9. Cemburu

1.9K 195 6
                                    


**

Ditemani perjalanan yang sunyi, oline begitu fokus mengendarai mobilnya. Seperti biasa, erine selalu mencuri pandang pada gadis disebelah ini.

Erine tak bisa diam saja, ia harus bicara pada oline.
"makasih. oline" Oline hanya berdehem sebagai jawaban.

Oline gak tanya lagi kah kenapa erine menangis? selama di taman sekolah tadi pun dia hanya terdiam. se tidak peduli itukah oline padanya?

Erine memainkan ujung baju seragamnya sambil sesekali membasahi bibirnya. Oline menyadari itu.

"soal.. yang waktu itu, gue minta maaf. Maaf udah lancang cium lo" lirih erine namun tetap dapat didengar oleh oline. "gapapa"jawabnya.

Erine menghembuskan nafas berat, sudah susah payah ia mengeluarkan kalimat itu dan hanya mendapat jawaban singkat?

"g-gue suka sama lo" ujar erine, perkataannya itu membuat oline sedikit mencengkram tangannya pada stir. "gue tau"gumamnya.

Erine mengalihkan penuh pandangannya kepada oline. Lo udah tau, tapi reaksi lo biasa aja? sedangkan gue disini mati-matian nahan malu dengan jantung yang gak bisa dikondisikan ini.

"Lo risih?"tanya erine. Oline menggeleng. "maaf kalau dengan ngungkapin ini jadi bikin lo gak nyaman"lanjut erine. "Gue cuma jujur sama perasaan gue. semenjak ketemu lo, gue jatuh cinta sama lo. sorry karena secepet ini gue ngungkapinnya, padahal kita baru kenal beberapa minggu, tapi gue ga bisa bohong sama perasaan gue ini. Sekali lagi, sorry"

Oline menghentikan laju mobilnya, erine melihatnya bingung.

Kini mereka bertatapan.

"thanks udah mau jujur"

"I feel very disgusting myself" erine menunduk lesu.

"jangan minta gue buat jauhin lo ya?" ucap erine dengan matanya yang berbinar. Kalau saja oline berani, sudah ia cubit itu pipi erine yang bulat kayak buah ceri.

"gue boleh tanya sesuatu?". oline mengangguk mempersilahkan.

"lo udah punya pacar?" nampak sekali wajah erine harap-harap cemas menunggu jawaban dari oline. cukup lama hening. Oline hanya tersenyum sangat tipis. ini bukan jawaban yang erine mau. Iya atau nggak?! biar erine tahu ke depannya ia harus bersikap bagaimana.

Oline melirik jam di pergelangan tangannya, "gue harus pergi"
Dan pada saat itulah Erine baru menyadari kalau ternyata sedari tadi sudah sampai di tepi jalan rumah. "kalau ada apa-apa, jangan sungkan buat hubungin gue" ucap oline.

Seperginya mobil oline, erine berjalan lunglai menuju rumah. di ambang pintu ternyata sudah ada regie yang bersedekap dada melihat kearahnya.

"Jadi lo beneran lagi pdkt sama oline?" perkataan regie sungguh saat ini sangat tidak menarik bagi erine.

Erine memajukan bibir bawahnya, menatap regie murung. Regie menautkan kedua alisnya.
"Lah. Eh motor lo mana?" tanyanya.

"ceritanya panjang. pokoknya sekarang lo harus temenin gue mukbang toppoki lima bungkus"

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan kini regie tengah menyiapkan beberapa cemilan, minuman serta tentu saja topokki yang tadi mereka masak. Melihat kondisi erine, regie hanya bisa menuruti mau nya sekarang. Untung saja dirumah sedang tidak ada siapa-siapa jadi mereka bisa lebih bebas. Mami papi masih diluar kota dan shasa katanya mau menginap di rumah Lana untuk merampungkan tugas kelas mereka.

Sun! -orineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang