Oline jatuh hati pada sosok Sun yang sebenarnya hanya dikenalnya melalui sosial media. Ia tak tau bagaimana rupa bahkan suara pemilik akun anonim itu.
Sementara itu, erine menyukai oline sejak pandangan pertama. Dengan bantuan dari para sahabatnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari yang sangat cerah. Mentari diatas sana tersenyum dengan hangat menyinari setiap apapun yang ada dibawahnya.
Suara kicauan burung terdengar merdu diantara pepohonan yang cukup rindang. Diiringi deru kendaraan bermotor dijalanan yang tidak begitu ramai ini.
Semua orang mulai sibuk melakukan aktivitasnya masing-masing.
Termasuk salah satunya adalah, gadis cantik yang saat ini tengah merekahkan senyuman manis dengan mata sipitnya itu. ia baru saja membuka tirai jendela kamar hingga kini sang mentari turut menyorot padanya dengan lebih leluasa.
"Selamat pagi duniaaa" ujarnya penuh semangat.
lengkungan indah terus terlukis diwajahnya, ia menghirup udara pagi yang segar guna mengisi energi untuk menjalani kehidupan sepanjang hari nanti.
Sampai akhirnya, suara ketukan pintu berhasil membuatnya terkesiap.
"Erine.. cepet mandi, nanti langsung sarapan ke bawah ya" Pekik seseorang yang kini berdiri diambang pintu.
yap!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perkenalkan, Cerine Helia Vallencya atau biasa dipanggil Erine. Gadis bermata rubah yang mempesona. Helia adalah nama tengahnya, memiliki arti matahari. Seperti namanya, Erine adalah gadis yang hangat dan ceria. Erine baru saja datang ke Jakarta, tepatnya satu minggu yang lalu. Di awal semester ini dia akan memulai kehidupan barunya disini. Tentu ia tidak tinggal sendiri. Erine dititipkan oleh orangtuanya untuk tinggal bersama dengan keluarga tantenya. Iya, bukan tanpa alasan, selain karena keamanan, rumah tante memang berjarak tidak jauh dari sekolah barunya.
"Jangan sampe terlambat dihari pertama ini loh" Pungkas sang tante kemudian berlalu dari sana.
Erine hanya mengangguk antusias dan segera beranjak menuju kamar mandi.
Di meja makan semua sudah berkumpul.
Erine menuruni anak tangga dan menuju kursinya.
"Erine, motor kamu tadi udah paman panasin mesinnya. Biar kamu tinggal berangkat" Sembari melahap makanannya, laki-laki berumur 40 tahunan itu memulai obrolan.