14. Terbongkar

89 20 0
                                    

Jangan lupa follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow

Tandain typo~~

Sudah tiga hari berlalu, Haikal masih selalu melewatkan makan malam.

Karena sudah terlanjur kepo, Naje mendatangi bangku Haikal di pojokan.

"KAL!" Naje menggebrak meja.

Haikal yang terkejut berusaha menormalkan detak jantungnya, "Apa sih?!"

"Mau nanya." Naje menempatkan posisi duduk di meja Haikal.

"Kalo nanya ya nanya aja, gak usah gebrak meja segala, mau nanya apa?"

Naje memandangi Haikal, "Belakangan ini lo selalu gak makan malam, kenapa?"

Haikal terdiam, ia tak bisa menjawab, "Gak kenapa-napa, gak nafsu aja."

"HALO BANG!" Kenzi masuk kelas diikuti oleh Jeven.

Juna yang sedang tidur menjadi terkejut, ia menatap tajam kedua adik kelasnya itu "JANGAN TERIAK-TERIAK NGAPA SIH?!"

"Lah, lo juga teriak tuh." Kenzi membela diri, tidak mau kalah.

"Kan gara-gara lo."

"Bukan salah gue pokoknya." Kenzi membuang muka, ia melihat Naje dan Haikal sedang mengobrol, ia berinisiatif nimbrung di dalamnya.

"Jev! Ayo kita kesana!" Kenzi menarik tangan Jeven menuju bangku Haikal.

"Bahas apa nih? Gue join."

"Gak boleh." Ujar Haikal.

"Larangan adalah perintah."

Haikal memutar bola mata, capek dia berhadapan dengan Kenzi.

"Kal?" Naje mencoba kembali ke topik awal.

"Kan gue udah bilang, cuman gak nafsu makan doang." Haikal meyakinkan Naje dengan alasan itu.

Jeven yang dipenuhi rasa ingin tau yang tinggi bertanya kepada Naje, "Bang, kenapa sih?"

Naje menatap Jeven, "Gue tanya Haikal kenapa gak makan malem, katanya gak nafsu."

"Gak nafsu makan? Atau lauknya bosenin? Atau kemahalan? Nanti gue suruh ganti menu biar gak itu-itu mulu." Ujar Kenzi.

"Jiwa-jiwa sultannya keluar." Naje mengatakannya dalam hati.

"Kalian lebay banget sih, gue keburu capek gak mood makan, itu aja kok."

Jeven merasa alasan yang diberikan Haikal agak aneh, masa cuman gara-gara capek jadi gak mood makan, apa capek ngunyahnya ya?

"Kalo bang Haikal bohong, bentar lagi perutnya mules." Ujar Jeven dalam hati.

Tiba-tiba Haikal memegangi perutnya, "Perut gue kenapa tiba-tiba gini sih?" Haikal mencoba menormalkan ekspresinya.

Seven DreamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang