(30) Fortune

233 29 14
                                    

Sebelumnya sorry guys tadi ketekan publish wkwk

Enjoy!

Sinar matahari menyelip masuk melewati gorden yang sedikit terbuka. Wajah tampan yang terkena sinar hangat tersebut mengernyit tak nyaman.

Perlahan ia membuka matanya seraya mengumpulkan nyawanya.

Matanya melebar saat melihat sosok wanitanya sudah tidak ada di kasur.

Tubuhnya langsung beranjak dari kasur dan mencari Pharita yang tidak ada di kamar.

Dengan nafas yang terengah-engah, ia berlari kebawah. Terlihat sosok yang dicarinya tengah mempersiapkan makanan diatas meja.

Ia melangkah cepat kearah tunangannya dengan terburu-buru. "I miss you." Gumamnya saat memeluk tubuh Pharita.

Ia kira Pharita pergi meninggalkan dirinya. Yeonjun membuang nafasnya dengan lega.

Pharita membalas pelukan Yeonjun sambil mengelus punggungnya. "Morning sayang."

"Kamu ngapain pagi-pagi udah sibuk gini?" Tanya Yeonjun terdengar tak suka. "Disini ada chef sama pelayan yang siapin makan." Ucap Yeonjun melirik pelayannya tajam.

Para pelayan sontak menunduk takut saat mendengar Yeonjun yang marah.

Pharita melepas pelukannya. "Aku tau. Cuma aku pengen siapin sendiri makanan buat kamu." Ucap Pharita mencium pipi Yeonjun sekilas.

Yeonjun tidak bisa marah jika Pharita sudah mengeluarkan jurus andalannya tersebut.

"Yuk makan dulu."

+×+

Setelah makan, Yeonjun pamit dengan Pharita untuk pergi ke kantornya. Ada rapat penting yang harus dihadirinya.

Pharita berdiam diri di mansion Yeonjun. Bosan menghabiskan waktu di tempat luas tersebut akhirnya ia memutuskan untuk menyusul Yeonjun ke kantornya.

Supir yang sudah diintruksikan oleh Yeonjun untuk membawa Pharita kemana pun yang ia mau langsung mengantar Pharita ke kantor Yeonjun.

"Permisi. Ruangan Yeonjun dimana ya?" Tanya Pharita pada perempuan di meja resepsionis.

Perempuan tersebut mengerutkan keningnya.

"Kim Yeonjun Aflezo. Ruangannya ada di lantai berapa?" Ulang Pharita bertanya lagi. Berharap perempuannya tersebut mengerti.

"Maaf, tuan Yeonjun tidak bisa menemui sembarang orang sebelum membuat janji." Balas perempuan tersebut dengan senyum karir.

"Aku ini tunangannya." Decit Pharita tak terima dibilang orang sembarangan.

Perempuan tersebut hanya tersenyum seakan tak mendengar ucapan Pharita barusan. Nyatanya setiap harinya akan ada wanita yang mengaku-ngaku sebagai pasangan Yeonjun.

Pharita berdecak kesal. Ia langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kecilnya.

📞 calling my love . . .

×

Tut.. tut....

Yeonjun mengernyit saat merasakan hpnya bergetar di kantong. Siapa yang berani menghubunginya saat dirinya tengah rapat?

Dengan malas Yeonjun mengeluarkan ponselnya berniat untuk mematikannya,

Panggilan masuk dari Wife . . .

Senior Zink [ yeonjun x pharita ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang