17. Pengakuan

2.4K 276 8
                                    


**

Langit malam nampak ramai dengan taburan bintang yang kelap-kelip ditemani sang bulan dengan sinarnya yang begitu terang.

Di sebuah kafe bergaya skandinavian, erine tengah sibuk kesana kemari mengantarkan beberapa pesanan pada masing-masing meja pelanggan.

Setelah semuanya selesai, erine kemudian menghampiri salah satu meja. orang itu menyambutnya dengan senyuman. "rame banget ya hari ini?"

"iya, mungkin gara-gara malam sabtu juga kali ya" jawab erine. "ah, iya. tadi katanya ada yang mau di obrolin, ada apa kak?"

orang dihadapan erine itu menyeruput hot coffee miliknya terlebih dulu, dia adalah bimo.
"ngga ada sih sebenernya, cuma mau mampir sini aja"

"oh gitu, aku kira ada hal penting kak, kalo gitu aku balik ke belakang dulu ya" erine hendak bangkit dari duduknya, ia tadi buru-buru menyelesaikan tugasnya, sedikit kesal karena bimo hanya mempermainkannya.

"eh, bentar" ujar bimo membuat erine mengurungkan niatnya untuk pergi. "kamu hari ini bawa motor? aku ga liat tadi di parkiran"

"ngga kak, tadi pulang sekolah tiba-tiba mogok di jalan, jadi ditinggal di bengkel" jawab erine, bimo hanya mengangguk. "ada lagi yang mau disampein kak?"

"ng-ngga. btw, semangat yah" ujar bimo, erine hanya tersenyum kemudian kembali bekerja.




pukul 22.30, erine dan pelayan yang lain sudah mulai membereskan ruangan, menumpuk beberapa kursi dan menyapu agar pekerjaan esok hari tidak terlalu berat.

Mereka pun berpamitan untuk berpisah ke tujuannya masing-masing.

Erine menghampiri bimo yang saat ini tengah bersandar di mobilnya. Bimo langsung berdiri tegak ketika erine mulai mendekat.

"Loh kak bimo belum pulang?"

"ayo aku anter kamu pulang" ucapnya. "ah, gausah kak. aku mau jalan kaki aja, lagian tempat tinggalku ga jauh kok dari sini" tolak erine dengan halus.

"tapi ini udah malem loh, ga baik cewek sendirian di jalan" erine tersenyum tipis. "gapapa kak, jalanan masih ramai juga kok. aku duluan ya" erine lalu melangkah pergi.

bimo tak menahannya, bimo menaiki mobil lalu menstaternya beberapa kali.

Erine sudah agak jauh darinya. Bimo berlari kecil mengejar erine.
"eh, kenapa kak?" erine terkejut karena bimo kini sudah berada di sampingnya dengan nafas yang sedikit terengah-engah.

"mobil aku kayaknya bermasalah, ga bisa nyala. aku tinggal dulu deh disitu, besok pagi biar di ambil sama orang bengkel" tuturnya, sudah dipastikan kalau bimo hanya mengarang cerita.

erine hanya membulatkan mulutnya. "kakak ga pesen taksi online?"

"aku ikut kamu dulu aja deh, sekalian mastiin juga kamu sampe rumah dengan selamat"

erine tak berkata apapun lagi, terserah sajalah, yang jelas saat ini erine benar-benar capek, rasanya ingin langsung merebahkan diri di kasur.

Mereka berdua pun melanjutkan kembali perjalanannya.







...

Sun! -orineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang