Nyatanya semua trauma memengaruhi mental dan emosi seseorang. Terutama trauma yang timbul di usia yang masih sangat muda.
Begitulah yang dirasakan Pharita Foité.
×
Di kediaman Foité
"Pharita, kenalin ini teman mommy. Aunty Kim sama anaknya." Ucap Lisa, ibu tiri Pharita mengenalkan dua orang di hadapannya.
Pharita kecil yang masih berusia 7 tahun hanya diam menatap laki-laki kecil di hadapannya.
Tatapannya semakin lama semakin intens.
"Hey bocah, berhenti menatapku." Kesal laki-laki yang umurnya juga tidak jauh dari Pharita.
"Yeonjunnn, apa mommy bilang soal sopan santun?" Tanya Jennie Kim dengan tatapan tajam yang mengarah pada anaknya tersebut.
Yeonjun yang melihat Ibunya marah langsung meminta maaf. "M-maaf."
Pharita kecil tersenyum ramah. "Mama, Pharita boleh pelihara anjing ini ga?" Tanyanya polos sambil menunjuk kearah Yeonjun.
"Ayo tangkap." Suruh Pharita setelah melempar gelang yang ia pakai tadi.
Lisa yang mendengar ucapan anaknya langsung tergelak dan menutup mulut anaknya tersebut. "Haha.. dia bercanda.."
Yeonjun mengepalkan tangannya, berusaha menahan hinaan tersebut.
"It's okay Lis. Udah banyak kok yang bilang kalau Yeonjun mirip puppy." Kekeh Jennie tak mempermasalahkan. "Lagian puppy kan imut,"
Lisa tertawa canggung sambil menyuruh Pharita main di kamar saja.
Yeonjun melirik dengan tajam. Ada sesuatu yang ia rencanakan. Mengingat dirinya adalah orang yang pendendam. Dan anak yang sulit mengontrol emosinya.
+×+
Di kamar, Pharita terlihat bosan dengan mainannya yang tak lain adalah boneka princess.
Beberapa kali ia melirik kearah jendela. Melihat Ibu tirinya yang terlihat bersenang-senang dengan Jennie.
Pharita sama sekali tak mengerti, mengapa setiap tamu datang, ia harus main di kamar.
"-hey bocah."
Pharita yang mendengar suara Yeonjun langsung menoleh kearah pintu.
Baru saja ia mendengus kesepian, tiba-tiba Yeonjun hadir. Pharita tersenyum lebar melihat laki-laki yang menurutnya sangat mirip dengan anak anjing milik Ibu tirinya.
"Halo Yeonjun~" Sapa Pharita ramah.
"Gak usah sok ramah." Geram Yeonjun menginjak boneka princess milik Pharita.
Pharita menatap ngeri bonekanya yang diinjak Yeonjun. Tubuhnya spontan berjalan mundur menjauh dari laki-laki di hadapannya tersebut.
Yeonjun melirik meja belajar Pharita. Matanya menangkap sebuah gunting yang terletak diatas origami.
Dengan gerakan cepat, ia mengambil gunting tersebut dan mendekat kearah Pharita.
Dengan seringai tipis, Yeonjun menarik ujung rambut Pharita.
"Y-yeonjun?" Kaget Pharita dengan air mata yang mulai mengalir.
+×+
TOK TOK.
"Pharita, aunty Kim udah pulang, mommy mau- OH MY GOD! Pharita!!" Shok Lisa melihat kondisi putrinya.
Dengan cepat, ia berlari kearah Pharita yang pucat pasi. "CERY!!!" Teriaknya memanggil kepala pelayan. "CERYY!!" Panggilnya tak sabar.
Selang sedetik, Cery muncul dengan napas yang tesengal-sengal. Sepertinya ia berlari ketika mendengar Lisa memanggil. "I-iya nyonya?"
"Panggil Dokter Ivan kesini sekarang. CEPAT!!" Perintah Lisa.
.
Lisa memegang tangan Pharita dengan cemas sambil menunggu Dr. Ivan mengobati putri kecilnya tersebut.
Setelah selesai mengobati, Lisa menatap Dr. Ivan seakan meminta penjelasan terhadap kondisi Pharita.
"Luka sayat di bagian telinga kemungkinan butuh waktu 2 Minggu untuk pulih. Selain itu, tidak ada luka parah." Jelas Dr. Ivan.
.
Pharita kecil bangun dari tidurnya.
"Dokter..." Panggilnya ketika melihat sosok Dr. Ivan yang duduk di sebelah kasurnya.
"Malam nona." Sapa Dr. Ivan tersenyum.
Pharita ikut tersenyum kemudian teringat dengan kejadian beberapa jam sebelumnya. Dengan gerakan pelan, ia menyentuh rambutnya yang panjangnya sudah tidak beraturan.
Yeonjun memotong rambutnya dengan paksa. Sekarang Pharita bahkan sudah tidak sanggup melihat cermin karena rambut panjang kebanggaannya sudah tidak ada.
Ditahannya air mata yang nyaris mengalir.
"Nona, jangan khawatir. Rambut anda akan tumbuh panjang kembali." Ucap Dr. Ivan peka.
Pharita mengangguk pelan kemudian tertunduk dengan air mata yang mengalir deras.
Dia hanya seorang anak kecil. Namun kejadian ini membuatnya merasakan rasa benci yang begitu dalam pada Yeonjun.
* Dr. Ivan yang setia menemani Pharita kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Zink [ yeonjun x pharita ]
Fanfiction"Sifat kamu mewakili ras iblis banget ya." Sarkas Pharita tersenyum dengan polos. Pharita sudah lelah dengan semua kegilaan Yeonjun. Satu-satunya manusia yang ia benci malah menjadi seniornya di sekolah. Belum lagi ia harus menikahi manusia menyebal...