(31) Asisten

217 24 10
                                    

"Pak, boleh minta waktunya sebentar?" Tanya Nayla saat melihat Yeonjun yang bersiap keluar kantor.

Yeonjun yang sedang menunggu Pharita yang lagi di toilet mengangguk. "Kenapa?"

"Seluruh jadwal pertemuan sudah saya atur ulang dan sesuaikan. Tolong jangan dibatalkan lagi, pak." Harap Nayla yang sebenarnya tidak enak dengan para klien.

"....oke." Respon Yeonjun mengerti. Ia tahu mengatur ulang rapat tidaklah mudah karena butuh koordinasi dari kedua belah pihak.

Nayla tersenyum puas kemudian membungkuk sedikit. "Terima kasih, pak."

"Keep up the good work, nay." Puji Yeonjun sembari mendekat kearah Pharita yang baru saja keluar toilet.

Senyum Nayla merekah mendengar bosnya memujinya. Ya, ini yang pertama kalinya. Mungkin mood Yeonjun sedang bagus karena bersama kekasihnya.

Pharita melirik Nayla sekilas. Tatapannya menajam kearah wanita tersebut namun mulutnya tersenyum. "Bye~" Pamit Pharita merangkul lengan Yeonjun keluar ruangan.

Nayla membalas senyuman Pharita dengan terpaksa. "Selama jalan, bu."

+×+

"Aku terus terang aja ya, aku gak suka sama asisten kamu." Celetuk Pharita menoleh kearah Yeonjun yang sedang bawa mobil.

"Kenapa?" Tanya Yeonjun melirik Pharita sekilas.

Pharita menyilangkan tangannya di dada. "Kamu gak liat cara dia liat aku??" Kesal Pharita merasa Nayla tidak menyukai dirinya.

Yeonjun mengernyit tak mengerti. Baginya tatapan Nayla ke Pharita biasa saja.

"Mendingan kamu ganti deh sekretaris kamu itu." Saran Pharita terdengar bercanda walaupun kenyataannya ia ingin Yeonjun menuruti keinginannya.

Melihat Yeonjun yang diam saja tak merespon membuat Pharita sedikit memaksa. "Pokoknya ganti aja. Lagian jaman sekarang ngapain sekretaris harus cewek. Cowok kan juga bisa."

Sekali lagi Yeonjun mengerutkan keningnya. "Babe, relax. Nayla emang mukanya selalu gitu."

"Ini perasaan aku aja atau kamu emang belain dia terus?" Tanya Pharita menatap tajam kekasihnya.

Yeonjun menggeleng tak percaya. "Ngapain aku bela dia?"

"Ya itu, kamu kayak gak mau banget ganti sekretaris."

"Bukan gak mau. Tapi aku gak bisa."

"Gak bisa kenapa sih??" Heran Pharita semakin jengkel.

"Sekretaris aku itu dipilih langsung sama Papa." Jelas Yeonjun tak ingin meragukan keputusan ayahnya.

Pharita menjadi diam. Namun hati kecilnya tak terima alasan Yeonjun tidak ganti sekretaris karena itu.

Yeonjun melirik wanitanya sekilas, berharap Pharita mengerti.

"Babe, besok aku harus terbang ke Jepang lagi. Urusan kemarin belum selesai."

Pharita menoleh kearah tunangannya dengan cepat. "IKUT!" Pintanya tak mau ditinggal.

 "IKUT!" Pintanya tak mau ditinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senior Zink [ yeonjun x pharita ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang