Jangan lupa follow!
Tandain typo~~
Malam yang berisik karena suara hujan yang turun deras, serta malam yang dingin tak bisa dijadikan alasan bagi para trainee untuk istirahat.
Kenzi, Jeven, dan juga Haikal benar-benar dijahili dengan brutal, mulai dari menyembunyikan sepatu, topi nyangkut, sampai dikejar-kejar oleh Mahen, Juna, Azen, dan Naje, sebagai bentuk balas dendam karena tadi saat di sekolah.
Sungguh pertemanan yang sangat indah bukan?
"AYO KUMPUL!" Pak Angga memanggil semua trainee, merekapun langsung berkumpul mengerumuni sang pelatih.
"Evaluasi tinggal dua hari lagi, kalian bisa keluar jika penampilan kalian buruk, jadi persiapkan dengan baik, setelah evaluasi ini kalian tersisa 94 orang, jadi kalian harus bisa jadi salah satu dari 94 orang itu."
"SIAP PAK!"
"Kalian ingat waktu saya bilang untuk jaga kesehatan dan berat badan?"
Mereka semua mengangguk.
"Saya suruh menjaga, bukan untuk diet ekstrem berbahaya." Pak Angga melirik ke arah Haikal.
"Kok gue seperti merasa tersindir ya?" Ujar Haikal dalam hati, "Apa ada yang bilang pak Angga? Daritadi gue diliatin mulu."
"Waktu kita masih 30 menit, latihan lagi!"
"Baru aja istirahat bentar, udah disuruh latihan lagi." Protes salah satu dari mereka.
"Saya juga maunya istirahat, capek ngelatih orang segini banyak, tapi ini sudah aturan dari agensi."
"Jadi anda gak mau jadi pelatih kita? Bilang aja sih pak gak usah pake kode segala."
"Aduh, Juna malah sewot, bakal panjang ini." Pak Angga menepuk jidatnya.
Ia sudah sangat hafal dengan sifat-sifat trainee disini, termasuk Juna, salah ngomong siap-siap disemprot.
Sepulang dari latihan, Haikal diseret paksa ke kamar Juna, untuk melaksanakan hukuman dari teman-temannya tentunya.
Nasib ya Kal, pas latihan diusilin sekarang di kasih hukuman.
"POKOKNYA LO HARI INI HARUS HABIS 3 PIRING! TITIK GAK PAKE KOMA!" Juna dengan tegas menyatakan hukuman untuk Haikal.
Teman-teman yang lainnya hanya mengangguk, mereka menatap Haikal yang sedang makan.
Haikal merinding karena sekarang ia ditatap oleh keenam temannya yang mengawasinya, "Berasa di interogasi polisi gue." Ujarnya dalam hati.
Haikal makan sambil mencuri pandang kepada teman-temannya, mereka seperti tidak berkedip karena terus menatap dirinya.
"Kalian gak makan?" Tanya Haikal.
"Gak." Jawab mereka semua berbarengan.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dreamers
Teen FictionTentang 7 lelaki yang berusaha meraih mimpi menjadi seorang idola dalam sebuah boy band Lolos gagal itu biasa Naik turun itu tak mungkin tak ada Berhasil atau tidak itu.... tergantung diri sendiri Namun, ditengah perjuangan mereka ada sebuah rahasi...