Masih Tanggung Jawab?

360 24 0
                                        

Matahari bersembunyi dibalik awan seakan malu untuk memancarkan sinarnya di pagi hari ini, hehijauan di sekitar lapangan yang begitu luas serta pemandangan gunung-gunung yang terlihat sangat tinggi memanjakan seluruh pemain golf yang berada pada lapangan golf di salah satu kota Bogor, salah satunya Amora.

Saat ini Amora sudah berada di hole tujuh di mana ia sudah melewati enam hole sebelumnya dengan poin yang cukup baik, selanjutnya Amora akan melakukan pukulan sejauh 334 meter dengan par-4. Amora memposisikan tubuhnya sebaik mungkin pada tee box untuk melakukan tee shot yang dibantu oleh caddie.

Amora memfokuskan dirinya, membuat perhitungan agar dirinya tidak melakukan pukulan melebihi par yang sudah ditentukan dan mencetak pukulan yang bagus lagi pada hole tujuh ini.

TUGH

Tee shot yang dilakukan oleh Amora membuat bola melambung lurus dan terlempar cukup jauh, harus dua atau tiga pukulan lagi agar bolanya masuk ke dalam hole, namun dengan begitu Amora cukup puas dengan pukulannya saat ini.

"Tee shot yang bagus" ucap sang caddie ketika Amora mengangkat tangan untuk mengajaknya tos.

"Lebih bagus lagi kalau bisa hole in one" ucap Amora seraya berjalan menuju buggy car-nya berada.

Sang caddie yang berjalan di belakang Amora hanya menampilkan senyumannya, pasalnya hole in one atau memasukan bola ke dalam hole dengan satu pukulan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang profesional seperti atlet-atlet golf terbaik, salah satunya seperti Tiger Woods yang merupakan atlet golf terbaik di dunia.

"Bisa cetak poin birdie juga sudah hebat sekali, kok" caddie itu berusaha memberikan pujian pada Amora, sedangkan Amora yang mendengarnya hanya mengangkat sebelah sudut bibirnya.

Buggy car yang ditumpanginya membawa Amora tepat berada di sekitar titik jatuhnya bola, bendera indikator pada hole semakin terlihat lebih dekat, membuat Amora berambisi untuk mendapatkan poin birdie pada hole tujuh kali ini. Amora pun kembali mengambil posisi setelah sang caddie memberikannya stick golf. 

Amora kembali memfokuskan dirinya, mengingat-ingat hal yang sudah dipelajari serta dipraktekannya selama ini, ia bisa melakukan semua ini dengan sempurna bukan karena ia sangat hobi dengan olahraga golf melainkan karena tuntutan dari kedua orang tuanya.

Kalau kebanyakan orang mengira hidup Amora sangat menyenangkan itu salah besar karena dibalik itu semua terdapat beberapa tuntutan yang orang lain tidak ketahui jika menjadi seorang anak dari orang ternama, namun lambat laun Amora menjadi terbiasa dengan segala tuntutan yang orang tuanya berikan.

TUGH

Pukulan kedua Amora sangat bagus, melambung lurus dan jauh hingga menyisakan beberapa meter saja untuk bola itu masuk ke dalam hole.

"Nice. Bagus sekali pukulannya, bisa cetak poin bridie lagi di hole kali ini" ucap caddie itu seraya mengambil stick golf yang Amora sodorkan.

"Kita liat, kalau sampe di hole sembilan nanti dapet bridie berturut-turut, gue akan kasih uang tip lebih banyak" ucap Amora lalu melanjutkan langkahnya lebih dulu menuju jatuhnya bola.

Caddie itu pun tersenyum lebar lalu mengikuti langkah Amora, hal yang paling disenangi oleh sang caddie yaitu disaat bertemu dengan tamu yang bisa memanusiakan dirinya. Tamunya itu memang terlihat jutek dan jarang bicara namun ia bisa menilai bahwa Amora adalah orang baik.

"Akan saya bantu untuk bridie berturut-turut itu" ucap caddie itu penuh dengan semangat.

Bukan hanya sang caddie yang berambisi agar Amora mencetak poin birdie hingga dirinya bisa mendapatkan tip banyak, namun Amora sendiri juga berambisi untuk meraih itu dikarenakan setiap kali selesai berlatih golf, ia harus memberitahukan keseluruhan hasil poin bermain golf pada orang tuanya.

VENOMOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang