40.

956 126 12
                                    

Ketika mereka sampai di kamar tidur. Sebastian masuk ke kamar mandinya untuk mandi. Alice merasa lega karena pria itu tidak menyeretnya bersamanya.

Alice memilih menyiapkan pakaian untuk bosnya. Seperti yang dia katakan, Sebastian akan membawanya ke toko. Alice sebenarnya tidak mau, tapi siapa yang bisa menghentikan pria ini.

Alice meletakkan pakaiannya di tempat tidur lalu berjalan ke kamarnya dan bergegas mandi. Dua puluh menit kemudian dia selesai. Alice mengenakan kemeja lengan panjang berwarna merah muda dan celana jeans serta sepasang sepatu sneakers. Ia suka memakai pakaian yang membuatnya merasa nyaman dan mudah bergerak. Bagaimanapun, Alice adalah seorang wanita dengan kesadaran dan akal sehat. Dia hidup bersama Dewa mafia yang kesehariannya tidak bisa ditebak apa yang akan terjadi. Jadi Alice lebih memilih untuk bersiap dengan pakaian yang tidak menghalanginya saat harus berkelahi atau berlari.

Alice merasa tidak perlu mengenakan pakaian bagus untuk menghiasi dirinya agar mendapat perhatian.

Ia berdandan dengan cepat, tidak menghabiskan banyak waktu memperhatikan dirinya di depan cermin.

Jika kau yakin kalau kau baik dan bersih, berarti kau baik-baik saja. Itu adalah keyakinan Alice.

Alice tidak pernah mencari perhatian laki-laki, karena tidak berminat untuk menjalin hubungan. Dia bahkan tidak membayangkan dirinya akan menikah. Jadi ia tidak perlu berdandan untuk mengesankan siapa pun. Dan bagi Alice, memiliki seorang laki-laki dalam hidup itu seperti memiliki PEKERJAAN yang lain. Dia percaya menikah dengan seorang pria berarti menikah dengan Pekerjaan! Jadi, tidak, terima kasih! Kecuali Alice mencintainya dan pria itu memang layak.

Alice mengabaikan pemikiran acaknya, tidak tahu mengapa dia akhirnya memikirkan tentang cinta dan pernikahan. Ia melihat ke cermin, mengikat rambutnya dengan gaya ekor kuda dan dia sudah siap.

Tiba-tiba ponselnya mengeluarkan suara. Alice bergegas mengambilnya dan dia terkejut melihat 'WLM' muncul di layar. Itu dari William. Alice berlari menuju kamar mandi dan mengunci pintunya sebelum menekan tombol.

"Halo."

"Dengar, Alice." Suara William terdengar.

Alice tiba-tiba terdiam karena dia mendapat isyarat kuat kalau itu akan menjadi informasi penting.

"Sebastian membawa Harvey. Aku ingin bajingan itu dilepaskan untukku. Karena dia bukan musuh Sebastian. Kalau kau mencintainya maka carilah cara untuk melepaskan Harvey. Sebas tidak boleh menambah musuh lagi"

Lalu suara itu terputus.

Alice meletakkan ponselnya. Otaknya memproses informasi dengan cepat.
William ingin dia menasihati Sebastian agar melepaskan Harvey, agar William yang menjalankan pertarungan sendiri. Tapi orang yang keras kepala di kamar sebelah itu terlalu rumit dan terlalu sulit, Sebastian suka mengubah hal yang mudah menjadi hal yang sulit. Dan dia tidak akan pernah mendengarkan Alice!

'Kalau kau mencintainya, carilah cara untuk melepaskan Harvey..'

Perkataan William itu terlintas di kepala Alice.

Mencintainya?!!

Tidak! Alice jelas tidak mencintai Sebastian. Bagaimana dia bisa?

Tidak mungkin. Mencintai Sebastian, si pria gila?!!

The was the big NO!

CINTA, ini masalah hati dan Alice hanya terlibat dengannya secara fisik, bukan hati!

Alice akan terluka jika mencintai seseorang seperti Sebastian. Dia bukan pria idaman wanita mana pun, terutama Alice.

Faktanya, Alice hanya berhenti membencinya sesekali. Saat suasana hatinya sedang bagus, Alice tidak merasakan banyak kebencian.

Timing The Las Vegas PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang