Shani sedikit terkejut dengan kedatangan Sisca saat dia tengah menyendiri di rooftop apartemennya menikmati dinginnya angin malam.
"Apa aku mengganggumu?" Tanya Sisca.
"Tidak, Sis."
"Aku bangga padamu, Shani. Sekarang kau bisa menjadi dirimu sendiri lagi." Ujar Sisca dengan nada penuh rasa bangga.
Shani tersenyum tipis. "Kau yang membuatku akhirnya berpikir untuk melanjutkan karir ku. Terima kasih banyak, Sis." Jawab Shani.
Sisca menatap wajah Shani dalam remang cahaya bulan. "Shani.. Teruslah bahagia. Walau bukan aku alasan kau bahagia." Ujarnya pelan.
Shani menatap Sisca dengan lembut. "Sis.. Kau salah satu alasan bahagiaku. Trust me." Shani memegang pipi Sisca dengan lembut.
Sisca memejamkan matanya merasakan sentuhan Shani dan memegang tangan Shani. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kilatan lampu flash. Mereka menoleh ke arah tersebut. Ternyata Indah memotret mereka dengan kamera ponselnya.
"Indah, apa yang kau lakukan?" Tanya Sisca dengan nada terkejut.
"Aku hanya mengabadikan momen romantis kalian." Jawab Indah yang kemudian sibuk dengan ponselnya karena memposting foto tadi ke akun twitter miliknya. "And.. done.. You're so cute together.." Indah menunjukan postingan foto tadi kepada Shani dan Sisca.
Sontak Shani dan Sisca membulatkan matanya. Mereka tidak mengira Indah akan mengupload foto yang sangat jelas itu adalah dirinya dan Sisca.
"Kau! Kau akan membuat pemberitaan yang tidak-tidak untuk Shani!" Hardik Sisca.
"Kak Sisca, it's just for fun. Santai saja." Jawab Indah dengan santai.
Sementara Shani menahan amarahnya menatap Indah dengan tajam.
"Hapus foto itu. Cepat. Aku mohon, Indah. Kau akan membuat berita tidak baik untuk Shani. Kau akan membuat orang-orang salah paham. Terutama Gracia." Ujar Sisca dengan nada memohon.
"Sis, tinggalkan aku dan Indah. Biar aku yang bicara." Pinta Shani dengan nada dingin.
Tanpa banyak bicara, Sisca pun pergi meninggalkan Shani dan Indah dengan perasaan kesal.
"Apa tujuanmu sebenarnya bertemu denganku secara tiba-tiba seperti ini?" Tanya Shani dengan nada dingin.
Indah berjalan mendekati Shani sambil tertawa kecil. "Kau tidak pernah berubah. Sikap dinginmu selalu terlihat sexy." Ujar Indah.
Shani memalingkan wajahnya dari Indah.
"Sudah terlambat rasanya untuk menghapus foto itu. Sudah banyak yang menyukai dan mengomentarinya." Indah memeriksa akun twitternya.
Shani hanya diam menahan rasa kesalnya. Dia hanya memikirkan tanggapan Gracia. Dan juga Sisca pasti akan ikut disangkut pautkan.
"Apa gadis mungilmu itu sangat menakutkan kalau cemburu? Aku hanya tahu dia sangat posesif karena saat dia dan Aninditha berpacaran, di media banyak sekali berita beredar tentang kecemburuan dan sikap posesif Shania Gracia pada Aninditha."
Shani yang tidak ingin rasa kesalnya semakin tinggi pun berniat pergi meninggalkan Indah, namun dengan cepat Indah menahan tangan Shani. Membuat Shani menatapnya dengan tajam dan penuh kebencian juga rasa sakit di matanya.
"Apa kau tidak merindukanku, my ice queen?" Tanya Indah.
Shani menarik lengannya dengan kasar. "Don't call me like that! Am not your ice queen anymore!" Ujar Shani dengan geram.
"Kak Shan.. Sungguh aku minta maaf karena saat itu aku meninggalkanmu dan tidak menerima keputusanmu yang lebih memilih pergi ke Jakarta untuk meniti karir mu. Saat itu aku belum dewasa, kak. Aku hanya memikirkan diriku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sure Thing
Fanfic"Jika mencintaimu bisa membuat semua ketakutan ku beganti menjadi harapan, maka aku akan mencintaimu selama-lamanya" Shania Gracia "Mencintaimu adalah hal pertama yang akan selalu menjadi alasan utama aku tersenyum. TERSENYUM. Satu hal yang sangat s...