26.

927 113 3
                                    

At casino Grand Randolph.

"Kau punya waktu tiga minggu lagi, John. Tadi malam, kau sudah meminjam dua ribu dolar lagi. Aku tidak bisa terus-terusan mengkreditmu seperti ini." Ucap William.

John sedang duduk di depannya. Pria itu kehilangan seluruh uangnya lagi. John menyelipkan tangannya ke rambutnya dengan perasaan sangat frustasi. Ia sempat duduk di meja baccarat dari sore hingga pagi hari dan berhasil kehilangan semuanya.

"Aku hampir mendapatkan uangku kembali saat fajar." gumam John. Masalahnya adalah, dia bermain tanpa kesadaran.

Ketika dia menang dan mendapatkan banyak uang, ia tidak berhenti tapi terus berjalan dengan harapan untuk mendapatkan lebih banyak.

John harus menyalahkan keserakahan di dalam hatinya sendiri.

Perjudian adalah salah satu alat iblis yang paling ampuh. Hal itu mengaburkan pikiran seseorang dan membutakan kesadarannya, menariknya ke dalam pusaran harapan palsu, dengan keserakahan yang sudah ditanamkan seseorang jauh di dalam hatinya.

Hal itu selalu punya cara untuk menariknya ke perangkap lubang hitam terdalam. Itu akan menipunya dengan membiarkan dia menang pada awalnya, tapi kemudian akan mengalahkannya. Dan kemudian ia akan menuntut dan menyita segalanya sampai pada akhirnya John tidak punya apa-apa lagi.

"Sebenarnya aku terlalu baik padamu. Memperpanjang waktu untukmu saat aku bahkan tidak sempat duduk dan makan malam bersama putrimu." Ujar William.

John segera mendongak karena dia tidak mengetahui hal ini. Yang terakhir ia tahu adalah melihat mobil William menjemput Alice di rumah.

"Aku tidak tahu tentang ini. Anak buah ku datang menjemput Alice hari itu."

"Tapi Sebastian membawanya malam itu." Balas William dengan frustasi. Dia benci berbicara tentang kehilangan muka dan terutama, kalah dari Sebastian.

"Benarkah? Aku tidak tahu soal ini." John bergumam, mengulangi kata-kata yang sama.

Dia tidak tahu banyak tentang putri tirinya. Jauh di lubuk hatinya, John merasa sangat bersalah atas apa yang sudah ia lakukan terhadap hidupnya dan keluarganya. John terkejut mengetahui berita itu.

Sebastian membawa Alice. Apa maksudnya? John bertanya-tanya apakah Sebastian juga tertarik pada putri tirinya?

Saat John merenung dalam diam, ponsel William berdering.

"Ini aku." Suara gelap itu berkata melalui telepon. William mengangkat sudut bibirnya dengan sikap menyeringai.

"Aku heran bagaimana kau tahu kalau aku merasa ingin menendang pantat seorang bajingan." jawab William.

"Aku menghubungi mu untuk berbicara. Ini tentang John White." Suara gelap Sebastian berlanjut. Dia berkata pada dirinya sendiri untuk tetap tenang hari ini. Ia ingin menyelesaikan masalah dengan bajingan itu terlebih dahulu.

"Oh ya. Dia di sini bersamaku sekarang. Bagaimana dengan dia?"

"Aku punya kesepakatan yang ingin kutawarkan padamu." Sebastian mengutarakan tujuan dia menelepon hari ini tanpa harus membuang waktu.

William dengan cepat menyatukan semuanya untuk mendapatkan sebuah cerita di kepalanya. Tak butuh waktu lama baginya untuk menyimpulkan bahwa Sebastian menduga John menawarkan Alice kepadanya untuk membayar utangnya. William bisa mencium banyak kesenangan darinya.

"Wow. Kejutan sekali, kau ingin bicara. Well, karena aku selalu menyukai kedamaian, kau bisa datang ke kantor ku. Aku akan membiarkan orangku membawamu ke sini. Jangan membawa anak buahmu bersamamu. Kecuali kau takut." Ujar William dengan dingin dan Sebastian bisa mendengar seringai mengejek dalam suaranya. Dia mengepalkan tangannya dan mengangkat sudut bibirnya.

Timing The Las Vegas PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang