16.

1.1K 128 23
                                    

Jantung Alice berdebar kencang saat mobil akhirnya melaju ke jalan raya. Sekarang masalahnya adalah kedua pengawal ini!

"Tuan James."

"Iya. Nona. Eh, panggil saja James, Nona." Pengawal itu angkat bicara. James menunggu untuk mendengar apa yang akan dikatakan Nona cantik Alice.

Biasanya wanita Sebastian tidak perlu berteman dengan para pengawalnya. Para pengawal tidak berbicara dengan mereka kecuali diperlukan. Karena mereka hanya bertemu beberapa jam saja, membawa seorang wanita dari tempatnya ke kamar suite dan kemudian membawanya kembali ke tempatnya. Hal itu terjadi begitu saja, tahun demi tahun. Sebastian menghabiskan waktu bersama seorang wanita hanya maksimal beberapa jam, singkat, cepat dan tidak berarti.

Namun kali ini James dan Ben sama-sama mempunyai firasat yang sangat kuat kalau wanita ini, Nona Alice yang cantik, akan berbeda dari mereka semua.

"Bawa aku ke rumah ibuku. Kau tau alamatnya? Maksudku rumah ayah tiriku?"

"Ya, Nona. Rumah John White, kami tahu di mana dia tinggal." James menjawab dengan sopan.

"Bagus. Tolong antar aku ke sana. Dan selagi aku mengemasi barang-barangku, bisakah kalian berdua pergi ke apartemenku untuk mengambil barang-barangku? Aku akan menuliskan daftarnya untukmu."

Otak Alice sedang dalam mode berpikir dan merencanakan untuk menyingkirkan dua pengawal bertubuh tinggi dan tegap ini. Dia harus mengirim mereka ke suatu tempat agar ia bisa lari. Dia harus membuat rencana dengan bijak dan cepat.

"Bos bilang kami akan mengantarmu
kembali. Kami tidak bisa meninggalkanmu, Nona." James menjawabnya dengan nada tenang dan seolah bisa membaca pikirannya, sehingga Alice tersenyum kecil dengan sikap ramah, setidaknya Ben, sang pengemudi bisa melihatnya dari kaca spion di atas kepalanya. Alice melihat matanya melembut. Mereka tampak lebih baik dari bos mereka.

Namun Alice tidak duduk di sini untuk mengagumi anak buah mafia jahat itu. Dia menjaga dirinya terlihat ramah dan santai tetapi pikirannya sibuk setiap menit.

James menoleh ke arah Ben yang melirik ke belakang. Mata mereka saling memahami kalau Alice memikirkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah bosnya dan mereka pasti tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Jika mereka membiarkannya melarikan diri, bosnya akan marah, hal ini tidak baik dan tidak aman bagi mereka.

Salah satu aturan untuk pengawal adalah...

Jangan membuat bos marah, itu adalah ide yang sangat BURUK!

"Aku mengerti. Hm, biar James bisa tinggal bersamaku di rumah, Ben bisa mengantar ke apartemen." Alice menawarkan ide tersebut.

"Boleh kami tahu kenapa kami harus melakukan ini, Nona? Kau bisa berkemas dan kami bisa menunggu. Kemudian kami mengantar mu ke apartemen dan melakukan hal yang sama. Ini sederhana. Nona." Kali ini Ben yang angkat bicara. Dia meliriknya dari cermin.

Orang-orang ini tidak bodoh. Alice sadar akan hal itu, ia harus merencanakan ide-ide yang lebih baik dan rumit. Biasanya orang bertubuh besar tidak menyukai kerumitan, mereka semua lebih menyukai hal-hal sederhana.

Oke, dia bisa melakukan itu! Mencoba membuat mereka pusing dan pusing hingga mereka bingung. Ketika pria menjadi bingung, mudah untuk menendang pantat mereka.

"Begini. Aku akan jujur pada mu. Aku tidak ingin ibuku mengetahui hal ini. Dia akan khawatir dan sangat tidak bahagia. Kau juga memiliki ibu kan? Kau tidak ingin membuat ibumu menangis, kan? Kita semua orang dewasa di sini, jujur saja. Aku akan hidup bersama mafia bos mu, karena membayar utang. Itu hal yang sangat buruk. Seorang ibu tidak pernah menginginkan hal itu terjadi pada putrinya, bukan? Jadi jika dia melihat kalian berdua bersamaku seolah aku adalah tawananmu. Dia akan tahu apa yang sedang terjadi. Jadi, ayo kita cepat selesaikan ini, James bersamaku dan Ben akan pergi ke apartemenku."

Timing The Las Vegas PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang