⚠️ perhatian!! di mohon untuk tetap bijak sebagai pembaca ⚠️
______________
_______
**
Lampu disko menyala dengan aneka rupa warnanya. Alunan musik disc jockey turut menghentakan degup jantung yang memompa.
Lihatlah regie sekarang yang membeku menyaksikan dua insan dihadapannya tengah berciuman?
Mendengar adanya keributan dari lokasi temannya, diego menghampiri dan membantu ken untuk berdiri. Tentu saja ia juga bingung dengan apa yang dilihatnya saat ini.
Oline menjauhkan wajahnya, melukiskan raut kecewa dari erine. Erine hendak kembali menciumnya lagi, namun oline menahannya. ia segera memunggungi erine dan menuntunnya agar menaiki tubuhnya itu, oline menggendong erine yang sudah lunglai pasrah dengan apapun yang terjadi.
Oline pergi dari sana bersama regie.
Dari belakang sana erine terus mendusel leher oline, menghirup aromanya, sesekali bahkan menggigit kecil sambil mencari kenyamanan disana.Regie membantu erine untuk menaiki motor oline, erine masih terus meracau tak jelas.
"Lin, gue titip erine di rumah lo dulu boleh gak? rumah lo lebih deket dari sini. biar dia ga masuk angin kelamaan dijalan" ucap regie. Oline sempat menimang, jujur saja dari lubuk hatinya ia memang sangat mencemaskan keadaan erine saat ini. "Gue juga harus balik, ga mungkin ninggalin shasa sendirian dirumah. Biar gue nanti ngomong ke shasa kalo erine udah baik-baik aja sama lo"
Oline pun akhirnya mengangguk setuju.
Dipertengahan jalan motor mereka pun berpisah arah.
tangan kiri oline sedari tadi menggenggam erat lengan erine yang melingkar dipinggangnya. Oline membawa kendaraannya dengan pelan dan hati-hati, sedikit saja ia lengah bisa saja erine oleng dan terjatuh.
kurang dari setengah jam, akhirnya mereka pun tiba ditempat tujuan.
Setelah berhasil melewati gerbang, oline memangku erine bak koala menuju kamarnya. Rumahnya nampak sepi, ini sudah biasa bagi oline. Orangtuanya memang sudah berpisah, mama menetap di Paris bersama suami barunya, sementara sang papa jarang berada dirumah, ia lebih sering tidur di apartemen dekat kantor, entah karena sibuk atau mungkin sekedar bermalam bersama pacar mudanya itu.
Sudahlah, lupakan tentang mereka.
Oline cukup kesulitan menggendong erine karena ruangan yang dituju berada dilantai dua.
Ia menghembuskan nafas lega setelah akhirnya berhasil merebahkan erine diatas ranjang.
Dipandanginya gadis sipit yang sekarang nampak tidak berdaya itu.
satu pergelangan kakinya masih terbungkus kasa putih dan sedikit membengkak.oline beranjak meninggalkannya.
Tak berselang lama, oline kembali membawa baskom berisi air hangat dan lap berwarna biru muda. Meletakkan baskom itu diatas nakas.
Suara petir diluar terdengar bersamaan dengan turunnya hujan yang tiba-tiba. Dari dalam kamarnya ini oline dapat melihat dengan jelas air hujan berjatuhan karena kaca besarnya belum ditutupi gorden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun! -orine
RomanceOline jatuh hati pada sosok Sun yang sebenarnya hanya dikenalnya melalui sosial media. Ia tak tau bagaimana rupa bahkan suara pemilik akun anonim itu. Sementara itu, erine menyukai oline sejak pandangan pertama. Dengan bantuan dari para sahabatnya...