***
CRAAKK!!!
Itu bukanlah suara yang Putri pikir akan dia dengar. Ia pun perlahan membuka matanya. Dan melihat seorang laki-laki berkaos hitam yang tidak lain adalah Kei. Pemuda itu berdiri didepan Putri dengan lengannya terangkat tuk menahan ayunan pedang dari pria botak itu. Dan suara crack yang terdengar tadi tidak lain adalah suara lengan Kei yang pecah akibat hantaman bilah pedang.
"N@(! (#? Ma¶+@!" Pria botak itu berucap. Tampak wajahnya yang kaget akibat pemandangan tangan Kei.
"Hah?? Bicaralah pakai bahasa yang aku mengerti!"
Terlihat percikan api pada tumit kaki Kei yang menandakan ia telah mengaktifkan mode tempurnya. Dengan gerakan yang sangat cepat, Kei pun melayangkan tendangan ke tubuh pria botak itu. Hingga membuatnya berakhir terpental dan menghantam salah satu pohon dikejauhan.
Melihat itu, sekumpulan orang yang tampak seperti bandit itu mulai berlari dengan pedangnya terangkat. Mereka bersorak kemudian menyerang Kei dengan membabi-buta. Tapi, belum sempat mereka mencapai Kei tiba-tiba saja seorang gadis dengan rambut twin tail menyusup diantara mereka.
"Jangan lupa aku juga disini!"
Sandra memasang posisi kuda-kuda. Tangannya menggenggam erat disisi badan. Kemudian dengan kekuatan penuh, Sandra melayangkan pukulan pada pria yang berdiri tepat didepannya. Sontak, tak hanya pria itu, tapi beberapa pria lain dibelakangnya juga turut terlempar kebelakang akibat efek gelombang kejut. Kini tersisa belasan orang disana yang masih siaga dengan pedang ditangannya.
"San, kekuatanmu berkurang ya," ucap Kei dengan nada sedikit mengejek.
"Setidaknya aku lebih baik dari dirimu yang hanya menumbangkan satu dari mereka," ucap Sandra membalas sindiran Kei.
Selagi sedang sibuk beradu mulut, orang-orang itu mulai mengerubungi Kei dan Sandra. Akibatnya mereka pun harus berdiri saling membelakangi untuk melindungi punggung masing-masing. Kemudian tanpa aba-aba sedikitpun, orang-orang itu mulai bergerak tuk mengeroyoki Kei dan Sandra. Namun dengan mode tempur yang diaktifkan, manusia biasa tidak mungkin dapat mengalahkan mereka. Kecuali mereka menggunakan bom nuklir atau keajaiban seperti sihir.
Satu per satu musuh mulai ditumbangkan. Menyadari bahwa akan kalah, beberapa dari mereka mulai mengambil langkah mundur dengan raut wajah cemas. Kemudian pada saat itulah salah satu dari mereka menyadari bahwa ada satu orang yang tidak terlihat batang hidungnya selama pertarungan tadi. Pria itu menilik sekitar dari sudut matanya. Dan dia menemukannya, seorang wanita berambut hitam pekat yang dapat membuat situasi berbalik kepada mereka. Dia pun menyeringai. Kemudian mengambil langkah besar kebelakang tubuh wanita itu. Menahan tangan kirinya dibelakang dan mengarahkan sebilah belati pada lehernya.
"Jangan bergerak! Jika kalian tidak ingin wanita ini terluka!!!" ancam pria itu dari kejauhan. Kei dan Sandra sontak mengalihkan perhatian mereka padanya. Terlihat pria itu menyeringai seakan-akan kemenangan sudah berada digenggaman tangannya. Kei dan Sandra yang melihat pemandangan itu pun pergerakannya terkunci seketika. Matanya tampak cemas memperhatikan Putri dan pria yang menyandranya itu.
"Ahh, aku gak papa, kalian lanjut aja berantemnya. Jangan berenti waktu lagi seru-serunya gitu," ucap Putri dengan santainya. Entah karena ia tidak menyadari betapa gawatnya kondisi dia sekarang. Atau justru karena dia punya kepercayaan diri untuk dapat melepaskan diri dari situasi tersebut.
Kei dan Sandra yang mendengar itu pun kemudian melanjutkan pertarungannya yang sempat tertunda. Mereka meratakan semua orang-orang tersebut. Tanpa membiarkan satupun dari mereka melarikan diri. Mendapati itu, seringaian pria yang saat ini sedang menyandra Putri seketika menghilang dan digantikan dengan raut wajah cemas sekaligus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Genius Woman Went to Another World [TERBIT]
FantasiAriana Putri atau yang lebih dikenal sebagai Putri merupakan seorang ilmuan jenius. Seluruh barang ciptaannya membuat berbagai perubahan besar pada dunia. Lalu tanpa sepengetahuan siapa pun, Putri pun membuat sebuah alat yang dapat membuatnya pergi...