"Jika mencintaimu bisa membuat semua ketakutan ku beganti menjadi harapan, maka aku akan mencintaimu selama-lamanya" Shania Gracia
"Mencintaimu adalah hal pertama yang akan selalu menjadi alasan utama aku tersenyum. TERSENYUM. Satu hal yang sangat s...
Gracia menyibukan dirinya dengan berbagai macam tumpukan berkas yang ada di atas meja kerjanya. Kerjaannya terbengkalai sejak dia berlibur ke Jogja bersama dengan Feni. Sebenarnya dia bisa saja melimpahkan tugasnya kepada bawahannya, tapi Gracia memilih mengerjakan sendiri agar pikirannya teralihkan dari Shani.
Ya, Shani. Shani Indira. Gadia itu belum juga membalas pesannya sejak kemarin. Itu membuat Gracia frustasi. Frustasi karena menekan segala keegoisannya untuk tidak menghubungi Shani terlebih dahulu. Walau hatinya tidak bisa berbohong kalau dia sedikit merindukan wajah rupawan Shani. Tatap matanya yang teduh. Senyumnya yang manis. Dan...
"Shit!!" Gracia menghempaskan punggungnya di sandaran kursi dengan kasar dan matanya terpejam. "Why.. Shani.. Why you always on my mind?"
"Because you love her."
Suara Feni benar-benar membuat Gracia terperanjat kaget.
"Yanti!" Gracia berteriak sambil memegangi dadanya dan membelalakan matanya pada Feni yang sudah duduk di bangku yang ada di hadapannya. "Kau benar-benar ingin membunuhku?!" Omelnya.
Feni hanya tertawa penuh makna. Tidak menghiraukan Gracia yang pucat pasi karena benar-benar terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
"Sudah ku bilang, kau akan jatuh cinta pada pesona seorang Shani Indira." Ujar Feni dengan nada penuh kemenangan.
Gracia hanya berdecak kesal mendengarnya. Dia tidak bisa membantah kata-kata Feni kali ini.
"Kak Hary ingin bertemu denganmu siang ini. Dia menelponku, ponselmu tidak bisa dihubungi." Ujar Feni.
"Ah, aku mematikan ponselku."
"Kenapa? Kekasihmu itu mengganggumu?" Tanya Feni dengan nada mengejek. "Pantas saja Shani bertanya tentangmu tadi." Ujar Feni.
"Dia bertanya apa?" Tanya Gracia dengan nada datar. Dia tidak ingin terlihat penasaran di hadapan Feni.
"Dia bertanya kau dalam mood yang baik atau tidak."
"Haiish! Anak itu! Dia tidak membalas pesanku dari kemarin dan bertanya tentang mood ku?"
Feni lagi-lagi menatap Gracia dengan senyum penuh makna. "Jadi kau mematikan ponselmu karena kau kesal dengan Shani? Aku pikir kau bertengkar dengan kekasihmu." Tanyanya dengan nada meledek.
"Ben. Untuk kali ini saja aku mohon jangan membuatku kesal dengan ucapan-ucapanmu. Telingaku sudah cukup panas karena pagi ini terus diledek oleh kak Yona." Pinta Gracia sambil memijat pangkal hidungnya.
"Baiklah, baiklah. Nyalakan ponselmu. Hubungi Shani kalau itu yang bisa membuat stress mu hilang. Oh, jangan membuka twitter kalau kau tidak ingin kepalamu mengeluarkan asap, okay?!" Feni menyeringai dengan ciri khasnya lalu pergi meninggalkan Gracia.
"Saat kau bilang jangan membuka ditambah seringai jahatmu itu, tandanya kau memang menyuruhku untuk melihatnya." Ujar Gracia seolah berbicara pada dirinya sendiri sambil menyalakan ponselnya.
Gracia masih saja berharap Shani mengiriminya pesan. Tapi itu hanya sia-sia dan membuatnya semakin kesal dengan Shani. Kemudian, Gracia membuka twitter miliknya. Sejenak, dia tersenyum melihat foto-foto dirinya di share oleh fans mereka yang menamakan GreShan. Ini pertama kalinya terjadi pada dirinya. Karena saat dia menjalin hubungan dengan Anin, mereka tidak pernah mendapat julukan dari gabungan nama mereka. Tapi pesona Shani memang sangat luar biasa walaupun sudah hiatus selama setahun, saat dia kembali muncul, membuat fans-nya sangat bahagia. Ditambah dia sekarang memiliki fans baru bersamanya.
Gracia membuka profil Shani dan seketika senyumnya redup saat melihat postingan Shani.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.