Epilog

3.3K 237 25
                                    


**

Pukul 6 pagi, matahari mulai menampakkan sinarnya perlahan. Cuaca di puncak terasa sangat dingin.

Delynn menjadi yg pertama terbangun dari tidurnya. Melihat sekitarnya sangat berantakan, ia baru tersadar ini ulah mereka semalam yg mabuk berat.

Delynn bangkit untuk mencuci muka.

"olinee?" ia memanggil nama oline beberapa kali karena anak itu sudah tidak ada area sofa tadi.

Ketika berjalan menuju toilet, langkahnya terhenti di depan kamar utama villa yg pintunya sedikit terbuka.

Delynn membuka pintu tersebut, seketika matanya melebar sepenuhnya. ia mendapati oline dan erine tengah berpelukan dibalik selimut tebal, terlihat bahu keduanya tak tertutup sehelai benang pun.

tentu saja pikiran delynn gak mungkin tidak berpikiran kotor. iapun hanya menggeleng kecil dan kembali menutup pintu.

Mendengar decitan dan suara pintu, erine mengerjap, pandangan yg pertama kali ia lihat adalah muka oline yg masih tertidur pulas.

Erine telah sadar sepenuhnya, ia ingat apa yg sudah terjadi semalam. Erine terbelalak saat menyadari tubuhnya kini telanjang bulat.

Erine mencari-cari kimono, namun sayang kini kain itu tertindih oleh oline.

Erine sempat memejamkan matanya erat seraya berdecak.

"Oyinn"

"oyinn bangun" bisik erine sambil menepuk-nepuk pipi kekasihnya itu.

Oline melenguh, dgn matanya yg masih menyipit, oline melihat erine yg sudah terduduk di hadapannya dan membungkus tubuhnya itu dgn selimut. pantas saja oline merasa kedinginan.

"bangun, udah pagi"

"sini kimononya"

oline hanya mengernyit, lalu melihat kimono itu dibawah badannya. iapun tersenyum jahil.

"kiss dulu" oline mengerucutkan bibir.

"ihh, cepetan! keburu yg lain pada bangun"

"yaudah, tinggal pake baju aja. ini buat selimut aku" oline berbalik membelakangi erine.

ish. nyebelin deh.

"cepet ih, aku malu"

"malu sama siapasii"

hening.

Namun, tak lama, erine menarik oline, membuat oline telentang dan dengan sigap erine menempelkan bibirnya pada bibir oline. hanya menempel. dan..

"awshh"

erine menggigit bibir oline.

"rasain"

"awh, sakit tauu" oline kini terduduk seraya mengusap bekas gigitan gadisnya itu.

dengan cepat erine meraih kimononya.

"hadep sana!"

"apasih"

"aku mau pake ini dulu, hadep sana!"

Sun! -orineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang