Tandain Typo~~
Hari ini pertama kalinya Mahen dan teman-temannya mengikuti pelatihan, semua peserta yang lolos dikumpulkan dalam satu ruangan, mereka saling berbicara dan berkenalan satu sama lain.
Mahen yang orangnya memang friendly sangat mudah mendapatkan teman baru, di hari pertama saja dia sudah mendapatkan 5 teman dari berbagai tempat asal, salah satunya ada yang datang dari desa untuk sekolah di kota, untuk mengambil peluang dia mengikuti ajang pencarian bakat ini.
Teman-temannya yang lain juga mengobrol dengan teman baru yang mereka kenal, beda dengan Azen dan Jeven yang memilih duduk dekat tembok serta Naje, Juna dan Kenzi serta Haikal yang asik sendiri.
Jika dipikir-pikir,Azen dan Jeven memiliki banyak persamaan, salah satunya kurang suka bergaul dengan orang baru, namun jika sudah dekat maka mereka akan banyak berbicara.
Haikal melihat mereka berdua, ia mendatanginya "Kalian gak mau cari temen baru apa? Biar kita bisa sosialisasi sama menyesuaikan diri." ujar Haikal.
"Enggak." jawab Jeven dan Azen berbarengan
"Dasar introvert."
"Dasar alien." ujar Jeven "Dari Venus pula." sambung Azen
Seorang pria memasuki ruangan itu, semua langsung berbaris rapi dan teratur.
"Sore semua." sapa pria itu, panggil saja namanya pak Angga,
"Sore pak."
"Ini hari pertama kalian menjadi trainee, bagaimana? Puas bisa lolos audisi?" tanya pak Angga
"Belum pak."
"Saya setuju, bahkan jika kalian bisa debut pun jangan merasa puas, karena kalian pasti tau banyak grup idola yang terkenal, jika kalian gampang puas, kalian bisa tertinggal dengan yang lainnya."
"Baik,hari ini kita akan dibagi menjadi 10 kelompok, dan hari ini kita tidak akan melakukan latihan apapun karena CEO menyuruh kami untuk mengajak kalian berkeliling gedung ini dari lantai 1 sampai lantai 15."
"Pak! Bukannya gedung ini itu ada 16 lantai ya, bukannya ada rooftop juga?" tanya salah seorang peserta.
"Yes, that's right, tapi ibu CEO hanya mengizinkan untuk sampai ke lantai 15 saja, sepertinya kamu sudah mencari tau seluk beluk gedung ini ya."
Peserta itu hanya nyengir ditatap oleh pak Angga
"Oke, Mahen, Naje. Juna, Haikal, Azen, Kenzi, Jeven, Dani, Kevin dan Nathan kalian di grup 1." pak Angga membacakan nama-nama dan juga di grup manakah mereka berada
Hari pertama mereka sangat bersenang-senang menikmati tour gedung dengan semua fasilitas-fasilitas yang ada, bahkan sampai ada kolam renang, lapangan basket, area gamers, kantin, minimarket, ruang kesehatan dan bioskop.
Selain itu, ada ruang dance, ruang menyanyi, asrama dan banyak lagi, mereka juga berkunjung ke kamar para artis, dan juga tentu saja agensi menyediakan kamar jika ada trainee yang ingin tinggal di asrama.
Saat berjalan-jalan, mereka disapa banyak idola, aktris maupun aktor papan atas, bahkan mereka juga melihat proses syuting juga.
Ada seseorang yang sangat di idolakan oleh Haikal, setelah berhasil mendapatkan tanda tangannya Haikal langsung histeris,ia selalu memandangi dan memamerkan tanda tangan itu kepada semua orang.
"Wah liat nih, tanda tangan khusus buat gue." Haikal memamerkan bahkan mengatakannya sudah lebih dari lima kali.
"Apa sih yang lo suka dari idola lo itu?" tanya Mahen
"Dia yang jadi motivasi gue, dan asal lo tau gue pengen jadi penyanyi, artis, idola, pokoknya gue termotivasi dari dia." Haikal masih ingat jelas, lagu pertama yang menjadi favoritnya hingga sekarang adalah lagu dari idola itu.
Sejak kecil, Haikal selalu mendengarkan ibunya menyanyikan lagu tersebut, Haikal sangat menyukai saat ibunya bernyanyi, dahulu ibunya adalah penyanyi cilik yang terpaksa pensiun karena ada sesuatu yang membuatnya harus mengubur karir-nya.
"Gue berharap banget, gue bisa debut dan bawa bunda gue ke panggung dan nyanyi bareng-bareng." ujar Haikal
Tentu saja penuturan itu membuat teman-temannya terharu, bahkan staff yang memimpin mereka sampai berkaca-kaca mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Haikal.
Disaat semua itu berlangsung, Naje merasa ada yang janggal. "Kal, kan bunda lo nyanyi bareng lo di panggung, lah ayah lo dimana?"
"Nunggu di kursi penonton, soalnya ayah kalo nyanyi lampu tetangga sampe pecah" jawab Haikal tanpa beban
Suasana haru yang tadi tercipta menjadi sangat tidak menyenangkan, sudah terharu mendengar impian Haikal, malah di akhir bilangnya begitu.
Dasar Haikal....
Mereka sangat menikmati tour ini, meskipun lelah karena setelah pulang sekolah mereka harus segera bersih-bersih dan datang ke agensi untuk latihan.
Mereka diperbolehkan pulang setelah jam 10 malam, kemudian jika yang masih sekolah harus mengerjakan tugas, belajar, kemudian bangun pagi keesokan harinya, sekolah, latihan lagi.
Pasti sangatmelelahkan, waktu istirahat mereka tidak sebanyak dulu, mereka harusmengorbankan sesuatu untuk mencapai yang lebih besar.
*SEVEND*
👋🏻👋🏻 Yeorobun Annyeong 👋🏻👋🏻
Gimana pendapat kalian sama part ini?
Udah mau masuk fase perjuangan aja nih?
Spill dong tokoh favorit kalian
Jangan lupa vote and komen ya ders
Babay 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dreamers
Teen FictionTentang 7 lelaki yang berusaha meraih mimpi menjadi seorang idola dalam sebuah boy band Lolos gagal itu biasa Naik turun itu tak mungkin tak ada Berhasil atau tidak itu.... tergantung diri sendiri Namun, ditengah perjuangan mereka ada sebuah rahasi...