"Because i love you"
Kata-kata itu selalu terngiang di telinga Shani. Bahkan suara angin dan ombak di pantai kalah dengan suara Gracia yang terus berputar di kepalanya.
"Yow.. Yow.. Shani." Beby duduk disebelah Shani sambil merangkul bahu sahabatnya itu. "What's up, dude. Kau merenung di pinggir pantai seperti ini, this is the new thing, huh?" Tanyanya.
"Aku harus menyiapkan diri untuk konferensi pers secepatnya."
"Untuk apa?" Tanya Beby yang memasang wajah serius.
"Klarifikasi tentang kecelakaan yang selama ini aku hindari."
"Kau yakin sekarang kau ingin mengklarifikasinya? Aku pikir kau tidak memperdulikan apa yang mereka pikirkan tentang itu."
Shani menghela nafas berat. "Gracia. Dia memintaku untuk melakukannya. Hanya itu satu-satunya cara agar nama baik ku bisa kembali. Dan reputasiku tidak lagi buruk di mata masyarakat. Terutama untuk para fans Viny."
"Kau yakin untuk melakukannya?" Tanya Beby dengan hati-hati. Dia sangat paham dengan perasaan sahabatnya itu.
"Aku pikir, aku sudah siap." Jawab Shani pelan. "Tapi, untuk kembali membuka hatiku, aku rasa, ah aku tidak tahu." Shani mengerang frustasi.
"Membuka hati? Untuk siapa?" Tanya Beby dengan wajah bingung.
"Gracia dan Sisca."
Beby menghela nafas prihatin sambil menepuk-nepuk bahu Shani dengan pelan. "Apa yang hatimu katakan?" Beby menatap wajah Shani dengan serius.
Shani mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban. "Entahlah." Jawabnya tanpa menatap balik Beby. "Aku tidak memiliki perasaan lebih pada Sisca. Tapi aku akan merasa bersalah kalau aku tidak memberinya kesempatan. Sementara Gracia baru saja mengatakan dia mencintaiku dan memintaku untuk tidak membuka hatiku pada Sisca." Shani menjelaskan.
Mata Beby melebar saat mendengar kalimat terakhir Shani. "Gracia menyatakan cintanya padamu?" Tanyanya dengan nada tidak percaya. "Wah, GreShan akan segera berlayar." Ujarnya ditengah rasa tidak percayanya.
"Please, untuk sekali ini saja jangan bercanda." Pinta Shani dengan serius.
"Shan, aku tidak bercanda. Aku mewakili seluruh fans GreShan. Your fans going crazy if you with her for real." Beby menjelaskan.
Shani menghela nafas berat.
"Ayolah Shan, apalagi yang kau pikirkan? Kau juga memiliki rasa padanya, kan?" Tanya Beby dengan antusias.
"Tapi aku tidak tahu rasa yang aku miliki ini memang karena dia seorang Shania Gracia atau karena dia mengingatkanku pada Viny. Kau tahu apa yang membuatku jatuh cinta pada Viny, bukan? Dan Shania Gracia memiliki karakter itu." Shani benar-benar frustasi sekarang.
"Kau tidak akan mengetahuinya kalau kau tidak mencobanya, Shan." Beby menepuk bahu Shani pelan.
"Lalu bagaimana dengan Sisca? Bukankah terlalu jahat tidak memberinya kesempatan sementara aku mencoba dengan Gracia?" Tanya Shani.
"Shani, kau tidak mencintai Sisca lebih dari seorang sahabat, kau tidak bisa memaksa hatimu untuk mencintainya. Itu akan menyakitinya kalau kau memberinya kesempatan tapi ternyata kau memang tidak bisa. Membuatnya berharap lebih padamu."
"Tapi, setidaknya aku memberi kesempatan, right? Bukankah cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu?"
"No, idiot!" Jawab Beby dengan tegas. "Kalau kau dari awal memang tidak mencintainya, kau tidak akan bisa mencintainya walau pun kau mencobanya dengan berbagai cara. Tapi, kalau kau memang mencintainya sejak awal, kau tidak akan bisa menghilangkannya walau dengan berbagai cara." Jelas Beby dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sure Thing
Fanfiction"Jika mencintaimu bisa membuat semua ketakutan ku beganti menjadi harapan, maka aku akan mencintaimu selama-lamanya" Shania Gracia "Mencintaimu adalah hal pertama yang akan selalu menjadi alasan utama aku tersenyum. TERSENYUM. Satu hal yang sangat s...