21.

872 121 7
                                    

Alice berjalan ke dapur, ini kedua kalinya dia berada di sini. Semuanya tampak baru dan bersih seperti jarang dipakai. Ben juga ada di sini.

Pengawal itu melepas jasnya dan menggulung lengan kemeja putihnya hingga siku. Ia sedang menatap ke dalam lemari es besar dan freezer ketika Alice masuk. Pria itu berbalik untuk melihat dan memberinya senyuman kecil.

"Nona."

Alice berjalan dan berdiri di sampingnya, ikut melihat ke dalam lemari es dan freezer. Ada barang yang dia beli minggu lalu memenuhi ruang.

"Bosmu jahat, aku membencinya." Ucap Alice terus terang, hal yang tidak disangka Ben akan didengarnya.

Ben memberinya senyuman canggung dan mengira Alice sama berani dan terbukanya dengan orang yang dia benci, jadi mereka cocok satu sama lain. Ben menatap sosok langsing yang berdiri di sampingnya sambil menyilangkan tangan, wajah cantiknya mengerutkan kening sambil menatap barang-barang di lemari es.

"Aku senang kau kembali karena James dan aku, kami sudah bermimpi tentang Pad Thai dengan udang raja besar selama lebih dari seminggu, jika lebih lama dari ini, mimpi itu akan berubah menjadi mimpi buruk." Ujar Ben dengan wajah datar namun ada sedikit nada tawa di suaranya.

Alice menoleh untuk melihatnya, lalu melihat mata emasnya yang indah berkilauan dengan sikap ramah, dan itu membuat ia sedikit mengendurkan suasana hati dan postur tubuhnya, wanita itu menghela nafas.

"Benar, Pad Thai dengan udang raja. Apa yang bisa dimakan bosmu dan apa saja yang tidak bisa dia makan?" Tanya Alice meminta untuk memeriksa detail kecil tentang selera dan kesukaan Sebastian terhadap makanan.

"Bos suka masakan Thailand. Apalagi Pad Thai dengan udang raja. Nasi goreng dengan udang raja. Tumis dengan udang raja. Apa saja dengan udang raja." Ben mengakhiri ucapannya dan menyingkir agar Alice mempunyai akses ke lemari es-freezer.

"Dan apa yang tidak disukainya?" Alice mengulangi pertanyaannya. Dia mulai mengambil barang dari lemari es. Mengeluarkan dua bungkus udang raja dari freezer. Ia harus mencairkannya di microwave.

"Dia tidak makan daging sapi dan cumi. Selebihnya dia boleh makan, tapi tidak boleh pedas, Nona." jawab Ben.

Alice mengumpulkan informasi itu lalu dia menyeringai. Mafia besar yang kuat tidak makan makanan pedas. Dan dia benci cumi-cumi.. Senang mengetahuinya. Itu informasi yang sangat berguna...

"Well, melihat bahan-bahannya, menurutku kita harus memasak nasi goreng seafood. Aku akan membuatkan Pad Thai untukmu lain kali"

Ben membungkuk sedikit untuk mengakuinya.

"Nasi goreng bisa dipadukan dengan sup dan telur goreng, aku akan membuatkannya juga. Kau mau membantuku?" Tanya Alice pada Ben dengan suara ceria.

"'entu, Nona!" Ben membalas dengan cepat dengan nada yang sama. Dia pergi untuk mengambil dua celemek yang tergantung di dinding dan menyerahkan satu pada Alice.
Mereka memakainya dan tampak siap untuk memasak.

Ben menyukai masakan Thailand dan juga suka belajar cara memasaknya. Ia memiliki beberapa keterampilan memasak, meski tidak sebaik keterampilan menembak, namun bagi pria yang setiap hari membawa senjata seperti pulpen, ia menganggap dirinya bukanlah juru masak yang buruk.

"Bagaimana denganmu dan James. Kalian bisa makan makanan pedas?" Alice berbincang ramah sambil tangannya sibuk mengambil barang dan membuka lemari untuk mencari peralatan.

"Ya, kami menyukainya, Nona." Jawab Ben, dia juga sudah mulai santai sekarang.

Ben memandang Alice mengambil barang-barang dan membongkarnya lalu berjalan dan membuka lemari untuk mangkuk, peralatan, pisau disimpan di laci, dia mengambil satu dan mengambil talenan dari dudukannya di dinding dengan lancar.

Timing The Las Vegas PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang