Rival atau Jodoh?

58 6 0
                                    

Amora tengah terduduk di sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, kakinya ia silangkan serta kedua tangannya terlipat di depan dada, kejadian di parkiran tadi masih terus mengganggu pikirannya hingga saat ini. Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan saat ini waktunya di mana ia harus bertemu dengan seseorang yang akan mengurusnya di hari pertamanya berada di Zervard High School.

"Bagaimana bisa di hari pertama kamu sekolah sudah terkena masalah seperti ini, Amora?" ucap seorang wanita sembari meletakan segelas teh putih di atas meja, wanita itu bernama Shreya.

Amora tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Shreya, ia meraih segelas teh putih di hadapannya lalu meneguknya dengan perlahan, mungkin saja segelas teh hangat itu bisa menenangkan pikirannya walaupun hanya sejenak.

Shreya hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika tidak mendapati respon dari Amora, wanita itu meraih sebuah tablet kerjanya yang berlogo apel mengingat banyak sekali hal yang harus diurus untuk Amora. "Mau tidak mau kamu dan Bastian harus berhadapan dengan kepala sekolah nanti"

Baru saja teh putih hangat itu sedikit membatu menenangkan dirinya, namun hal itu kembali sirna kala sebuah nama laki-laki yang mengganggunya kembali terucap. Amora mengeluarkan dompet miliknya dari dalam tas, mengambil beberapa lembar uang lalu menaruhnya di atas meja.

"Saya nggak ada waktu untuk hal itu, bisa dengan cara seperti ini, kan?" tentu Amora tidak mau menggunakan waktunya untuk sebuah masalah yang jelas-jelas bukan salah dirinya.

Shreya kembali mendorong uang yang Amora sodorkan, lalu menampilkan senyum tipisnya. "Maaf Amora, untuk hal ini tidak bisa dilakukan dengan cara seperti ini. Kalian harus tetap menghadap kepala sekolah dari berapa pun kasta kalian" jelas Shreya.

Hembusan napas kasar keluar dari bibir Amora, kunci motornya yang berada di Bastian serta nantinya harus menghadap kepala sekolah membuat pikirannya sangat terganggu. Bagaimana bisa di hari pertama dirinya sekolah sudah mendapatkan masalah seperti ini? Bahkan semua masalahnya harus dihadapi sendirian dan tidak bisa diselesaikan dengan cara instan.

"Saya harap nanti kamu bisa mengakui kesalahan yang telah kamu perbuat agar masalah tidak berlarut hingga mengharuskan memanggil orang tua kamu, Amora" sambung Shreya seraya mengetikkan sesuatu pada tablet kerjanya.

"Tapi itu bukan kesalahan saya, Bu." ucap Amora penuh penekanan, dirinya tidak terima dengan apa yang dilontarkan oleh wanita di hadapannya itu.

Hembusan napas keluar dari bibir Shreya, sudah menjadi makanan sehari-hari di mana dirinya harus menghadapi siswa-siswi seperti Amora, namun tetap saja rasa lelah ia rasakan setiap kali harus berhadapan dengan situasi seperti saat ini.

"Pilihan ada di tangan kamu, Amora. Maaf saya tidak bisa membatu lebih jauh karena tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan uang" ucap Shreya seraya bangun dari duduknya. "Mari saya antar ke kelas" sambungnya lalu membukakan pintu untuk Amora.

♾️♾️♾️

Tiga orang laki-laki berjalan di lobby untuk menuju lift berada, dua orang berjalan berdampingan sedangkan satu orang lagi berjalan lebih dulu di depan. Dilihat dari cara berjalan serta gestur tubuh dari ketiga laki-laki tersebut tentunya sudah sangat jelas menunjukkan keberadaan mereka di kasta pertama.

Mereka adalah orang-orang yang sangat berpengaruh di Zervard High School, terdiri dari empat laki-laki tampan, pemberani, anak dari para konglomerat dan sudah jelas Bastian menjadi salah satu bagiannya, ketiga laki-laki lainnya adalah Putra, Issa dan satu lagi Aghas yang kebetulan tidak bergabung dengan mereka saat ini.

Circle mereka sangat ditakuti di Zervard High School ditambah keberadaan kasta mereka yang terbilang tinggi membuat orang-orang akan berpikir beribu-ribu kali untuk berurusan dengan mereka, dan mereka sangat terkenal dengan sebutan Zervanos.

VENOMOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang