya juga berfikir yang sama tuan, semua komik beliau mengandung beberapa kekerasan. Karna hal itulah komiknya sering di baned oleh aplikasi atau website sehingga akhirnya dia berhenti menggambar komik ini"ucap Mimi.
"Begituka aku mengerti sekarang"ucapku.

"Ayah bisakah aku langsung bermain dengan bonekanya setelah sarapan?"tanyaku
"Tentu kau bisa memainkannya"ucap ayah tersenyum.
"Azkhar ayo kembali duduk, kau harus memakan sarapannya"ucap ibu.
Ayah mengangkat tangannya dan 2 orang pelayan pria datang mendekat.
"Bersihkan boneka itu, aku tidak ingin anakku sakit karna bermain dengan benda yang kotor"ucap ayah
"Baik tuan"jawab mereka berdua menunduk lalu membawa kotak itu.

Aku berjalan dan duduk kembali di kursi
Lalu memakan steak yang ada di hadapanku.
Srrt
Aku memotong daging di piringku, crrt darah keluar dari steik itu.
"Gila, apa pelayan tidak mengeringkan darahnya dulu sebelum dimasak?"
"Saya perna dengar pada zaman ini staek dengan darah lebih di segani dari steik yang kering merata"jawab Mimi.
"Memang
Grrt
Aku menyingkirkan piring itu dari hadapanku.

"Ada apa Azkhar, apa kau tak suka?"tanya kak Elen.
"Darahnya terlalu banyak, itu bahkan seperti tak di masak. Aku masih merasakan bau amis dari Rusa"ucapku.
Sifat Azkhar di komik asli, adalah anak yang manja dan anak paling di sayang keluarganya.
"Panggil koki yang memasak ini"teriak kak Del keras.
Seorang koki wanita di bawah oleh 2 pelayan wanita dan menghadap keara ayah.
"Jadi kau yang memasak steak untuk Azkhar?"tanya ayah
"Benar tuan besar"jawab wanita itu gemetar.
"Apa kau koki baru?"tanya ayah masih memotong steaknya.
"Be benar tuan, saya baru berkerja hari ini"jawab wanita itu.
"Ah begituka, pantas saja."ucap ayah berhenti menggerakan tangannya.

Tuk ayah menjentikkan jarinya di meja.
"Jadi kau tak tahu kalau 6 tahun kehidupan Azkhar tak perna memakan Steak yang berdarah"ucap ayah.
"Ayah kau tak perlu banyak berbicara, pukuli saja wanita ini sampai dia mati"teriak kak Elen sembari berdiri
"Tu tuan besar, ma maafkan saya. Maaafkan saya. Saya benar benar bersalah"ucap wanita itu bersujud di lantai.
"Ayah memiliki adik yang masih berumur 10 tahun, bila saya mati. Siapa yang akan membiayai hidupnya"ucap koki itu.

Sttrrring
Sebuah layar muncul di hadapanku
"Apa, disaat seperti ini?"
"
Misi sudah di tambahkan
Misi sampingan untuk Host No 1000001.
'selamatkan Koki dari kematian yang akan menghampiri nya'
"

"Jika ayah tidak mau membunuhnya, biar aku saja"ucap kak Del tersenyum.
"Hei Del, Elena bukanka kalian curang. Bukanka kali ini giliran ibu yang menanganinya "ucap ibu mengelap bibirnya.
"Tiiiidaaak boleeeeh"teriakku keras sembari berdiri didepan wanita itu.
"Azkhar?"tanya Kak elen.
"Wanita ini harus jadi koki untuk bonekahku"ucapku
"Tapi sayang, masih ada koki lain untuk memasakkan makanan untuk boneka Azkhar"ucap ibu.
"Tidak mau, aku mau dia. Jika kalian tidak mau. Huffff"aku menarik nafas
"Aku akan membenci kak Elen,kak Del, mama dan ayah"teriakku keras
Sepertinya tak masalah bukan jika aku sedikit berpura pura menjadi anak anak.

"Benci?"
Trrtum
Seperti ada petir yang menyambar seluru tubuh dari anggota keluarga Febbian.
"Benci, Az Azkhar "ucap kak Del dan kak Elen mendekat kepadaku.
"Humt"aku memalingkan wajahku.
"Azkhar, jangan benci kakak"ucap kak Del memelukku
"Tidak mau jika ayah tidak membiarkan koki ini menjadi koki dari bonekaku, aku akan paling membenci ayah selama lamanya"teriakku lalu berlari
"Azkhar membenciku!,tidaaaak mungkin anak kesayanganku"ucap Ayah terduduk lemas.
_
Kamar
"Huem aku benci ayah"ucapku memukul Mukuli bantal ku
"Tuan akting anda sangat hebat"ucap Mimi
"Hahah, jangan perna katakan hal yang sudah pasti. Siapa dulu Azkhar di lawan"ucapku tertawa.
Tuk tuk
"Azkhar"terdengar suara kak Del.
Clak pintu terbuka
"Huem"aku memalingkan wajahku.
"Azkhar, apa kamu masih marah dengan kami ber4?"tanya kak Del.
"Tidak tahu"jawabku menggerutu.
Kak Del berjalan mendekatiku
"Kakak akan membantumu mendapatkan koki itu untukmu jadi jangan marah pada kakak yah"ucap kak Del.
"Benarka?"ucapku tersenyum
"Kalau begitu janji padaku yah kakak tidak boleh ingkar"ucapku menunjukan jari kelingking.
Kak Del memegang jari kelingking
"Oke janji jari kelingking"ucap kak Del tersenyum.
"Kalau begitu aku tidak akan membenci kak Del lagi, tapi kak Elen,mama dan ayah masih"ucapku
"Azkharrrrr"ucap kak Elen muncul
"Kakak akan membantu mu juga, jadi jangan marah pada kakak juga yah"ucap kak Elen membujukku

"Yah mama juga akan membantumu jadi jangan mara dengan mama juga yah sayang"ucap mama menyentuh rambut hitam ku.
"Hahah baiklah aku tidak akan membenci kak Elen,kak Del dan Mama. Tapi aku masih marah dan benci dengan ayah"ucapku cemberut.
"Azkhar,bonekahmu sudah selesai di bersihkan apa kau mau bermain dengannya?"tanya ayah yang berdiri di pintu dengan pelayan di belakangnya yang sedang membawa kotak.
"Eh benarka aku ing–emh tidak tidak aku masih marah pada ayah"ucapku memalingkan wajahku.
"Haaah baiklah ayah kalah, ayah tidak akan membunuh koki itu"ucap ayah
"Benarka?"tanyaku
"Emh"jawab ayah mengangguk
Buk
Aku berlari dan memeluk ayah.
"Heheh, kalau begitu aku tidak akan membenci ayah lagi"ucapku tertawa melihat wajah ayah.

"
Misi 'selamatkan Koki dari kematian yang akan menghampiri nya' sudah diselesaikan.
Hadia akan di tambahkan dalam bentuk umur, Umur anda bertambah 10 tahun
"
"Tuan anda,anda benar benar rubah licik"ucap Mimi tertawa.
Grub
Aku menangkap kelinci pink itu.
"Apa yang kau katakan tadi Mimi?"tanyaku menarik telingah merah mudah itu.
"Apa kau pikir, kata kataku tentang memanggangmu itu hanya omong kosong haaah?"
"Maaf maafkan saya tuaan, jangan tarik telingah saya. Robek robek tuan maaafkaaan sayaaa"
__
Aku melihat kakak boneka yang terbaring begitu cantik di tempat tidur.
Dia memang pantas di sebuah seorang male lead.
Wajahnya tampan meski di penuhi bercak darah, rambut peraknya begitu berkilau.
Matanya perlahan bergetar.
Dia bangun
Srranh aku menarik sebuah belati yang ada di samping tempat tidurku, hanya 1 cm lagi sebelum belari itu mengani leher pria ini.
"Bukanka kau seharusnya bangun sekarang, kakak boneka"ucapku
Srrt.
Perlahan dia membuka matanya, dia memiliki mata berwarna emas. Begitu indah seperti sebuah boneka sungguhan.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang