***
"Kakak seorang putri?" Salah satu anak perempuan itu bertanya. Sontak pertanyaan tiba-tiba itu pun membuat Putri tertegun.
"Kenapa memangnya?" Putri balik bertanya dengan raut wajah gugup.
"Soalnya kakak-kakak itu manggil kakak dengan sebutan Putri." Anak perempuan itu menjawab dan membuat Putri seketika paham.
"Nama putri gak lazim ya disini...," batinnya.
"Jadi kakak beneran putri ya?" Anak perempuan itu bertanya lagi karena Putri tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Anak-anak itu pun menatap Putri dengan mata berbinar-binar. Mereka berharap jawaban yang Putri berikan akan sesuai dengan apa yang sedang mereka pikirkan sekarang. Putri yang mendapati itu pun kemudian tersenyum. Suatu hal gila telah terbesit dipikirannya setelah pembahasan tadi.
"Ya, kakak memang seorang putri."
Jawaban itu sontak membuat anak-anak bersorak. Mereka kegirangan karena dapat bertemu dengan seorang putri. Meski aslinya putri itu hanya putri abal-abal.
"Mereka akan menangis jika tau yang sebenarnya." Tiba-tiba terdengar Kei berbicara dari belakang.
"Siapa juga yang bakal tau?"
"Kalau ada yang nanya bilang aja kalau aku putri dari kerajaan yang sangat jauh. Terlebih hal ini bisa mempermudah perjalanan kita nantinya," lanjut Putri tersenyum bangga. Kei pun hanya mengangguk sebagai balasan.
Anak-anak itu pun mulai menanyakan banyak hal pada Putri. Tentang kerajaan seperti apa tempat Putri berasal. Dan hal unik apa saja yang ada disana. Putri pun menjawab semua pertanyaan itu dengan menggambarkan dunia tempat ia tinggal sebelumnya. Putri menjelaskan tentang teknologi modern dan fakta bahwa dirinya adalah seorang ilmuan. Dan ajaibnya semua anak-anak itu percaya begitu saja tanpa mempertanyakan apapun. Mereka justru sangat kagum dengan "kerajaan" tempat Putri berasal. Mereka seakan tak percaya tempat seperti itu ada didunia ini. Ya karena memang tempat itu tidak ada di "dunia ini"
Dari kejauhan, Julian menatap adegan itu dalam diam. Dia sedang berpikir bahwa wanita berambut hitam itu memiliki sesuatu lain yang disembunyikan. Namun Julian sendiri tidak tau sesuatu apa itu sebenarnya. Tapi meski begitu, Julian sama sekali tidak merasa bahwa wanita itu dan dua orang lainnya adalah orang yang memiliki niat buruk. Karena itulah tadi ia bisa dengan tenang memberitahukan tentang dirinya yang merupakan bagian dari keluarga Alvonheim.
Beberapa menit pun berlalu dengan mereka yang disibukkan dengan aktifitasnya masing-masing. Putri sibuk mendongeng didepan keempat belas anak. Julian yang tertidur dipojokan akibat bosan dengan dongeng yang Putri berikan. Sandra yang sedang dalam mode pengisian daya dan Kei berada disebelahnya untuk mengamati situasi.
Kemudian tiba-tiba saja terdengar suara derap kaki kuda yang bersahut-sahutan. Semua orang pun menghentikan aktifitasnya dan beralih memperhatikan arah sumber suara. Menerka-nerka apakah itu suara yang telah mereka tunggu sedari tadi.
Setelah diperhatikan dengan lebih jeli, tampak yang memimpin rombongan dipaling depan adalah seorang pria berkuda putih. Pria itu memiliki rambut berwarna putih yang menari-nari diudara. Manik merah permatanya menatap lurus kedepan. Mengenakan pakaian mewah ala-ala male lead di manhwa historical. Ditambah dengan jubah merahnya membuat pria itu begitu gagah menunggangi kuda putihnya.
Tak butuh waktu lama, rombongan itu akhirnya berhenti tepat didepan rombongan Putri. Julian yang ternyata sudah terbangun dari tidurnya kini berdiri diantara mereka. Permata hijau anak laki-laki itu menatap lurus kearah pria berkuda putih didepannya. Mereka saling bertatap mata untuk sekian detik, kemudian pria itu pun turun dari kudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Genius Woman Went to Another World [TERBIT]
FantasiaAriana Putri atau yang lebih dikenal sebagai Putri merupakan seorang ilmuan jenius. Seluruh barang ciptaannya membuat berbagai perubahan besar pada dunia. Lalu tanpa sepengetahuan siapa pun, Putri pun membuat sebuah alat yang dapat membuatnya pergi...