Bonus Chapter : Choi Beomgyu

152 21 0
                                    

Karena virus telah bermutasi, tentunya gejala yang dimiliki sitiap orang yang terjangkit akan berbeda-beda. Karena perbedaan itu muncul lah level di setiap gejalanya.

Gejala 1 - Level 1 : pusing, mual, rambut rontok, ruam gatal di sekitar tangan.

Gejala 2 - Level 2 : sesak napas, terdapat luka bernanah yang tak kunjung sembuh di bagian tangan.

Gejala 3 - Level 3 : tidak ada gejala spesifik, namun pasien terkadang bisa mengalami serangan jantung mendadak tanpa sebab gejala ketiga ini memang agak sulit di analisa secara detail karena tubuh sangat sehat.

***

Keempat remaja itu baru saja kembali dari ruang makan.

Mereka dikabari bahwa akan ada penghuni baru di kamar mereka, namanya Choi Beomgyu seorang mahasiswa dari universitas KAIST. Tepatnya adik tingkat Soobin-si kapten kamar- "Aku sedikit gugup untuk menyambutnya," ucap Taehyun di samping Soobin. Lelaki itu menoleh menatap Taehyun, "Aku yang akan menyambutnya."

"Aku sebenarnya juga ingin ..."

"Seharusnya biarkan dia terbiasa dulu di tempat ini, baru kita mengajaknya mengobrol," usul Soobin dengan bijaknya.

Taehyun mengangguk kecil. Langkah mereka sudah sampai di depan pintu kamar mereka. Soobin selaku kapten, dia yang membuka pintu canggih tersebut menggunakan kunci masternya yang selalu terkalung pada ceruk lehernya.

"Selamat datang."

Suara operator berbunyi bersamaan dengan terbukanya pintu tersebut. Wajahnya bertukar menjadi ekspresi poker, auranya seketika berubah. Ia melangkah masuk.

Di dalam ruangan itu, pemuda yang baru saja datang memandangnya dengan bingung. Di saat ketiga pemuda lainnya beralih ke ranjang mereka masing-masing, hanya Soobin yang melangkah menuju penghuni baru tersebut.

"Penghuni baru, ya?"

Beomgyu mengangguk pelan, "Iya aku baru saja datang tadi."

Soobin segera merentangkan tangan kananya pada Beomgyu sembari memberi senyum lembut. "Namaku Choi Soobin, kau?" Soobin bertanya sembari menduduki ranjang penuh boneka tersebut.

Melihat itu tangan Beomgyu segera bergerak untuk menyentuh telapak tangannya dia menjawab, "Choi Beomgyu."

Soobin mengangguk.

"Sebentar lagi akan aku antar kau ke suatu tempat untuk mengambil beberapa peralatan. Jadi sekarang kau istirahat saja dulu," jelasnya dengan hati-hati.

"Oh, baiklah. Terima kasih." Begitu selesai dengan penjelasannya Soobin beranjak dari ranjang tersebut menuju ranjangnya sendiri yabg terletak tak jauh dari ranjang Beomgyu berada.

lockdown, txt ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang