Alice menelan ludahnya saat melihat baris selanjutnya dari draft kontrak tersebut.
"Urusan kita hanya fisik saja. Maksudku..." Alice kembali menelan ludahnya.
"Maksudmu jual beli kita kan? Aku membeli kenikmatan dari tubuhmu."
"Ya. Hanya tubuh. Tidak ada yang lain."
"Aku ingat kita pernah menyebutkan itu. Sebaiknya ditulis dengan jelas agar tidak bingung. Hanya tubuhmu yang ditukar dengan uangku. Jumlah yang sudah kita sepakati, tidak lebih dari angka-angka itu saja. Mengerti?" Sebastian menjelaskannya dan Alice mengangguk.
Alice terdiam beberapa saat. Jauh di lubuk hatinya, dia merasa sedikit sedih. Tindakannya tidak berbeda dengan wanita malam yang menjual tubuhnya demi uang. Suatu hal yang memalukan jika dilakukan oleh perempuan terpelajar dengan segala potensi seperti dirinya. Ibunya akan patah hati jika dia tahu.
Alice akan memastikan ibunya tidak akan pernah mendengar urusan memalukan itu.
"Aku tidak akan pernah bingung. Jadi, pastikan kau sadar akan hak-hakmu. Hanya tubuhku. Bukan hatiku, bukan jiwaku. Dan bukan di antara keduanya."
"Apa maksudmu dengan ANTARA?" Sebastian mengerutkan kening, tidak mengerti sedikit pun.
"Yah, seperti yang kau katakan, kau tidak akan menggunakan pengaman. Jadi, itu tanggung jawabku jika terjadi kesalahan. Benar kan?"
Sebastian akan mengatakan YA, BENAR. Tapi kemudian dia berpikir... tunggu sebentar.
Alice tidak menjelaskannya dengan jelas. Sebastian tahu dia tidak bisa mempercayainya sepenuhnya. Cara wanita itu memasang wajah datar, terlihat seperti dia menyembunyikan sesuatu.
"Kesalahan? Apa maksudmu?"
"Woof!" Suara Summer terdengar sebelum Alice menjawab pertanyaan Sebastian. Hal itu menghentikan pembicaraan. Sebastian menatap anak anjing itu dan mengelus kepala kecilnya.
"Kau lapar, boy?"
"Woof!"
"Aku juga. Aku belum makan apa-apa, dari pagi hanya secangkir kopi. Ayo kita cari makan." Sebastian kemudian berdiri dan mengangkat Summer ke bahunya.
"Tapi kita belum selesai." ujar Alice.
"Ambilkan sesuatu untuk mengisi perutku dulu dan kita akan menyelesaikannya nanti." Perintah sang bos, lalu berjalan melewati pintu penghubung menuju kamarnya.
Alice menghela nafas dan mengikutinya.Dia tidak tahu Sebastian bisa bertahan selama ini karena tidak ada makanan. Ia memandang sosok jangkung dan tegap di hadapannya.
Summer menatapnya dengan mata anak anjingnya, wajah kecilnya tampak seperti sedang tersenyum melihat mommy-nya mengikuti. Alice menggelengkan kepalanya ke arah Summer yang mengkhianatinya.
"Woof!"
Alice tidak bisa menahan diri untuk mengelus kepala anjingnya.
Siapa yang bisa mengabaikan wajah kecil imut itu? Bahkan bos jahatnya sendiri tidak bisa.
Sebastian membuka pintu dan berjalan masuk, ia melepaskan pintu itu tanpa peduli akan mengenai orang yang mengikutinya atau tidak.
Alice meraih pintu tepat pada waktunya sebelum pintu itu mengenai wajahnya. Dia mencatat di kepalanya kalau ia harus ingat Sebastian bukan seorang pria sejati.
Pria itu mengangkat sudut bibirnya. Dia sedang menguji naluri Alice. Wanita itu tidak pernah mengecewakan dan itu bagus. Semua orang yang berada di sekitar Sebastian Alexander tidak boleh mengecewakannya. Itu demi kebaikan mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Timing The Las Vegas Playboy
RomanceAuthor: Elya Ceritanya berfokus pada romansa, humor, dan kebahagiaan. Pemeran utamanya adalah seorang pengusaha tampan (mafia) yang sombong dan kuat, super kaya dengan ego setinggi Everest! Sebastian Alexander, Tycoon tampan berusia 32 tahun dari La...