25. Rindu

2K 221 22
                                    


**

Setelah menerjang perjalanan kota Jakarta yang tak pernah tidur, oline tadi sempat menghubungi Lily dan memintanya untuk bertemu.

Sekarang disinilah oline, ditemani lily juga delynn yang kebetulan memang sedang bersama di Emb*ssy lounge.

Oline meneguk minumannya dengan tatapan yang kosong, matanya masih merah dan sembab. Delynn merangkulnya sembari mengusap-usap bahu oline.

Oline telah menceritakan semua yg terjadi pada mereka berdua, karena sedari awal memang lily yg cukup tau tentang hubungannya dengan erine.

"Lin, menurut gue lo coba dulu dengerin penjelasan dari erine"

"Oline liat langsung, Ly. butuh penjelasan apa lagi?" delynn tak menyetujui saran kekasihnya itu.

"Apa yg lo liat lin? mereka kontak fisik langsung atau gimana? ada baiknya jangan langsung menyimpulkan sendiri. obrolin dulu mendingan" lily berusaha memberikan oline pencerahan.

"Jadiin pembelajaran aja, lin. udah, jangan malah nyakitin diri sendiri. Lo malah keliatan bego kalo kek gini" Delynn merebut shot glass milik oline yg sedari tadi terus diisi ulang berkali-kali.

Oline hanya membisu, bahkan sudah tak bisa mengeluarkan air matanya lagi.









...

Sepulang sekolah, erine langsung ke rumah oline. Di sekolah tadi oline benar-benar cuek padanya dan itu ketara banget. Bahkan sampai sahabatnya erine juga menanyakan tentang ini.

Erine sudah bercerita pada mereka, mereka memberi saran agar erine segera menjelaskan semuanya pada oline. Mereka juga akan bantu mengobrol pada Bimo agar kesalahpahaman ini cepat selesai.

Beberapa kali erine memencet bel pada gerbang tinggi itu, Pak satpam yg kebetulan sudah kenal dengan erine tidak berani menyuruh erine masuk, ia pun memanggil indah untuk meminta izinnya.

Tak berselang lama, Indah keluar menghampiri erine.

"Ada perlu apa?" tanyanya ketus.

"aku mau ketemu sama oline, tante"

"Oline gak ada dirumah"

Erine terlihat celingukan ke arah garasi, jelas-jelas ada mobil oline disana terparkir.

"Oline tadi berangkat sekolah saya yg anter, pulangnya dia di jemput sama calon menantu saya"

Dahi erine mengernyit.

"oline sudah punya pacar, jadi jangan ganggu anak saya lagi" ujar Indah seraya bersedekap dada.

Nggak mungkin. Gak mungkin secepat ini. Oline bukanlah tipe yg mudah untuk membuka hati.

Erine mencoba untuk menghubungi oline, beberapa kali ia melakukan panggilan, tapi tidak mendapat jawaban.

"Kamu salah ambil keputusan erine. Saya yang menang" Indah mencondongkan tubuhnya sembari menatap erine dengan tajam.

Indah kemudian pergi meninggalkan erine dan menyuruh pak satpam untuk kembali mengunci gerbangnya.

Pandangan erine sempat bertemu dengan pak satpam, erine bisa lihat kalau beliau sepertinya merasa tidak enak juga.

Erine tak beranjak dari tempatnya, ia memutuskan akan menunggu oline disini.

Dari atas sana Indah memperhatikan erine, Indah tersenyum penuh kemenangan.
"ngeyel juga anak itu"


Sun! -orineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang