Sesampainya di Grand MC, Sebastian menggendong Summer dan melangkah menuju lift dan diikuti Alice dari belakang.
"Kembalikan anak anjingku!" Ujar Alice dengan kesal, sangat tidak senang dengan situasinya dan terutama, Summer. Anjing itu menyandarkan kepalanya di bahu Sebastian dan menatap Alice dengan mata berbinar. Dia tampak senang melihatnya, tapi dia bersama Sebastian. Apa yang sudah dilakukan Sebastian pada anjingnya?
"Woof woof" Summer menggonggong membuat Sebastian berhenti dan berbalik untuk melihat ke belakang. Dia mengangkat sudut bibirnya ketika melihat Alice mengejar mereka dan Alice memandang Summer seolah anjing itu sudah mengkhianatinya.
"Apa Summer? Ingin aku menunggu mommy mu?" Tanya Sebastian pada Summer namun matanya menatap ke arah Alice dengan seringai di wajahnya dan nadanya yang sinis.
Alice meraih anak anjing itu, tapi Sebastian berjalan menuju lift tempat James dan Ben menunggu. Mereka berdiri diam namun Alice melayangkan tatapan ke Summer seolah seorang ibu tidak menyetujui kelakuan anaknya. Anak anjing itu sepertinya mengerti sehingga dia memanjat dari Sebastian menuju Alice. Wanita itu bergegas meraihnya dan memeluknya seerat mungkin.
"Bad boy." Alice bergumam pada anak anjing itu. Summer mengendusnya dan memasang tatapan kasihan, Alice terhibur dengan reaksi anjingnya namun tetap memasang wajah datar. Dia tahu kelakuan buruknya dengan sangat baik dan sekarang Summer memberikan permintaan maafnya dengan air liur di pipinya.
Sebastian menoleh ke arah lain dengan geli pada wanita yang memeluk anjingnya dengan sayang dan berbalik agar anjing itu tidak naik kembali ke arahnya lagi. Dia gila.
Namun kini Sebastian tahu, Summer sangat penting bagi Alice
Sesampainya di penthouse, Sebastian meraih lengan Alice dan menoleh ke arah pengawalnya.
"James, kau antar Summer ke kamarnya. Ben, kau ke dapur. Aku lapar" perintahnya pada para pengawalnya. Namun Alice tidak melepaskan anak anjing itu.
"Berikan dia pada James, Alice. Kau dan aku, ada urusan yang belum selesai untuk kita bicarakan."
"Woof!" Summer menggonggong lagi dan tidak mau pergi bersama James.
"Ikutlah dengan James, Summer. Ada yang harus aku selesaikan dengan mommy mu." Ujar Sebastian pada anak anjing itu dan menatap anak Summer dengan tatapan menegur untuk membuatnya takut dan mendengarkannya
"Woof!" Summer sepertinya menangkap pesan itu ketika James memanggil. Dia melompat ke tangan besar itu tanpa ragu-ragu.
Alice tidak senang dengan apa yang dilihatnya saat ini. Summer sudah kehilangan akal sehatnya.
"Good boy. Aku akan memberimu hadiah nanti." Ucap Sebastian sambil menepuk kepala anjing itu. Lalu dia menarik Alice ke kamar dan menutup pintu.
Itu adalah ruang permainan, ruangan yang luas. Ada meja snooker, meja biliar, area tempat duduk besar dengan sofa dan kursi yang nyaman, TV layar besar yang dipasang di dinding, dan perapian listrik modern yang besar. Ruangannya elegan dan berkelas, tentunya semuanya harus serasi dengan penthouse yang mewah.
Alice berusaha menarik kembali lengannya namun Sebastian tidak melepaskannya.
"Apa yang kau inginkan, Sebastian? Lepaskan aku kalau mau ingin bicara!" Bentak Alice padanya.
Sebastian menariknya ke dadanya dan memeluknya. Wajahnya tidak tersenyum sekarang. Matanya gelap seperti terakhir kali dia ingat. Alice merasa menggigil dalam hati. Dia mencoba melepaskan tangannya dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timing The Las Vegas Playboy
RomanceAuthor: Elya Ceritanya berfokus pada romansa, humor, dan kebahagiaan. Pemeran utamanya adalah seorang pengusaha tampan (mafia) yang sombong dan kuat, super kaya dengan ego setinggi Everest! Sebastian Alexander, Tycoon tampan berusia 32 tahun dari La...