***
Jleb!
Sebuah belati menembus tangan kanan Putri yang melindungi perut kanannya. Membuat cairan merah segar mengalir begitu deras ke tanah. Siluet hitam yang ternyata seorang pria itu kemudian menarik belatinya setelah mendapati bahwa serangannya gagal. Kei dan Sandra yang kecolongan itu pun sontak bergerak maju tuk melindungi Putri dari pria itu.
"Putri, anda tidak apa-apa?!!" pekik Sandra khawatir.
Putri yang ditanya seperti itu tidak menjawab apapun. Ia hanya menatap tangannya yang sudah penuh dengan darahnya sendiri dan perut kanannya yang ternyata juga sedikit tertusuk. Mereka yang menduga bahwa Putri masih syok pun hanya dapat fokus dengan pria yang menyerangnya sekarang.
"Tuan muda, tolong jaga Putri sebentar," mohon Sandra dengan lirih pada Julian. Sontak Julian pun mengangguk dan menarik Putri menjauh dari sana.
"Menyingkir dari jalanku! Aku harus membunuh wanita itu!!" Pria itu berteriak murka. Tampak tubuh pria itu mengeluarkan aura hitam yang sangat pekat. Seolah-olah dia sudah dirasuki oleh sesuatu hingga membuatnya lepas kendali.
Setelah diperhatikan lagi, mereka akhirnya sadar siapa pria itu sebenarnya. Dia adalah orang yang waktu itu dikalahkan oleh Putri saat kejadian penyerangan kemarin. Mereka menyadarinya setelah melihat perban yang membalut kaki pria itu.
"Dia sudah mempermalukanku ... dia harus mati!!"
Setelah meneriakan itu, dia kemudian menerjang maju tanpa peduli akan Kei dan Sandra yang berdiri di depannya. Dia mengayunkan belatinya secara membabi buta. Kei dan Sandra tidak mungkin diam saja melihat serangan yang terang-terangan itu. Mereka sama-sama membentuk kuda-kuda, kemudian saat pria itu sudah tepat di depan mata, mereka pun melayangkan pukulan ganas pada wajahnya. Pria itu terpental dan tubuhnya berakhir menghantam tembok hingga retak.
Aura hitam yang menyelimuti tubuh pria itu perlahan menghilang bersamaan dengan tubuhnya yang jatuh ke tanah. Dapat dipastikan bahwa pria itu sudah tidak mungkin untuk menggerakkan tubuhnya lagi dengan tulang hidung yang retak seutuhnya. Tanpa memedulikan itu, Kei dan Sandra pun kembali melangkah maju tuk mendekati tubuh tak berdaya pria itu.
Namun langkah mereka terhenti ketika terasa sebuah tangan kecil yang menarik baju mereka. Keduanya menolehkan kepala tuk melihat siapa yang sudah berani menghentikan mereka. Dan di sana mereka melihat anak laki-laki bernama Julian itu menatap kearah keduanya dengan tatapan khawatir.
"Hei, kenapa Putri masih juga tidak mengatakan apapun sejak tadi??!" tanya Julian cemas dengan wajahnya yang memucat.
Kei dan Sandra yang tersadar pun sontak langsung berlari menghampiri Putri. Meski suara keributan akan kedatangannya polisi begitu berisik di belakang mereka. Mereka tidak peduli. Yang mereka pentingkan saat ini hanyalah tuannya yang sedang dalam bahaya.
"Putri!"
Kei meneriaki nama Putri dan bahkan mengguncang tubuhnya namun percuma. Wanita itu sama sekali tidak memberikan respon pada panggilan Kei. Disaat yang bersamaan, Sandra sedang sibuk menyiapkan alat pertolongan pertama yang memang selalu ia bawa. Kemudian dengan cepat ia mengobati luka pada tangan milik majikannya tersebut.
Dari jarak yang sedikit jauh, Julian hanya menatap pemandangan itu dalam diam. Dia tidak tau harus berbuat apa. Bahkan jika tau pun dia ragu dapat membantu di situasi mereka yang seperti itu. Ia merasa kecewa pada dirinya sendiri karena lagi-lagi tidak bisa berbuat apa-apa. Sama seperti saat kejadian penculikan hari itu.
Lalu ketika Julian masih sibuk mengumpati dirinya sendiri, terdengar langkah kaki dari belakang yang entah mengapa terasa familiar di telinga Julian. Sontak anak laki-laki itu pun menolehkan kepalanya untuk mencari sumber suara. Namun ternyata suara itu kini telah berhenti tepat di samping Julian. Ia menatap tubuh tinggi pria di sampingnya itu dengan mata yang membulat sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Genius Woman Went to Another World [TERBIT]
FantasíaAriana Putri atau yang lebih dikenal sebagai Putri merupakan seorang ilmuan jenius. Seluruh barang ciptaannya membuat berbagai perubahan besar pada dunia. Lalu tanpa sepengetahuan siapa pun, Putri pun membuat sebuah alat yang dapat membuatnya pergi...