Jangan lupa follow~~
Tandain typo~~
Pagi hari di hari Senin, di lapangan sekolah, semua siswa maupun siswi kompak melaksanakan upacara bendera.
Menurut sebagian besar siswa, upacara dan hari Senin merupakan hal penting yang harus di garis bawahi, karena di hari Senin itulah hukuman menjadi lebih berat.
Itu sebabnya, jika di hari Senin, para siswa akan berangkat pagi, jika sudah melewati hari Senin, maka tiada hari tanpa ada yang terlambat.
Tetapi, nasib sedang tidak berpihak kepada seorang siswa laki-laki yang harus menjalani hukuman karena telat masuk ke sekolah, di tambah ia tidak memakai topi.
"Sial banget gue hari ini." Ujar siswa yang bernama Kenzi itu.
Kenzi sangat jarang telat masuk sekolah, tetapi hari ini ia harus terlambat karena masalah pribadi dengan sang ayah yang memarahinya karena tidak berpamitan pulang.
Kenzi harus mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali bersama beberapa temannya, "Huh, untung hari ini bukan cuman gue yang telat." Ujar Kenzi.
Ia masih melakukan 17 putaran dari yang diharuskan, karena lelah ia beristirahat sejenak, ia mengatur napas yang seperti akan habis.
"SIAPA YANG SURUH BERHENTI?!" Teguran dari kepala sekolah mau tak mau membuat Kenzi melanjutkan aktivitasnya.
"Kenapa lapangan kita luas banget sih?"
"Iya, capek banget gue."
"Biasanya juga 10 putaran, lah ini dua kali lipatnya."
Kenzi hanya mendengar keluhan dari teman-temannya, kalau dia ikut mengeluh rasa malas akan semakin bertambah membuat hukumannya terasa sangat berat.
Waktu menunjukkan pukul 08.35 menit, pelajaran pertama selesai pukul 9.25 menit, masih ada 50 menit lagi sebelum istirahat pertama.
Suasana hati Kenzi sangat buruk hari ini, entah bisikan darimana Kenzi memutuskan untuk membolos mapel pertama, ia butuh waktu sendiri untuk saat ini.
Sepi
Itu suasana yang membersamai Kenzi sekarang, ia berada di atap sekolah yang sekarang berubah menjadi basecamp untuk murid-murid disana.
Tetapi ajaibnya, tidak ada satupun guru yang mengetahui hal ini, jadi jika ada murid membolos kemari maka akan dijamin aman.
"Gue capek, capek hidup, capek sama papa, capek sama keluarga gue kecuali mama, kayaknya keluarga gue emang cuman mama." Kenzi menatap langit biru yang tertutup awan.
"Gak ada yang ngertiin gue, semuanya selalu ngertiin Kevin, si ipar satu juga kurang ajar, baru 2 tahun join keluarga gue, udah bikin muak aja."
"Papa juga, selalu aja peduli sama Kevin, ngapain sih dia pake acara pulang segala, bikin papa jadi gak merhatiin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dreamers
Ficção AdolescenteTentang 7 lelaki yang berusaha meraih mimpi menjadi seorang idola dalam sebuah boy band Lolos gagal itu biasa Naik turun itu tak mungkin tak ada Berhasil atau tidak itu.... tergantung diri sendiri Namun, ditengah perjuangan mereka ada sebuah rahasi...