58. Delion (3) Mr. Cat

387 59 1
                                    

Srrrt
Tiba tiba sesuatu menghantam kepalanya.
Sesuatu yang hangat mengalir dari kepalanya dan membasahi wajahnya.
Dalam persekian detik matanya melirik.
Ibu tirinya disana sembari memegang sebuah vas kayu yang besar dengan noda darah.
"Tolong matila demi anakku!"ucap wanita itu dengan air mata dimatanya.

"Sialan kau....!"
Gubrak Delion langsung terbaring dengan darah yang membanjiri lantai.

Trrrt
"Dimana ini?"ucap pria itu terbangun.
"Apa ini?, bukankah aku sudah mati di tangan Ducces"ucap Delion melihat pantulan wajahnya dari kaca yang berada tak jauh darinya.
"Apa itu tadi cuma mimpi?, tapi bagaimana bisa mimpi se realistis itu?"ucap Delion menyentuh wajahnya.
"Namun....."
Perlahan delion memegang kepalanya.
Dan rasa sakit itu tetap ada, serta bercak darah yang tertinggal di saruh bantal yang ia tiduri.

Tapi saat dia mulai mengabaikan hal aneh itu.
Kejadian itu mulai terjadi lagi.
Dia kembali kemasa lalu lagi.
Tepatnya saat dia berumur 13 tahun.

"Sial,sebenarnya apa yang terjadi?, ini sudah ke 3 kalinya"ucap Delion memegang kepalanya.
Delion mulai memikirkan hal hal yang aneh seperti kejadian supernatural atau mungkin black magic.
"Pikirkanlah Delion?"ucap Delion memegang kepalanya.
Dan perlahan terbesit dikepalanya 1 nama
"Azkhar!"ucap Delion berdiri.

"Benar pemicunya pasti anak itu"ucap Delion memegang kepalanya.
"Saat kehidupan pertama akulah orang yang menemukan mayatnya.
Lalu yang kedua dia tiba tiba tenggelam di sungai dan saat itulah aku kembali ke masa lalu.
Dan yang ketiga aku melihatnya dengan mataku sendiri memuntahkan darah karna makanannya diracuni dan saat itulah aku kembali ke masa ini"
"Sial apa maksudnya ini, apa aku harus melindunginya agar waktu tidak kembali ke masa lalu?'ucap Delion memegang kepalanya.
"Tapi.... Kenapa aku harus menyelamatkan dia?, Padahal kematian dia adalah keuntungan besar untukku"ucap Delion.

Rasa kebencian Delion pada azkhar akhirnya menutup mata Delion.

Time line ke 4
Azkhar mati lagi
Time line ke 5
Azkhar mati lagi
Time line ke 6
Azkhar mati lagi.

Dan kesamaan dari semua kematian azkhar adalah azkhar selalu mati pada umurnya yang menginjak 10 tahun dan selalu di hari yang sama.

Time line ke 10
Ke 11
Ke 15.
Waktu terus terus dan terus saja berulang.
Delion akan kembali di waktu yang sama hari yang sama dan jam yang sama.

Mungkin hari itu Delion sudah mencapai batas kesabarannya.
Sehari sebelum kematian azkhar.
"Kakak!"ucap azkhar tersenyum menyambut pria itu.
Gruttt
Tiba tiba Delion menarik kerah baju azkhar.
"Kenapa kau tidak bisa mati dengan tenang saja haah"teriak Delion keras
"Kakak apa yang an—"kenapa saat mati saja kau masih menyiksa orang lain sialan!"ucap Delion keras.
"Kenapa aku harus terjebak dengan waktu yang selalu berulang ini hanya karna kematianmu"teriak Delion keras.

Mata azkhar menatap wajah kakaknya yang terlihat begitu kesal dan putus asa.
Perputaran waktu yang berulang-ulang,waktu yang selalu terhenti di hari kematian azkhar.
"Padahal aku sangat ingin kau mati sejak lama, tapi kenapa?...
Sekalinya kau mati kau terus saja membuatku menderita dengan zona waktu yang terus berulang-ulang"ucap Delion keras.
Mata azkhar  berkedip sekali... Dan senyuman mulai melebar dari wajahnya.
"Begitukah "ucap azkhar tersenyum dengan tulus.
Perlahan azkhar memegang kedua tangan Delion yang mengcengkram kerah lehernya.
Dia menggenggam tangan kakaknya begitu lembut lalu melepaskan cengkraman tangan kakaknya yang kuat itu.

Anak berusia 10 tahun itu menurunkan tangan kakaknya sembari terus menatap wajah kakaknya.
"Apa-apaan itu?"ucap Delion.
"Apa maksudmu memperlihatkan wajah seakan kau begitu legah sialan"teriak Delion keras dan kembali mencengkram kerah baju azkhar dengan tangan kirinya sekaligus mengangkat tangan kanannya seakan ingin memeluk azkhar
Namun senyuman lembut itu sama sekali tak memudar dari wajah azkhar.

Tanpa Delion sadari cengkraman itu melembut dan membuat azkhar dengan mudah melepaskan cengkraman tangannya.
Azkhar perlahan berjalan keara sebuah lemari yang berada di sudut kamar yang besar itu.
"Kakak benar, sudah 15 kali waktu berputar hanya karna diriku yang bodoh ini"ucap azkhar membuat Delion tersentak kaget.
"Sama halnya seperti kakak yang lelah terus berada di likup zona waktu yang berulang-ulang, aku juga lelah karna harus menghadapi kematian berulangkali"ucap azkhar dengan lembut.

Delion tidak bergerak di tempatnya dan hanya memperhatikan langka kaki azkhar yang pendek.
Namun terbesit pertanyaan di dalam otak Delion.
"Apa anak ini benar benar berusia 10 tahun?"
Azkhar mengambil sebuah botol kaca bening yang terdapat cairan berwarna merah mudah yang indah.

"Setelah ini... Kakak tidak perlu mengulang waktu terus menerus. Kakak bisa melanjutkan mimpi kakak,hidup kakak dan masa depan kakak "ucap anak itu tersenyum.
"Masa depan dengan seorang istri yang baik dengan 2 anak dan juga kebahagian kakak yang selalu kakak dambakan tanpa ada gangguan dari keluarga Febbian lagi"ucap pria itu tersenyum

"Azkhar apa yang ingin kau lakukan?"tanya Delion perlahan bergerak.
"Aku akan mengakhiri waktu yang terus berulang ini seperti permintaan kakak"ucap azkhar membuka botol
"Lalu bagaimana dengan dirimu?"ucap Delion dengan wajah tampak khawatir.
"Diriku?, kenapa kakak bertanya tentang hal itu?"tanya azkhar
"Kau berkata aku akan bahagia tanpa ada gangguan dari keluarga Febbian, apa maksudnya itu?"ucap Delion kebingungan.
"Benar.... Kau akan mendapatkan masa depan yang indah tanpa ada gangguan dari ayah, ibu dan juga diriku"ucap azkhar tersenyum.
Lalu gluk
Dia langsung menegak cairan di dalam botol itu.
"Azkhar apa yang kau lakukan?"ucap Delion berjalan keara azkhar
Namun entah kenapa tiba tiba langit seakan runtuh...
Rumah kokoh miliki keluarga Febbian perlahan mulai runtuh seperti bangunan lama.

"Azkhar kenapa kau diam saja disana, langit langit akan runtuh"ucap Delion berteriak keras.
"Aku tidak bisa!"ucap azkhar.
"Apa maksudmu tidak bisa ayo pergi bersamaku"ucap Delion menjulurkan tangannya.
Puing puing terus jatuh dari atas, namun tak ada satupun dari puing itu mengenai tubuh Delion.
Seakan puing puing berat itu menembus tubuh Delion.

Dalam kepanikan Delion terus membujuk azkhar namun azkhar tetap menggeleng.
"Ini adalah hadia perpisahanku kepada kakak"ucap azkhar tersenyum.
Mata Delion seketika melebar saat ia melihat atap beton itu jatuh secara bersamaan tepat di atas azkhar.
"Tidak azkhar... Pergi dari sana....."teriak Delion.
"Aku sangat menyayangimu kak" setelah kata kata itu selesai terucap.
Atap itu langsung mengubur azkhar.
Sebuah bola mata keluar dari puing puing itu.
Bola mata berwarna merah pekat.
Padahal Delion juga berada disana tapi puing puing itu hanya mengenai azkhar yang berada tak jauh darinya.

"Aku sangat menyayangimu kak....!" Kata kata terakhir azkhar terlintas di kepala pria itu.

Seperti yang di katakan azkhar seluruh keluarga Febbian bahkan para pelayan yang selalu menyiksa Delion mati terkubur didalam puing puing itu dan hanya menyisakan Delion yang masih hidup.
Lalu seperti yang di katakan azkhar waktu berjalan dengan semestinya.
Delion mendapatkan gelar Duke menggantikan ayahnya, dia mendapatkan seorang istri yang baik hati dan di karuniai 2 anak yang sehat dan juga baik.
Sama seperti kata azkhar Delion mendapatkan kebahagian yang selama ini selalu ia dambakan.

"Padahal aku sudah mendapatkan semua hal yang kuinginkan, tapi mengapa dada ini masih saja begitu sesak dan sakit setiap mengingat kenangan itu!".
Tahun berlalu dan kematian akhirnya menjemput Delion, dia mati dengan keluarga yang begitu menyayanginya.

"Aneh sekali padahal kau sudah begitu bahagia didunia, tapi kenapa jiwamu seperti masih memiliki ketidakpuasan?"terdengar suara pria yang tepat di hadapan Delion.
Pria itu memakai jubah berwarna hitam dengan memakai topeng
Kucing hitam.
Mata pria itu berwarna kekuningan dengan pupil memanjang .

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang