20/1 : Experimental trial (Day One)

81 9 0
                                    

Hari sebelum Nishimura Riki dinyatakan meninggal dunia.

Agustus 2028

First day of human experimentation (vaccine creation)

Name: Nishimura Riki
Age: 18 Years
Nationality of origin: Japan Covid-32 level: 2

Name: Nishimura Riki Age: 18 Years Nationality of origin: Japan Covid-32 level: 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09.09 KST (Pagi)

Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh Ni-ki. Setelah dinyatakan bebas dari Covid-35 pada tes kesehatan kemarin, kini dia bisa meninggalkan pusat isolasi. Dengan senyum lebar dan semangat yang terpancar dari wajahnya, Ni-ki sibuk mengemasi barang-barangnya. Suasana kamar yang tadinya sepi, kini dipenuhi tawa dan obrolan hangat. Sunghoon dan Heesung setia membantu, memberikan tangan mereka untuk membereskan pakaian dan barang-barang kecil lainnya.

"Apa makanan yang paling ingin kau makan setelah keluar dari tempat ini?" tanya Heesung, matanya penuh rasa ingin tahu.

Tanpa ragu, Ni-ki menjawab, "Masakan buatan ibuku, tentunya!"

Jawaban itu disambut senyum oleh Sunghoon dan Heesung. Mereka tahu betapa Ni-ki merindukan rumah, terutama masakan ibunya yang selalu bisa membuatnya merasa nyaman.

Setelah seluruh barang-barang milik Ni-ki selesai dikemas, dua petugas datang dengan seragam protokol kesehatan yang lengkap. Mereka menggiring pemuda berusia 18 tahun itu menuju pintu keluar, menandai akhir dari masa isolasinya. Di sepanjang koridor, keenam temannya berdiri berjajar, memberikan lambaian perpisahan sambil tersenyum, meski di balik tawa mereka terselip perasaan rindu yang akan segera mereka rasakan.

Ni-ki melambaikan tangannya, berterima kasih kepada teman-temannya yang selalu ada selama masa sulit itu. "Jaga diri kalian," katanya dengan suara tenang namun penuh kehangatan.

Meski masa isolasinya telah usai, Ni-ki belum sepenuhnya bebas. Sesuai dengan protokol kesehatan terbaru, ia harus menjalani isolasi tahap kedua, di ruangan khusus yang diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah dinyatakan bebas dari Covid-35. Ruang itu sepi, tanpa teman atau interaksi langsung, dan Ni-ki harus melewati 3 hari ke depan seorang diri.

Langkahnha terasa berat ketika tiba di depan ruangan isolasi kedua. Pintu logam besar di hadapannya terasa dingin dan kaku. Petugas yang mengantarnya memberi isyarat agar ia masuk, membukakan pintu tanpa berkata banyak.

Ruangan itu lebih kecil dan sederhana dibandingkan dengan tempat isolasinya yang pertama. Tidak ada apa-apa selain tempat tidur, meja kecil, dan jendela kecil yang hanya mengizinkan sedikit cahaya masuk.

Usai memasuki ruangan dan melihat pintu tertutup di belakangnya, Ni-Ki meletakkan tasnya dengan hati-hati di sudut ruangan. Dia kemudian merebahkan diri di atas ranjang spons yang tak begitu empuk, merasakan permukaan dingin dan keras yang langsung menyentuh tubuhnya.

***

01.00 KST (Siang)

Ni-ki telah selesai makan siang di kamarnya. Kini, dia digiring menuju sebuah ruangan yang tak pernah dilihatnya sebelumnya. Pintu kayu tua berderit saat dibuka, dan di dalamnya suasana terasa aneh. Ruangan itu dipenuhi botol-botol kaca berisi cairan berwarna-warni yang berjajar rapi di rak-rak tinggi. Beberapa botol memancarkan cahaya samar di bawah lampu redup. Suhu di ruangan tersebut begitu dingin, membuat napas Ni-ki membentuk kabut tipis. Tidak ada petunjuk jelas mengenai fungsi ruangan itu, namun kesan misterius dan canggung menyelimutinya.

lockdown, txt ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang