Jangan lupa follow
Tandain typo~~
Sebuah tempat untuk mencari ilmu, sebuah tempat untuk berkawan, sebuah tempat yang menyaksikan pertumbuhan anak bangsa.
Disanalah para pejuang cita-cita berada, banyaknya lautan manusia mengenakan seragam putih abu yang melekat dengan ciri anak sekolah menengah atas.
"Jadi itu adalah cara supaya nilai yang tidak diketahui ketemu."
"Untuk ujian nanti, soalnya tidak sesederhana ini ya, jadi kalian bisa mencari buku referensi sendiri, jika mau minta rekomendasi bisa tanyakan ke saya utau mencari di perpustakaan."
"Untuk latihan soal kalian bisa kerjakan di latihan soal halaman sebaliknya."
Para murid yang ada disana membuka latihan soal yang dimaksud, hanya 5 soal yang memiliki anak masing-masing 3.
Semua langsung menutup buku masing-masing, mereka sudah malas mengerjakan apalagi setelah melihat soalnya.
"Jangan malas! Ingat ujian itu penting untuk masa depan kalian, tingkatkan nilai kalian, tidak ada yang akan kalian raih jika tidak berusaha!"
"IYA BU!"
"Ibu akhiri sampai disini, semangat untuk ujian pekan depan!"
"Oh ya, disini ada yang ikut jadi trainee kan? Berapa orang?" Tanya bu Dina.
"Ada lima dari kelas ini." Naje memberikan jawaban dari pertanyaan bu Dina.
"Kalian harus bisa ngatur waktu, kalian latihan sampai malam kan? Belajar jangan waktu malam saja, siang atau sore juga belajar!"
"Siap bu Din."
"Silahkan istirahat, saya permisi dulu." Bu Dina melangkahkan kaki keluar kelas.
Seorang teman mendekati bangku Mahen, "Hen, emang yang ikut jadi trainee berapa dari sekolah ini?"
Mahen mengingat-ingat siapa saja yang ada di ruang latihan waktu itu, "Kalo gak salah, ada sekitar 14 orang kalo dari sekolah ini."
"Susah ya jadi trainee ditambah harus sekolah?"
"Pasti lah, apalagi mulai pekan ujian nanti."
"Semangat bro! Gue tau lo pasti bisa debut"
"Yoi, thanks ya."
""Yaampun perut gue udah bunyi dari tadi." Naje menepuk-nepuk perutnya menggunakan tangan.
"Beli sono di kantin!" Juna sedang bermain game online bersama dengan Azen.
"Gue gak bawa duit." Naje menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dih, ngode-ngode lo, Je." Haikal menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dreamers
Ficção AdolescenteTentang 7 lelaki yang berusaha meraih mimpi menjadi seorang idola dalam sebuah boy band Lolos gagal itu biasa Naik turun itu tak mungkin tak ada Berhasil atau tidak itu.... tergantung diri sendiri Namun, ditengah perjuangan mereka ada sebuah rahasi...