4

554 46 0
                                    

Jangan lupa vote nya guys.
Selamat membaca.

Keempat gadis itu kini sudah kembali ke villa mereka sedang bersiap untuk makan malam di pinggir pantai, tadi bunda nya giva lah yang memberitahu.

Dan sekarang di kamar giva keempat gadis itu tengah sibuk brsiap karena tadi bunda nya giva memberi clue akan ada hal spesial malam ini.

Keempat gadis itu pun keluar berbarengan dari kamar giva, mereka semua mendapatkan pujian dari kedua orang tuanya giva.

Giva dan teman temannya dan juga kedua orang tuanya berjalan bersama menuju tempat makan malamnya yang berada di pinggir pantai yang di hiasi lampu lampu cantik.

Hal yang keempat gadis itu lakukan adalah terheran-heran karena melihat ada ketiga laki-laki tadi di pantai dan juga ada sepasang Suami-istri yang mereka bertiga yakini adalah teman ayah bunda nya giva.

"Giva, katanya ada hal spesial kenapa malah ada tiga laki-laki itu lagi" bisik nazitta ke giva.
"Gw juga gak tau" balas giva berbisik juga.

"Eh kalian, kenapa berhenti disitu, sini" ajak Kristin kepada anak dan juga teman temannya.
"Iya bund" balas giva.
"Ayo guys" ajak giva kepada temannya.

Mereka berempat akhirnya pun duduk dan saling berhadapan dengan ketiga laki-laki itu.

Giva merasa risih karena pandangan jay terus saja ke arahnya.

"Zitta,baju gw emang terbuka banget ya" tanya giva berbisik ke zitta.
"Nggak deh perasaan, kenapa emangnya" tanya zitta balik.
"Itu, si jay ngeliatin gw mulu perasaan" balas giva.
"Perasaan lu aja kali, udah hirauin aja" ucap zitta.

Mereka semua pun mulai menikmati makan malam itu dengan perasaan senang karena makanan yang tersaji semuanya sangat lezat, kecuali jay yang sangat terlihat tidak senang.

Setelah makan makanan berat ,
Kini mereka semua sedang memakan dessert yang sudah tersedia juga.

"Baik, karena kalian semua sudah kumpul disini, ada sesuatu yang mau saya bicarakan" ucap dimas membuka pembicaraan.

Mereka yang awalnya sedikit berisik pun seketika menjadi hening.

"Saya dan joo, beserta istri kami, sepakat akan menikahkan giva dengan jay" ucap dimas yang membuat giva sedang mengunyah dessert nya pun terselak.

"Uhuk uhuks" giva yang terselak tidak bisa protes apapun.
"Aduh sayang, hati hati dong kalo ngunyah" ucap Kristin memberikan air setelah giva tidak batuk batuk lagi.

"Ayah, ko ayah gak kasih tau giva dulu sih" ucap giva yang sudah bisa protes.
"Ayah memang gak perlu persetujuan kamu" balas joo.
"Tapi kan pernikahan ini aku yang jalani ayah" bela giva.
"Tapi ayah mau yang terbaik buat kamu giva, lagian ayah dan bunda sudah pikirkan matang matang tentang pernikahan kamu" ucap joo menegaskan.

"Jay, kamu sendiri gimana" tanya dimas.
"Jay mau pah,jay rasa gak baik kalau jay menduda lama lama" ucap jay membuat giva dan ketiga temannya kaget.
"Duda anjirr" ucap mika berbisik ke Katrina.
"Ayah, dia Duda ayah"ucap giva.

" ya memang nya kenapa kalau dia Duda, setidaknya status dia jelas Duda di tinggal mati, pekerjaannya jelas daripada kamu harus pacaran sama anak sepantar kamu yang gak tau bisa bahagiakan kamu apa nggak "balas joo yang tak mempermasalahkan status juna.

" terus jay, kapan kamu mau menikahi giva"tanya joo.
"Nanti setelah 40 hari kepergian mendiang istri saya om" balas jay.

Giva yang mendadak pinsan saat mendengar balasan jay pun membuat semua orang di sana panik.

Joo pun segera membawa putrinya kembali ke villa nya.

Joo meminta ketiga temannya untuk menemani giva di kamar karena dia dan Kristin akan menunggu di luar bersama yang lain.

"Ummh, dimana ini" ucap giva yang baru siuman.
"Akhirnya sadar juga lo" ucap Katrina.
"Gw kenapa" tanya giva.
"Lu pinsan, syok denger ucapan si jay" ucap nazitta.

Giva sedikit mengingat ucapan jay tadi.

"Nggak, gw gak mau nikah sama itu Duda" ucap giva tiba-tiba.
"Yeuh, ayah sama bunda lu udah Terima lamarannya" ucap Katrina.
"Jadi mau nggak mau lu bakal nikah sama itu Duda sehabis 40 hari istrinya pergi" ucap nazitta.
"Udah sih giva, anggep aja ini rezeki, lagian jay ganteng loh, kaya pula" ucap mika tiba tiba memuji jay.

"Lu aja gih yang jadi istri dia" balas giva.
"Mau, tapi sayang nya yang di pilih lu" ucap mika meledek.
Nazitta dan Katrina pun tertawa mendengar ucapan mika.

Saat mereka asik menertawakan nasib giva, Kristin pun masuk kedalam kamar giva.

"Giva, gimana udah enakan nak" tanya Kristin.
"Bund, gak bisa di batalin aja" bukan membalas pertanyaan bunda nya, giva malah minta permintaan.
"Gak bisa sayang, ayah melakukan ini juga demi kebaikan kamu, kami gak mau kamu kena masalah seperti kemarin lagi" balas Kristin menjelaskan.
"Kebaikan apa dinikahin sama Duda bund" ucap giva.
"Yang penting kan duda nya ganteng dan masih muda" ucap Kristin.
"Bener tuh bund, aku setuju" ucap mika setuju.
"Tapi aku gak cinta bund" ucap giva lesu.
"Cinta mah nanti juga dateng sendiri kalo udah bercinta" ucap Katrina membuat seisi kamar itu tertawa kecuali giva.

Kristin keluar dari kamar giva dengan keadaan senyum sumringah.

"Gimana keadaan giva" tanya fanny.
"Giva, udah baik baik aja ko mbak" balas Kristin.
"Syukur lah" ucap fanny.
"Iya, malahan sekarang lagi di ledek teman temannya mbak" balas Kristin.

"Jadi gimana kita udah bisa obrolin pernikahan anak kita lagi" ucap joo.
"Bisa, bisa, " ucap dimas.
"Tapi apa gak sebaiknya jay dan giva juga di hadirkan" usul fanny.
"Bener juga, sebentar aku panggil giva dulu ya" balas Kristin.

Kini di ruang tamu itu sudah ada giva dan jay juga.

"Ok sesuai rencana awal, kalian akan menikah setelah 40 hari mendiang istrinya jay" ucap dimas.
"Kalian mau pesta di adakan dimana" tanya fanny.
"Aku terserah giva aja mah" ucap jay.
"Aku gak mau pesta, aku cuma mau pernikahan intimate aja" balas giva.
"Loh ayah punya banyak kolega bisnis, bunda juga punya banyak teman" ucap Kristin.

"Ya udah, kalo gitu batalin aja pernikahan ini" ucap giva enteng.
"Ok, ok ayah akan turuti kamu" final joo.
"Aish, ayah kenapa setuju sih" ucap giva dalam hati mendumal.

"Udah kan, giva rasa obrolan ini udah selesai, giva ngantuk" ucap giva yang langsung pergi meninggalkan mereka di ruang tamu.

"Maafin giva ya, maklum lah dia sedikit belum dewasa" ucap Kristin.
"Gak apa apa, kami paham ko" balas fanny.
"Om, tante, pah, mah, jay  juga mau pamit kembali ke kamar ya " izin jay yang juga kembali ke kamar nya menemui teman temannya.

Saat jay masuk kedalam kamar nya, jay  langsung di sambut pertanyaan oleh Jimmy dan Abigail.

"Gimana, si giva udah setuju" tanya Jimmy yang langsung di angguki jay.
"Terus si giva ada ngasih syarat gak" tanya Abigail.
"Dia cuma minta intimate wedding doang" balas jay.
"Itu doang" tanya Abigail yang di angguki jay.
"Buset gw kira dia bakal minta pesta besar-besaran gitu" ucap Jimmy.
"Gak tau gw, udah lah gw mau mandi dulu gerah" ucap jay pergi masuk kedalam kamar mandi.

"Lah, bukannya dia tadi udah mandi ya" tanya Abigail.
"Gak tau, mau solo kali" balas Jimmy.

"Jay jangan solo mulu tahan apa, bentar lagi kan punya istri nanti kan bisa muntah nya bareng bareng giva" teriak Abigail dari luar kamar mandi.

"Berisik lu abi anjing" teriak jay dari dalam kamar mandi.



Makasih yang udah baca dan vote.

Love or revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang