Sinar matahari mengganggu tidur lelap Shani. Dengan sedikit kesal dia menarik selimut hingga menutupi wajahnya. Gracia terkekeh melihat tingkah istrinya. Senyum bahagia tercetak diwajah cantik Gracia saat mengingat status mereka sekarang.
"Ben.. Akhirnya aku menikahi baby Cani-mu. Aku berjanji akan selalu menghiburnya seperti yang kau lakukan, Ben." Batin Gracia dengan lirih.
Gracia menarik nafasnya dalam-dalam. Dia memang sangat kehilangan sosok Feni, tapi dia tidak boleh larut dalam kesedihan. Gadis itu yakin Feni pun tidak ingin semua orang yang dia sayangi larut dalam kesedihan. Gracia akan membuat Feni bangga padanya. Gracia akan membuat Feni tenang dan tersenyum melihatnya dari atas sana.
Gracia menghampiri Shani yang menutupi wajahnya dengan selimut lalu naik ketempat tidur dan berbaring disamping Shani, masuk ke dalam selimut bersama Shani.
"Morning my wifey.." Gracia mengelus ujung hidung Shani dengan ujung hidungnya.
Shani menggeliat tanpa membuka matanya. "Morning Mrs. Natio.." Shani memeluk pinggang Gracia dan menariknya agar lebih dekat.
"Baby.. Bangunlah.. Orang tua kita akan pulang pagi ini bersama Paman dan Bibi." Ujar Gracia dengan lembut.
"Hmm.." Shani hanya bergumam dan masih enggan membuka mata serta melepas pelukannya.
"Come on.. Kak Shanju juga akan pulang dengan Sisca dan yang lainnya. Dan kita juga ada pemotretan hari ini, babe. Ayolah, ban..."
Gracia berhenti bicara karena Shani menutup bibirnya dengan ciuman yang cukup agresif. Membuat Gracia susah payah mengimbanginya. Namun, Gracia dengan cepat melepas ciuman mereka yang semakin panas saat Shani mulai meremas payudaranya.
"Not now, babe.. Jadwal kita padat hari ini." Bisik Gracia di depan bibir Shani. Sungguh, dia pun menginginkan lebih. Tapi, hari ini mereka memang memiliki jadwal yang lumayan padat.
Shani menghela nafas kecewa. "Baiklah.." Jawabnya dengan pelan lalu bangun dan duduk di pinggir tempat tidur membelakangi Gracia.
Gracia tersenyum tipis melihat Shani yang tengah merajuk. Dia pun bangun dan memeluk Shani dari belakang, meletakan dagunya di bahu Shani dan sedikit memiringkan kepalanya menghadap ke wajah sang istri.
"Eiii.. Istriku merajuk di pagi pertama pernikahannya.." Ledek Gracia dengan gemas.
"Karena istriku tidak memberi morning sex di pagi pertama pernikahannya." Jawab Shani yang melirik Gracia sekilas dengan kesal.
"How about... shower sex?" Gracia berbisik di telinga Shani lalu menciumi telinga Shani dengan sangat menggoda.
"That's good idea.." Jawab Shani lirih karena menahan sensasi nikmat yang dirasakannya dari setiap ciuman Gracia di telinganya.
Gracia menggigit kecil telinga Shani sebelum dia berlari ke kamar mandi meninggalkan Shani.
"Yaa.. Shania Gracia.. Tunggu aku.. Jangan memulai tanpaku.." Shani bergegas menyusul Gracia ke kamar mandi.
.
.
.
Gracia dan Shani menghampiri keluarga mereka yang sedang sarapan. Suasana kali ini sedikit lebih baik dari kemarin. Sudah terdengar gelak tawa dari beberapa yang ada di ruang makan.
"Yow.. Yow.. GreShan.." Seru Beby saat melihat Gracia dan Shani datang.
"Oh.. Semua menunggu kalian untuk berpamitan tapi kalian sepertinya konser berjam-jam." Celetuk Yona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sure Thing
Fanfiction"Jika mencintaimu bisa membuat semua ketakutan ku beganti menjadi harapan, maka aku akan mencintaimu selama-lamanya" Shania Gracia "Mencintaimu adalah hal pertama yang akan selalu menjadi alasan utama aku tersenyum. TERSENYUM. Satu hal yang sangat s...