(20) Come back to me

310 29 7
                                    

A/N : Aku selipin media ya buat memperjelas gambaran ceritanya. (anggap aja itu Pharita sama Yeonjun)

+×+

Yeonjun menyuruh supirnya berhenti karena tak sabar. "Turun pak. Gua aja yang bawa mobilnya."

Pak Tarno yang menjadi supir tergelak, namun tetap mengikuti perintah Yeonjun.

Yeonjun langsung melajukan mobil alphard tersebut seperti orang yang kesetanan. Pak Tarno berkali-kali berzikir takut Yeonjun menabrak kendaraan lain.

+×+

"Pharita!!" Panggil Yeonjun berteriak sambil berlari kearah kamar gadisnya. "Tok tok." Yeonjun mengetuk pintu kamar gadis tersebut seraya menunggu Pharita membuka pintunya.

Dengan perlahan, Yeonjun duduk bersandar di pintu kamar kekasihnya. "Babe.. you can talk to me." Ucapnya berusaha mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Aku selalu disini. Kamu bisa cerita ke aku, babe." Lanjut Yeonjun khawatir.

"–-Yeonjun? Sedang apa kau?" Tanya Jennie yang sedang lewat.

Yeonjun langsung berdiri dan tersenyum. "Tunggu Pharita bukain pintu."

Jennie mengernyit. "Menantuku belum pulang." Celetuk Jennie menggeleng melihat tingkah Yeonjun.

"Shit. Mami kenapa gak bilang daritadi!"

"Mami baru lewat. Anyway Mami mau pergi dulu ya." Pamit Jennie dengan wajah merona.

"Kemana? Sama siapa? Pulang jam?" Tanya Yeonjun bertubi-tubi.

Tanpa menjawab, Jennie hanya tersenyum malu sambil bergegas pergi. Yeonjun yang melihat hal tersebut sudah menduga ada sesuatu antara Ibu dan ayahnya.

Hah... Yeonjun kembali ke kamarnya dan mulai membersihkan diri untuk menunggu Pharita di depan rumah.

×

📞 Calling Ramy...

Drtt.... drtt....

"Hey, Pharita sama lu?" Tanya Yeonjun pada sepupunya tersebut.

"Ngga tuh. Tapi tadi katanya kalau ada waktu mau party bareng Eisa." Jawab Ramy dari seberang telepon.

"Kirimin gua lokasi partynya." Suruh Yeonjun langsung mematikan panggilan setelahnya.

Dengan cepat ia mengambil kunci mobil. Langit gelap yang dihiasi bulan purnama ini menjadi sangat hampa tanpa kehadiran Pharita. Ia harus segera menjemput gadisnya.

Yeonjun langsung melajukan mobilnya setelah Ramy mengirim lokasi pesta tersebut. Dengan kecepatan penuh ia melajukan mobil kesana. Berharap bahwa Pharita ada disana.

Semua mobil yang menghalangi jalannya ia klakson. Yeonjun benar-benar tak sabar. Ia yakin sesuatu terjadi pada gadisnya tersebut.

×

"Ta, lo yakin nggapapa? Ini udah gelas ketiga." Sanggah Eisa menatap Pharita khawatir. Sejak awal hadir di pesta ini, Pharita sudah meminum 3 gelas alkohol dengan kadar yang tinggi.

Pharita hanya mengangguk pelan dan lanjut meneguk alkohol tersebut.

Eisa sebenarnya ingin menghentikan Pharita, namun kondisi Pharita saat mendatangi rumahnya benar-benar seperti orang yang habis ditimpa musibah.

Sebaiknya ia membiarkan Pharita untuk kali ini.

Hujan turun dengan derasnya mengguyur wilayah kota dengan lebat. Pharita yang ingin menenangkan dirinya bergegas keluar dari diskotik tersebut.

"Akhirnya..." Leganya ketika merasakan tetesan hujan mengenai kulitnya.

Dari kejauhan terlihat Layla yang berada di dalam mobil. Ia ingin mengecek kondisi Pharita saja. Khawatir karena barusan Ramy menghubunginya dan mengatakan bahwa Pharita belum pulang.

Sebenarnya Layla merasa bersalah atas kejadian tadi sore, namun ia terlalu gengsi untuk meminta maaf pada temannya tersebut.

Layla menangkap sosok laki-laki yang sedang berjalan kearah Pharita. Matanya melebar saat tau bahwa itu adalah Yeonjun.

Tak menghiraukan tubuhnya yang basah karena diterpa hujan, Yeonjun langsung memeluk Pharita yang tak sadar akan kehadirannya.

"Jangan membuatku ingin mengurungmu." Kesal Yeonjun mengeratkan pelukannya pada kekasihnya tersebut.

Pharita hafal suara serak ini milik siapa. "Yeonjun..."

"Ayo pulang." Ajak Yeonjun mulai menatap Pharita dengan cemas.

"Aku masih ingin disini." Tolak Pharita melepas kaitan tangan Yeonjun di pinggangnya.

"Apa yang terjadi sore tadi?" Tanya Yeonjun peka. Pharita pasti seperti ini ada kaitannya dengan sore tadi.

Pharita tersenyum. "Tidak ada."

"Kau tidak pandai berbohong." Ucap Yeonjun pelan.

"Gak ada yang terjadi, Jun." Ulang Pharita menahan air matanya. "Mendingan kamu pulang. Aku pengen sendiri." Usir Pharita dengan tubuh yang bergetar.

Yeonjun menyadari hal tersebut. Hatinya terluka melihat gadisnya berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"Pulang Jun!" Usir Pharita lagi dengan lebih memaksa. Melihat Yeonjun yang tak bergemin dari tempatnya, membuat Pharita mau tak mau berjalan pergi meninggalkan tunangannya tersebut.

Grrab!

Yeonjun menahan tangan Pharita kemudian menariknya cepat. "Aku tidak mengizinkanmu pergi, babe.." Tekannya langsung mencumbu gadisnya dengan lembut.

Pharita terkesiap untuk sepersekian detik namun ia membalas ciuman Yeonjun.

Layla memperhatikan kedua pasangan tersebut dengan perasaan yang bercampur aduk. Namun ia yakin perasaan sedih lebih mendominasi dirinya.

 Namun ia yakin perasaan sedih lebih mendominasi dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo pulang." Ajak Yeonjun setelah melepas ciumannya. Pharita mengangguk sambil mengikuti Yeonjun yang menggenggam tangannya menuju mobil.

Sampai di dalam mobil, bukannya langsung pulang, Yeonjun kembali mencium bibir Pharita dengan agresif.

"Mmmh.. Jun.."

"Berapa gelas?" Tanya Yeonjun sambil mengecup pelan leher Pharita. Tangannya mulai meraba paha Pharita.

"Mmh apanya?" Tanya Pharita berusaha menahan desahan yang nyaris lolos dari mulutnya.

"Whiskey di mulut kamu masih terasa. Kamu minum berapa gelas tadi?" Tanya Yeonjun dengan intonasi marah. Bibirnya tak berhenti meninggalkan bekas pada leher Pharita.

"Tiga gelas..."

Yeonjun menggigit pelan bahu Pharita. Ia kesal karena tau Pharita minum tanpanya.

"Ngh... Jun..." Badan Pharita mulai terasa panas. Ia menatap sosok tunangannya dengan sensual.

"Jangan melihatku seperti itu." Ucap Yeonjun menyadari tatapan Pharita yang dipenuhi gairah.

Selama ini, Yeonjun menahan dirinya untuk tidak menyentuh Pharita.

Tangan Pharita terulur untuk membuka kancing kemeja Yeonjun. Mungkin faktor alkohol yang diminumnya, sekarang Pharita benar-benar ingin Yeonjun terus menyentuhnya.

Vote and komennya jangan lupa <3

Senior Zink [ yeonjun x pharita ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang