(15) Daddy's home

352 33 3
                                    

Yeonjun dan Pharita sampai di rumah dengan cepat. Sore ini mereka berencana untuk berenang bersama.

Disaat mereka tengah tertawa bersama menikmati waktu berdua, seseorang hadir di antara mereka.

"Ari," Panggil pria paruh baya tersebut.

Pharita kenal suara itu. Suara yang sangat di rindukannya. Dengan cepat ia berbalik badan dan memeluk pria tersebut. "DADDY~"

"HAHA." Frederick Foité-- alias ayah Pharita telah pulang. Ia sengaja pulang satu hari lebih awal untuk memberi kejutan pada putrinya.

Yeonjun merasa senang melihat Pharita dan ayahnya sangat akrab.

"Halo .... ayah mertua. Aku Yeonjun Aflezo." Sapa Yeonjun canggung.

Frederick melirik Yeonjun kemudian tersenyum. "Ah, jadi ini calon tunangan anakku."

Pharita memegang tangan ayahnya kemudian tersenyum. "Tampan kan?" Tanyanya dengan bangga.

Ayah Pharita tertawa mendengarnya. "Ayo masuk. Ada yang mau daddy bicarakan." Ajaknya merangkul bahu Yeonjun.

×

Seisi ruang tamu terkejut mendengar pernyataan Frederick.

"Aku tidak boleh menikah dengan Yeonjun? Kenapa??" Tanya Pharita tak terima.

Ayahnya baru saja mengatakan bahwa ia tidak mau Pharita menikah dengan Yeonjun.

"Honey, ada apa memangnya?" Tanya Lisa ikut tak terima. Bagaimana pun juga pernikahan ini keinginan anaknya.

Jennie menjadi pucat membayangkan warisan Taehyung jatuh ke calon anak dari istri barunya.

Yeonjun sendiri hanya menunduk menunggu jawaban apa yang akan Frederick keluarkan sebagai alasan menolak pernikahan ini.

Frederick tertawa melihat semua orang tak terima. "Tenang. Aku tidak bilang, aku tidak merestui hubungan mereka. Aku hanya tak ingin Pharita menikah di usia nya yang masih 16 tahun."

Lisa mengangguk paham. Namun ia tahu bahwa ada alasan khusus kenapa Yeonjun dan Pharita harus menikah secepatnya.

"Ayah, walaupun aku 16 tahun tapi pikiranku sudah dewasa." Sosor Pharita agar ayahnya berubah pikiran.

"Setidaknya anak kesayangan ayah harus sudah tamat sekolah." Ucap Frederick benar-benar tak ingin anaknya menikah di usia muda.

Yeonjun mengangguk paham. Nyatanya dia sendiri juga tidak mau menikah-- awalnya. Namun sekarang berbeda, ia justru takut kalau pernikahan ini ditunda maka hati Pharita bisa menjadi milik oranglain.

"Rick, justru menikah muda ada untungnya untuk mereka." Sela Jennie ingin merubah pola pikir Frederick.

"Apa maksudmu?"

"Mereka bisa melakukan hal intim tanpa takut mempunyai bayi."

Frederick mengernyit. Detik selanjutnya ia menatap tajam calon tunangan anaknya. "Apa kau sudah menyetubuhinya?" Tanyanya dengan intonasi marah.

Yeonjun menggeleng cepat. "B-belum."

Ayah Pharita tersenyum lega. "Bagus. Aku tidak mengizinkanmu menyentuh putriku sampai kalian menikah. Setidaknya sampai usia Pharita diatas 25 tahun."

Lisa tergelak mendengarnya. Anaknya bisa-bisa jadi perawan tua kalau mengikuti mau ayahnya.

"Yeonjun dan Pharita boleh bertunangan, tapi mereka tidak boleh menikah. Untuk sekarang."

Pharita memutar otaknya. Sebuah ide terlintas di benaknya.

+×+

Pharita di kamarnya berjalan mondar-mandir. Ia ingin ke kamar Yeonjun, namun pelayan terus menerus lewat di depan kamarnya.

Dengan kesal, ia keluar balkon sambil menatap taman di belakang rumahnya.

"Oh." Matanya menangkap sosok Yeonjun yang tengah melambai dari taman.

Dengan sigap, ia keluar dari kamar dan berlari kearah taman. Yeonjun yang tengah memetik bunga mawar langsung memberikannya ke Pharita.

Pipi Pharita sontak memanas menerima bunga mawar yang indah tersebut.

"Aku punya rencana," Ucap Yeonjun mengelus pipi Pharita yang sudah memerah.

"Aku juga punya rencana." Sela Pharita yakin rencananya akan berhasil.

Yeonjun tersenyum. Mengira ia dan kekasihnya tersebut mempunyai rencana yang sama.

"Berarti kamu setuju ya kita nikah diem diem pas daddy balik ke Amerika."

"Hah?!" Yeonjun langsung mengernyit. Jalur pikiran gadisnya dengan dirinya rupanya sangatlah berbeda.

Nyatanya Yeonjun merencanakan untuk membuat orang-orang mengira bahwa mereka sudah HS (having sex) agar Frederick mau tak mau menikahkan putrinya.

Pharita menatap Yeonjun yang menggelengkan kepalanya. "Why?"

"Ah, tidak Haha." Yeonjun tertawa canggung. Bagaimana mungkin ia memberi tahu rencana bejatnya pada gadis yang sedang menatapnya polos.

+×+

Hari ini Yeonjun terlihat tak bersemangat. Dari semalam Frederick memantaunya, alhasil dia dan Pharita sama sekali tidak bisa bermesraan.

Soobin yang duduk di bangku sebelahnya langsung menyadari hal tersebut. "Kenapa lu?"

"Belum dikasih asupan sama ayang." Jawab Yeonjun mendengus.

Soobin tertawa mendengarnya. "Bucin tolol."

Yeonjun melirik Soobin sekilas. Ada yang aneh dari gelagat temannya ini. Dia terlihat lebih ... ceria?

Baru saja mulutnya terbuka ingin bertanya, sepupu yang ditemuinya di Korea hadir bersama dengan... kekasihnya.

Beberapa murid yang sudah hadir di kelas langsung melirik keberadaan kedua gadis tersebut dengan penasaran. Apa hubungannya mereka dengan most wanted sekolahnya?

Yeonjun reflek bangun memeluk Pharita. "Oh God.. I miss you babe...." Gumamnya mengeratkan pelukan.

"Mata gua ternodai sumpah." Ucap Soobin melirik pasangan tersebut geli. Baru saja Soobin ingin membelai rambut pacarnya, Yeonjun langsung menahannya.

"Mau ngapain?" Tanyanya mendadak over protective. Tangannya langsung merangkul bahu sepupunya tersebut.

Soobin mengernyit tak suka dengan tangan Yeonjun yang di bahu Ramy.

Pharita sendiri hanya terkekeh karena sudah diberi tahu oleh Ramy jika ia memacari Soobin.

"Jun, apa sih lu. Orang gua mau ngasih bekal lagi buat Kak Soobin." Kesal Ramy menyodorkan bekal bernuansa barbie pada Soobin.

Ingatan Yeonjun langsung berputar pada bekal sushi yang kemarin Soobin berikan. "Bekal ini darimu??" Herannya tak menyangka bahwa penggemar yang dimaksud Soobin adalah sepupunya.

Soobin menerima bekal tersebut dengan senyuman tulus. "Thanks. Nanti gua balikin kotak bekelnya pas habis."

"Kemarin kan kau membua-‐ MMPH!" Belum sempat Yeonjun menyelesaikan ucapannya, Soobin langsung menutup mulut temannya tersebut dengan tangan.

"Ramy, balik ke kelas lu sana. Bentar lagi guru gua dateng." Usir Soobin ketar-ketir. Takut jika Ramy tahu bahwa selama ini ia membuang makanan dan kotak bekalnya.

Tatapan iri keluar dari beberapa siswi yang menyadari bahwa adik kelasnya adalah pacar Yeonjun.

Vote dan komen kalian berarti banget, jangan lupa vomen ya <3

Senior Zink [ yeonjun x pharita ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang