Tentang 7 lelaki yang berusaha meraih mimpi menjadi seorang idola dalam sebuah boy band
Lolos gagal itu biasa
Naik turun itu tak mungkin tak ada
Berhasil atau tidak itu.... tergantung diri sendiri
Namun, ditengah perjuangan mereka ada sebuah rahasi...
"Buset, sadis bener lo, Kal." Mahen pun tidak menyangka Haikal akan berkata demikian.
"Kita temui dia, habis latihan nanti." Naje menatap teman-temannya, "Kita harus tau apa sebab dia ngelakuin ini."
"Iya, lagipula bang Juna juga gak pernah bermasalah sama dia kok," ujar Jeven, "Bahkan Bang Juna malah selalu baik sama dia."
"Musuh itu bisa munafik, depannya aja baik tapi belakangnya.... ya sama saja." Juna juga tidak menyangka kalau ternyata pelakunya adalah orang yang selama ini ia anggap baik.
Haikal melirik Kenzi yang hanya diam dari tadi, biasanya ia akan mengoceh panjang lebar dengan topik apapun.
"Ken, lo kenapa diem aja, ada masalah?" Haikal menepuk bahu Kenzi, "Ceritalah, jangan di pendem sendiri."
"Gapapa, lagi males ngomong aja." Kenzi menanggapi dengan santai, padahal di dalam hatinya sedang tidak baik-baik saja.
"Ken, biasanya lo juga cerita, dari pagi sampe malam lo selalu cerita apapun itu, sekarang gak cerita lagi?"
Kenzi menatap ke bawah dengan tatapan sayu, ia menari napas panjang lalu membuangnya perlahan.
"Gue sama keluarga lagi gak akur, lebih tepatnya sekarang dan gak tau sampe kapan," baru kalimat pertama tetapi itu sudah membuat perasaannya sedikit lega.
"Kakak gue, Kevin, dia balik ke rumah, bikin gue tersingkir, papa jadi banding-bandingin gue sama dia."
"Setiap gue liat dia, gue jadi keinget kejadian itu, gue gak benci dia, tapi bayangan waktu itu bikin gue selalu menganggap dia itu jahat.
Flashback On
"Abang, kita mau kemana?" Seorang anak laki-laki berlari mengikuti kakaknya yang sudah berada di depan.