ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.
BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.
HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.***
Apa perasaan itu hanya Faizal yang menyadari, atau memang Azila yang sedikit berbeda hari ini?
Sejak semalam, Faizal sudah merasa aneh. Azila makan tanpa menunggunya, Azila tidak membuatkannya kopi, padahal kebiasaan Faizal saat berhadapan dengan laptop adalah meminum kopi, Azila tidur lebih dulu, Azila bangun lebih dulu, tapi tidak membangunkan Faizal, dan yang paling membuat Faizal bingung, Azila tidak ingin ke pantai, padahal Faizal sudah sangat bersemangat mengajaknya.
Atau, perempuan yang sedang kedatangan tamu bulanan memang seperti itu?
"Apa ada yang menganggu pikiranmu?" tanya Faizal yang akhirnya memberanikan diri menanyakan perihal perubahan istrinya.
Faizal sudah tidak tahan lagi dengan suasana diantara mereka berdua.
Mereka sedang duduk di belakang rumah, berhadapan langsung dengan sawah yang padinya sudah mulai mengeluarkan buah.
"Tidak ada," jawab Azila tanpa menoleh ke arah Faizal. Tangannya terasa hangat saat Faizal menyentuhnya.
"Bisa tinggalin aku sendiri dulu?" tanya Azila, Dia menarik tangannya yang Faizal genggam, beralih membenahi jilbabnya yang terkena terpaan angin. Pergerakan Azila tentunya semakin membuat Faizal bertanya-tanya.
Faizal sangat tidak paham dengan sikap Azila sekarang, otaknya dipaksa mengingat hal-hal yang mungkin saja menjadi alasan kenapa Azila seperti sekarang, mungkin tanpa sengaja Faizal melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh istrinya, tapi sekeras apapun Faizal berpikir, otaknya tidak dapat memberikan umpan balik yang Dia inginkan.
"Azila?" Pada akhirnya, hanya satu kata itu yang dapat keluar dari mulut Faizal.
"Aku mau sendiri, aku merasa capek banget Zal, mood aku juga nggak baik. Aku nggak mau sampai melampiaskan ke kamu," jujur Azila, sejak semalam Dia berusaha menahan Dirinya, kekesalan dan kemarahan sering saja datang tiba-tiba saat Dia melihat Faizal. Rasanya kesal saja, jika melihat Faizal, Azila selalu teringat isi dari kotak tersebut.
Azila selalu berharap, ketika Faizal ada dihadapannya maka pria itu akan menjelaskan semuanya, tentang isi kotak, tentang masa lalu, tentang fakta nama Azila, tapi sepertinya itu tidak mungkin.
"Nggak pa-pa, lampiasin aja. Nggak baik ditahan," ucap Faizal, Azila yang mendengarnya bukannya merasa lebih tenang, tapi perempuan itu justru menghembuskan nafasnya kasar, menandakan seberapa muak dan lelahnya Dia sekarang, kesabarannya belum setebal Faizal, Dia masih tahap belajar.
"Kamu mau pergi, atau aku yang pergi?" tanya Azila dengan sisa kesabaran yang Dia miliki, menatap Faizal serius.
"Cerita dulu, kamu sebenarnya kenapa?"
"Oke, biar aku yang pergi, aku izin keluar. Jangan ikutin aku," putus Azila lalu segera beranjak. Faizal ikut beranjak, mengikuti langkah cepat istrinya yang menuju pintu utama. Tidak ada orang di rumah, hanya mereka berdua.
"Kamu kenapa?" Faizal segera menahan tangan Azila sebelum perempuan tersebut membuka pintu. Azila menarik tangannya, tidak begitu kasar tapi cukup membuat Faizal tertegun.
"Kenapa apa lagi sih, Zal? Lo paham 'kan arti ingin sendiri? Gue mau sendiri," ucap Azila dengan suara yang sedikit meninggi membuat Faizal mengerutkan keningnya bingung.
"Cara bicara kamu kenapa begitu?" tanya Faizal berubah serius.
"Kenapa, kamu nggak suka?" tanya Azila yang mulai tersulut emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Jalan (END)
General Fiction⚠️JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ *** Kira-kira bagaimana perasaan kalian, ketika ada beberapa orang yang tidak kalian kenali mengaku menjadi keluarga, bahkan salah satunya mengaku menjadi calon suami, bagaimana? Mungkin yang kalian rasakan ad...