27. He's a Criminal

51 8 28
                                    

Jangan lupa follow~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow~~

Tandain typo~~

Sudah beberapa minggu ini Aidan tidak menyapa mereka, mereka pun juga enggan menyapa Aidan, karena insiden yang terjadi pada hari itu telah merusak pertemanan mereka.

"Akhir-akhir ini si Aidan peringkatnya turun terus gak sih?" Ujar Haikal, mengeluarkan argumennya.

"Gue juga ngerasa gitu, kemaren kan dia ke 50-an dari 86 trainee yang tersisa." Jawab Mahen.

"Karma kalik, gara-gara punya niat jahat sama kita." Naje masih fokus menatap layar ponsel yang menampilkan sebuah game kucing yang lucu.

"Omaygat, anak gue laper ternyata, maapin bapak ya nak, lupa ngasih makan." Naje mengatakannya kepada kucing online peliharaannya, seakan-akan dia adalah bapak dari kucing itu.

"Anak sendiri gak dikasih makan." Kenzi melirik kucing gepeng yang berada di tampilan ponsel.

"Lupa."

"Adopsi kucing sana!" Mahen sampai bosan melihat Naje yang setiap akan tidur masih menyempatkan diri menyapa peliharaan online miliknya itu.

"Pengen sih, tapi emang boleh bawa kucing kesini?"

"Nanti kita tanya sama staff."

Haikal tampak tidak peduli, ia masih asik melihat-lihat postingan yang lewat di beranda medsosnya.

Ia mengamati dengan serius postingan yang baru saja ia lihat, sampai jarak ponsel ke wajahnya hanya 5 cm.

"ANJIR! SI AIDAN NYET! DITANGKEP POLISI." Haikal berteriak heboh.

"Uhuk." Jeven tersedak karena saking terkejutnya mendengar teriakan Haikal yang sangat menggelegar.

"WOY! APA SIH TERIAK-TERIAK, KAGET GUE!" Juna memegangi dadanya, jantungnya berdebar sangat kencang.

"INI SI AIDAN DITANGKEP POLISI, KASUS NARKOBA SAMA PEL*ECEHAN, LAGI RAME BANGET DI MEDSOS!" Haikal heboh sendiri membaca berita mengejutkan itu.

"Buset, kemaren kayaknya baru ketemu pas evaluasi, sekarang udah di tangkep polisi?!" Mahen juga tidak menyangka, Aidan ternyata memiliki sisi gelap yang tidak mereka ketahui.

"Iya, kriminal banget, bukannya tobat gara-gara kemaren, malah menjadi-jadi."

Ceklek

Azen baru saja keluar kamar mandi, ia mengerutkan dahi lantaran teman-temannya terlihat sangat fokus menatap layar ponsel mereka.

"Kenapa?"

Haikal menoleh pada Azen, "Buka medsos lo cepet!"

Azen buru-buru mengambil ponselnya yang terletak di atas meja, ia membuka medsosnya dan menemukan banyak sekali postingan-postingan yang membahas tentang Aidan.

Seven DreamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang