Beby menatap Shani dengan penuh rasa ingin tahu. "Kau, benar-benar mencintainya 'kan? Maksudku, mencintai seorang Shania Gracia. Bukan karena dia mirip secara karakter dengan Viny?" Tanyanya dengan sangat hati-hati.
Shani tersenyum tipis mendengarnya. Dia sangat mengerti kenapa Beby bertanya seperti itu. Bahkan seandainya Gracia yang bertanya seperti itu, dia pun juga sangat mengerti.
"Mungkin saat awal aku mengenal Gracia, aku berpikir kalau mereka memang sangat mirip karena sifat manja dan childish yang mereka miliki. Tapi setelah menjalani hubungan dengannya, semakin terlihat perbedaannya. Itu yang membuatku jatuh cinta padanya. Pada Shania Gracia. Salah satu yang paling berbeda adalah cara berpikirnya. Gracia memang lebih mudah satu tahun dariku. Tapi aku merasa dia lebih dewasa dari pada dia. Mungkin karena aku cukup lama berhubungan dengan Viny yang cara berpikirnya lebih dewasa dibanding denganku, pemikiranku jadi terbawa dewasa seperti dirinya." Shani menjelaskan.
"Baguslah kalau begitu. Aku senang akhirnya sahabatku kembali lagi padaku." Ujar Beby.
"Beby, sepertinya aku akan menjadi model. Gracia menyetujuinya. Dan kak Hary bilang ada beberapa tawaran menjadi model." Ujar Shani.
"Benarkah?" Tanya Beby dengan nada tidak percaya.
Shani mengangguk yakin. "Untuk masa depanku. Karena aku benar-benar buta untuk urusan bisnis." Jawabnya.
"Indira tenanglah, aku yakin kau akan kembali ke puncak mu." Ujar Beby dengan antusias.
"Masalahnya sekarang adalah kak Hary meminta Sisca untuk menggantikannya sebagai manajerku. Tapi Gracia keberatan dengan hal itu."
"Kau bicarakan dengan kak Hary. Jangan pada Sisca. Kau mengerti maksudku, kan?"
Shani menganggukan kepalanya, mengerti.
.
.
.
Sementara Gracia...
Dia dan Feni sedang berbincang dengan Refal Hady. Sang tuan rumah acara pada event malam ini.
"Gracia, Aku tidak tahu jika kau bisa bernyanyi sebagus itu." Puji produser musik dan penyanyi itu.
"Tidak, aku tidak sebagus kau ketika bernyanyi." Gracia merendah.
"Aku serius tentang itu. Kau bisa datang padaku jika kau ingin menjadi seorang penyanyi. Aku bisa menjadi produser mu." Ujar Refal Hady bersungguh-sungguh.
"Kita juga bisa kerjasama. Benarkan, Feni?" Refal bertanya pada Feni.
"Ya, aku kira itu bukan ide yang buruk." Jawab Feni.
"Atau kau mau kolaborasi dengan Jefri Nichol yang terus menatapmu sampai tidak menyadari sekitarnya ketika kau bernyanyi." Goda Refal.
Gracia hanya tertawa menanggapinya. Begitu juga dengan Feni. Tapi tawa mereka berhenti saat Aninditha tiba-tiba menghampiri mereka.
"Ah kak Refal, bisakah kita berfoto bersama?" Tanya Anin yang sudah siap dengan kamera ponselnya.
"Oh, tentu saja Anin."
Anin dan Refal pun berfoto bersama. Disaat itu juga, Gracia dan Feni hendak pergi meninggalkan mereka. Tapi panggilan Refal membuat mereka mengurungkan niatnya untuk pergi.
"Gracia, bisakah kita berfoto bersama?" Tanya Refal.
"Ya, tentu saja." Jawab Gracia.
Gracia dan Refal pun berpose di potret oleh Feni beberapa kali. Setelah itu, Refal berpamitan kepada mereka karena harus menemui tamu undangan yang lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sure Thing
Фанфик"Jika mencintaimu bisa membuat semua ketakutan ku beganti menjadi harapan, maka aku akan mencintaimu selama-lamanya" Shania Gracia "Mencintaimu adalah hal pertama yang akan selalu menjadi alasan utama aku tersenyum. TERSENYUM. Satu hal yang sangat s...