Tragedi yang terjadi pada Bastian ditambah laki-laki itu tidak masuk sekolah langsung tersebar begitu saja di seluruh penjuru Zervard High School, lagi dan lagi Bastian tak henti-hentinya menjadi perbincangan hangat.
"Apa bener Bastian dikeroyok sama orang suruhan Garva?" tanya Erika seraya menoleh pada Amora yang duduk di sebelahnya, saat ini mereka berdua sedang berada di dalam perpustakaan.
Kedua alis Amora berkerut seraya menjauhkan jari jemarinya untuk menjauh dari tablet yang berada di hadapannya. "Kenapa lo nanya ke gue? Gue nggak tau apa-apa soal itu" jawab Amora.
"Kali aja lo tau, kan?" ucap Erika seraya memainkan pulpen yang berada di tangannya.
"Gue sama Bastian nggak ada hubungan apa-apa kaya yang lo kira atau kaya yang lo liat di artikel itu. Jadi jangan tanyain Bastian ke gue tentang apapun itu." jelas Amora penuh dengan penekanan.
"Kan gue bilang kali aja lo tau masalah ini, tanpa lo jelasin gue juga paham gimana hubungan lo sama Bastian" ucap Erika yang sadar bahwa sahabatnya itu tidak suka disangkut pautkan oleh Bastian.
Amora kembali menempelkan jari jemarinya pada layar tablet untuk menggulir beranda instagramnya, namun tiba-tiba terbesit dipikirannya mengenai pertanyaan Erika tadi di mana kejadian yang menimpa Bastian semalam dikarenakan penyerangan dari orang-orang suruhan musuh Bastian tersebut.
"Bastian sama Garva punya masalah pribadi apa di luar masalah Zervanos dan Graventas ataupun di luar masalah kedua sekolah?" tanya Amora seraya menoleh pada Erika.
"Gue juga nggak tau pastinya, di luar masalah itu yang gue tau hubungan orang tua mereka nggak baik, lebih tepatnya Papanya Garva" jawab Erika.
"Maksudnya?" tanya Amora bingung seraya membenarkan posisi duduknya untuk mendengarkan penjelesan sahabatnya itu dengan serius.
"Bokap Garva punya hubungan nggak baik sama bokap Bastian, jadi bokapnya Garva gunain Garva buat ngalahin keluarga Bastian dalam hal apapun dan contoh halnya kaya lomba polo waktu itu" jelas Erika seraya meletakan pulpennya di atas buku. "Bokapnya Garva nggak bisa ngalahin bokap Bastian mungkin dalam hal bisnisnya, kekuasan, atau hal apa gue juga nggak terlalu tau lebih jauh masalah itu" sambungnya.
Amora terdiam mencerna baik-baik penjelasan dari Erika, jadi kedua orang tua mereka menggunakan anaknya untuk kepentingan diri sendiri? Amora kira permasalahan yang terjadi pada Bastian dan Garva hanya sebatas sekolah dan gengnya, tapi orang tua mereka ikut terlibat hingga menjadikan hubungan Bastian dan Garva seperti ini.
"Kemungkinan Garva terus-menerus cari masalah sama Bastian karena tuntutan dari bokapnya itu yang lama kelamaan ngebuat Garva ikutan benci sama keluarga Bastian, terutama Bastian" sambung Erika berusaha menjelaskan yang dirinya ketahui tentang masalah pribadi yang terjadi di antara Bastian dan Garva.
"Apa hal itu udah terjadi dari lama?" tanya Amora.
Erika menganggukkan kepalanya mengingat sedari awal Erika menginjakkan kaki di sekolah ini, Bastian dan Garva sudah bermasalah satu sama lain. "Udah, dari awal gue masuk sekolah ini"
Jadi hal itulah yang membuat Bastian tidak menjawab pertanyaan dirinya semalam? Tapi bisa saja laki-laki itu menjawab hal seperti biasanya tanpa menjelaskan lebih jauh yang sebenarnya dirinya tidak berhak tahu. Ternyata banyak sekali hal yang Amora tidak tahu tentang laki-laki yang hanya bisa ia anggap menyebalkan itu.
"Gue nungguin sampe dia sadar di rumah sakit semalem" ucapan Amora tentunya membuat Erika sedikit terkejut karena sebelumnya Amora mengatakan bahwa dirinya tidak tahu-menahu dengan apa yang terjadi dengan Bastian.
"Katanya tadi lo–"
"Gue cuma nggak mau lo mikir kemana-mana, apalagi setelah rumor gue sama Bastian udah semakin kaya gini" potong Amora.

KAMU SEDANG MEMBACA
VENOMOUS
Novela Juvenil[ Cover Design by @jeasy_art ] Renggala Bastian Bratadikara, seorang laki-laki yang sangat berpengaruh pada salah satu sekolah bergengsi di ibu kota Jakarta, Zervard High School. Bastian memanfaatkan posisi dirinya yang berada di kasta pertama untuk...