Ctt...
Melihat motor Alvin yang tiba-tiba berhenti membuat Dean ikut menghentikan motornya dan beralih menoleh ke belakang.
"Ada apa vin?" tanya Dean.
"Gue ada urusan," jawabnya.
"Pulang aja duluan," sambungnya.
"Oke. Gue pergi dulu vin,"
Dean pun kembali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sampai Alvin menggelengkan kepalanya heran menatap kepergian lelaki itu.
Nyawa lelaki itu seperti kucing. Tidak takut terluka dan mati walaupun dengan kondisi tubuh dan wajahnya yang sangat memprihatinkan.
Alvin berbalik arah dan menambah laju kecepatannya.
────
"EDGAR!!"
Edgar mendongakkan kepalanya guna menatap wajah Aline. "Kenapa sayang?"
"Menjauh dari gue, sialan!"
Edgar menggeleng. "Nggak mau"
Lelaki itu kembali menciumi leher jenjang Aline dengan rakus dan penuh hasrat.
"STOP- AKH!!"
Aline sedikit terkejut dengan Edgar yang tiba-tiba menggigit lehernya dengan tenaga yang terbilang cukup kuat seperti kanibal.
"Sakit!"
"Lo bilang tadi 'ini nggak sakit' ke Alvin, maka dari itu gue mau gigit lo lagi haha."
"Itu kemauan lo bangsat!"
"Sstt udah, cukup diam dan nikmati."
Edgar kembali menciumi leher Aline dengan bibirnya yang terasa panas. Meskipun begitu, Edgar tidak mau menghentikan aksinya begitu saja karena ia sangat menikmati momen ini.
"Gar..." lirih Aline.
Edgar tidak mengubrisnya.
"EDGAR BAJINGAN!!"
Edgar langsung mencakar pinggang Aline begitu gadis itu menyebutnya 'bajingan'.
"Sakit!"
"Bisa diem nggak sih, lin?"
Aline terdiam.
Kedua tangan Edgar tergerak guna membuka semua kancing kemeja milik Aline.
"BANGSAT!!"
Edgar semakin menepis jarak diantara mereka berdua. "Gue lapar. Boleh nggak kalo gue ngelahap lo malam ini juga?"
"NGGAK!!"
"Boleh?"
"NGGAK!!"
"Ini enak, sayang"
Edgar menyeringai nakal kemudian mengarahkan tangan kanannya ke arah paha Aline, lalu mengelusnya dengan sentuhan sensual.
"EDGAR, GUE MOHON!!"
"Apa?"
Aline mulai menangis dan berteriak meminta ampun kepada Edgar agar Edgar tidak melakukan aksi gila yang akan membuat kehidupannya hancur untuk kedepannya.
"GUE MOHON, GAR!! GUE MOHON!!" teriak Aline keras.
Edgar tidak mengubris ucapannya dan terus memandang wajah cantik Aline yang berada di bawahnya.
"JANGAN PERKOSA GUE!! AMPUN!! GUE BAKAL NURUT SAMA LO!!"
"GUE BAKAL TURUTIN APA YANG LO MAU ASALKAN JANGAN PERKOSA GUE!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OBSESSED EX
RomanceObsesi itu mengerikan. Diawasi, dikekang, dan dicintai dengan berlebihan merupakan sebuah penyiksaan di dunia nyata. Segala hal yang dilakukannya untuk terbebas dari jeratan obsesi seorang lelaki gila nyatanya tidak mempan, bahkan merayunya sekalipu...
