OBSESSED EX 29

6.6K 354 28
                                    

Sekarang, mereka berdua tidak terlibat pertengkaran lagi. Hanya ada kehangatan, perhatian, dan rasa kasih sayang yang turut ada di antara mereka berdua.

Aline, ia sudah melupakan musibah berat yang menimpanya selama berbulan-bulan. Mendapati kekerasan yang dilakukan oleh Edgar padanya membuat rasa bencinya meningkat, namun sekarang... rasa benci itu perlahan hilang begitu Edgar mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukan olehnya beberapa minggu lalu.

Edgar telah memperkosanya waktu itu, dan hal itu membuatnya kecewa, marah, sekaligus sedih. Namun setelah Edgar melakukan tindakan keji itu kepadanya, Edgar terlihat lebih memperhatikannya dan memperlakukannya layaknya seorang ratu.

Bahkan, Aline sampai lupa kalau Edgar memiliki sifat yang emosional dan kasar setelah sekian lama Edgar memperlakukannya dengan hangat dan lembut.

Hari demi hari telah berlalu, begitupun juga minggu demi minggu yang ikut silih berganti. Hubungan mereka yang selalu dihadiri dengan kekasaran kini musnah, dan berganti menjadi kehangatan.

Tidak ada kekerasan...

Diantara, mereka berdua...

Saat ini...

Kini, mereka berdua berada di balkon sembari menikmati pemandangan langit oranye yang terlihat begitu indah dan berwarna.

Aline duduk dipangkuan Edgar, dan Edgar terus membelai rambut Aline yang halus dan panjang itu dengan sentuhan lembutnya sampai-sampai Aline anteng duduk dipangkuannya dengan rambutnya yang terus dibelai lembut oleh Edgar.

Belaian demi belaian yang Edgar berikan padanya membuat dirinya tenggelam dalam kenyamanan, kenyamanan yang begitu terasa lembut dan berarti. Aline begitu menikmati belaian pada rambutnya itu, bahkan Aline terlihat seperti seekor kucing yang sedang dimanjakan oleh majikannya saking anteng dan nyamannya.

"Aku suka di manjain gini," celetuk Aline berkata jujur.

"Suka?" tanya Edgar yang masih membelai rambut Aline.

Aline menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Suka. Karena kamunya perhatian, nggak kasar kayak dulu."

Edgar tersenyum senang mendengarnya. "Aku juga seneng kalau kamu suka."

Aline menggerakkan tangannya untuk menghentikan belaian lembut Edgar di rambutnya. "Mau strawberry."

"Strawberry-nya di kulkas," saat Edgar hendak menurunkan tubuh Aline dari pangkuannya, Aline malah menahan Edgar dengan merentangkan kedua tangannya ke belakang alih-alih melarang Edgar untuk tidak beranjak dari duduknya.

"Turun dulu, sayangg. Aku mau ambil strawberry-nya di kulkas," ucap Edgar dengan nada bicara pelan dan lembut.

"Nggak mau!" protes Aline yang masih merentangkan kedua tangannya di belakang. "Aku nggak mau kamu pergi."

"Kalau aku nggak pergi, gimana caranya kamu makan strawberry?" tanya Edgar membenarkan.

Aline menghela nafasnya pelan kemudian menurunkan kedua tangannya dan meletakkannya diatas paha. "Yaudah, ambil dulu."

Edgar membalasnya dengan deheman kemudian memegang pinggang Aline untuk menurunkan tubuh Aline dari pangkuannya dan meletakkannya diatas kursi.

"Kursinya kerass~ nggak enak di dudukin! Cepetan balik lagi, egarr~" gerutu Aline manja saat Edgar sudah masuk kedalam.

"Iyaaa sayangg," balas Edgar dari dalam ruangan.

Edgar berjalan menghampiri kulkas yang tidak jauh dari posisinya kemudian membuka kulkas tersebut untuk mengambil sekotak buah strawberry segar di dalamnya. Dan setelah mengambil sekotak buah segar itu, Edgar pun menutup kulkasnya kembali dan berjalan menuju balkon.

THE OBSESSED EX Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang