ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.
BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.
HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.***
"Termasuk fakta jika Aziza adalah istri ke duaku, dan Azila yang asli adalah istri pertamaku." Azila spontan menjatuhkan bunga dan handphone yang Dia pegangnya.
Harusnya Dia tidak begitu terkejut, karena sebelumnya Dia sudah mengira akan hal ini, tapi entah kenapa sakitnya lebih berkali-kali lipat saat mendengar langsung dari mulut Faizal.
Pintu yang tadinya hanya terbuka sedikit, sekarang sudah terbuka lebih lebar, Azila perlahan mengangkat kepalanya, menatap tenang pada sosok suami yang selama ini Dia percayai.
"Azila."
"Jadi itu faktanya?" tanya Azila pelan, tersenyum tipis, lalu mengangguk kecil. Faizal ingin meraih tangannya, tapi dengan cepat Azila menyembunyikannya di belakang punggung.
"Ternyata mendengarnya langsung dari kamu sesakit ini." Faizal mengerutkan kening---bingung, apa maksud Azila? Apa benar jika setiap perempuan memiliki feeling yang kuat? Jadi, apa sebelumnya Azila sudah tahu fakta ini? Begitu banyak dugaan Faizal.
"Menjadi yang ke dua ternyata sesakit ini ya, Zal?" tanya Azila lirih, pertanyaan tersebut terlontarkan begitu saja dari mulut Azila, rasanya benar-benar aneh, Azila jadi bertanya-tanya, apa rasanya akan sesakit ini jika Dia mengetahuinya lebih awal?
Faizal terdiam, terlebih melihat rentina yang biasanya menatapnya galak, menatapnya penuh binar, sekarang justru terlihat berair, seperti kaca yang akan pecah sebentar lagi.
"Kamu baru mendengarkan sedikit nak, kamu harus mendengar semuanya," ucap Faizah lembut, Azila hanya mengangguk kecil. Tanpa mengalihkan tatapannya dari Faizal, Azila mengerjap cepat agar dapat menghalau air yang sudah siap keluar.
"Kamu mau ngomong apa lagi? Kamu mau bilang kalau aku hanya pengganti untuk istri pertama kamu? Atau kamu ingin jujur jika selama ini ketika kamu melihat aku yang kamu lihat itu si Azila?" Nafas Faizal memberat ketika mendengar ucapana Azila, Dia melangkah lebih dekat, dan Azila memilih mundur.
Satu langkah Faizal ke depan mendapat respon tiga langkah mundur dari Azila, hal itu menjelaskan bagaimana Azila sekarang, ah Azila? Sepertinya bukan lagi.
"Apa selama ini, kamu memang tidak pernah melihatku sebagai Aziza, ya Zal? Apa ketika melihatku atau menatapku, orang yang justru ada dikepalamu adalah, Azila?" tanya Azila yang semakin memojokkan Faizal.
"Azila___."
"Apa lagi, Zal? Kok sakit banget ya kamu panggil aku dengan sebutan Azila?" Perempuan itu tertawa nyaring, bahkan saat matanya kembali berkaca-kaca, Dia tetap tertawa, dan hal itu memunculkan penyesalan terbesar dalam diri Faizal, kenapa Dia tidak memilih jujur dari awal---sebelum pernikahan dilangsungkan?
"Aziza."
"Iya, Zal?" Dia mengusap air matanya yang dengan tidak sopannya berhasil lolos dari pertahanannya, Azila atau yang bernama asli Aziza menatap dalam Faizal dengan senyum tulus yang mengembang, rasanya cukup aneh, tapi juga bahagia secara bersamaan ketika mendengar Faizal memanggilnya dengan sebutan Aziza.
Diam-diam Dja menertawai dirinya sendiri, Dia bahkan mulai merasa nyaman dengan nama orang lain yang tersematkan pada dirinya. Padahal Aziza adalah nama aslinya.
Faizal merasa sesak sekaligus merasa sangat buruk ketika melihat senyuman dan tawa perempuan yang berdiri dihadapannya, tawa dan senyum itu bukannya membuat Dia tenang, tapi justru membuat Faizal merasa merasa sangat bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Jalan (END)
General Fiction⚠️JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ *** Kira-kira bagaimana perasaan kalian, ketika ada beberapa orang yang tidak kalian kenali mengaku menjadi keluarga, bahkan salah satunya mengaku menjadi calon suami, bagaimana? Mungkin yang kalian rasakan ad...