26. Troublemaker

1.5K 176 12
                                    

**

Disekolah pada jam istirahat pertama, Bimo menghampiri teman-teman erine yang tengah berkumpul di kantin, erine tidak ada disana.

Bimo bertanya kemana erine karena dari semenjak teleponnya dimatikan secara tiba-tiba itu, erine tidak ada kabar lagi.

Para sahabatnya erine mengatakan semua yg sudah terjadi dan meminta bimo untuk ikut bertanggung jawab.








Setelah mendengar kronologi itu, Bimo menemui oline di ruang osis. Beruntung, oline ada disana.

"Lin, ada yang perlu gue bicarain"

"Sorry, gue lagi sibuk. Gak ada waktu buat ngobrol"

Bimo tau ini hanya alasan oline saja, karena sedari tadi yg bimo lihat oline tidak sedang melakukan apa-apa. Oline sendirian disini, hanya duduk bersandar sambil memainkan ponselnya.

Tak nyaman karena diperhatikan terus menerus, oline akhirnya berdiri dan hendak pergi.

"Lo takut sama gue?" ujar bimo berhasil menghentikan langkah oline.

oline menatapnya sembari mengerutkan dahi.

"Kalo lo takut dan lari dari masalah, gapapa. silahkan pergi aja terserah lo"

Tatapan oline kini berubah menjadi pandangan yang sulit dijelaskan.








Mentari siang ini cukup terik, memamerkan kegagahannya di atas sana.

Oline baru saja tiba di rooftop sekolah, di ujung sana sudah ada bimo yang menunggunya.

Oline mulai mendekat ke arahnya. Mau apa sih ngajak ketemu disini siang bolong gini pula.

"Jangan buang waktu gue, to the point" Ujar oline, tatapannya mengarah pada lapangan luas di bawah sana, para murid lalu lalang di waktu istirahat ini.

"Gue mau lo sama erine baikan"

Okeh, ini terlalu cepat.

"bukan urusan lo"

"Jelas itu jadi urusan gue. Gue penyebab keributan kalian. Jadi udah tanggung jawab gue buat ikut memperbaiki"

"Ga perlu. gue udah gak mau liat muka dia lagi"

Bimo terkekeh. "Padahal lo satu kelas sama dia"

Oline mendelik padanya.

Bimo menghela nafas.
"Oke kalo gitu, gue bakal beneran deketin erine"

"Terserah lo, ngapain ngasih tau gue!" ujar oline ketus dan sedikit sewot?

"terus kenapa lo marah?"

Oline memalingkan wajahnya dari bimo. Oline memang tak pandai menyembunyikan ekspresinya.

"Gue serius soal deketin erine. Gue juga udah coba berusaha semampu yg gue bisa. Tapi erine masih nolak gue.
Karena dia cintanya sama lo. Kalo lo masih ragu soal itu, coba tanyain sama diri lo sendiri. Menurut lo, kenapa erine ga mau buka hatinya buat cowok kayak gue?
alesannya pasti karena emang erine cuma cinta sama lo, oline"

Sun! -orineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang