17. Escape Plan Successful

88 15 1
                                    

Pintu lift terbuka perlahan, memperlihatkan lantai basement yang suram dengan pencahayaan minim. Deretan mini van berjajar rapi, membentuk bayangan panjang di lantai beton. Soobin dan Taehyun keluar dari lift dengan troli besar yang mereka dorong hati-hati.

"Lalu kita akan apa?" Soobin bertanya. "Kita akan memindahkan mereka ke area yang lebih aman di dalam mini van. Setelah itu, kita bisa merencanakan langkah selanjutnya. Pastikan untuk tetap tenang dan cepat," Taehyun menjawab sambil memeriksa keadaan di sekitar.

"Mini van? Yang mana? Memangnya ada mini van yang bisa digunakan. Dan tunggu? CCTV di sini hidup atau tidak?"

"Kak, ada beberapa mini van yang bisa kita gunakan," Taehyun menjelaskan sambil menunjuk ke arah deretan kendaraan. "Kita hanya perlu memilih salah satu yang tampaknya tidak ada pemiliknya atau yang kuncinya tersedia."

"Untuk CCTV, kita harus segera cek," lanjut Taehyun, menoleh ke arah sekeliling. "Cobalah cari kamera atau panel kontrol. Jika CCTV aktif, kita harus hati-hati dan pastikan tidak ada rekaman yang mencurigakan."
Soobin mulai mencari-cari di sekitar basement, matanya tajam meneliti kemungkinan adanya kamera pengawas. Sementara itu, Taehyun membuka salah satu mini van, memeriksa kunci dan memastikan kendaraan tersebut bisa digunakan.

"Ini sepertinya bisa kita pakai," Taehyun menyatakan setelah menemukan kunci di bawah karpet kendaraan.

Soobin kembali dengan berita buruk, "Aku tidak menemukan CCTV di sekitar sini. Tapi kita harus tetap waspada, bisa jadi ada kamera tersembunyi."

Mereka berdua kemudian mulai memindahkan Beomgyu, Kai, Yuna, dan Lia dari troli ke dalam mini van dengan hati-hati. "Cepat, kita perlu segera pergi dari sini sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi," Taehyun mengingatkan, matanya terus memantau situasi sekitar.

"Kita akan ke mana setelah ini?" Beomgyu yang baru saja masuk ke dalam mobil van bertanya. "Lalu Kak Yeonjun bagaimana?" lanjutnya.

"Kita pikirkan itu nanti, Kak. Sekarang kita harus ke LoCo lab. Kasihan Yuna dan Lia."

Soobin berjalan cepat menuju Taehyun, "Bagaimana cara membuka pintu keluarnya?" tanyanya.

Taehyun melihat ke arah pintu keluar, yang tampaknya terbuat dari logam dan memiliki sistem penguncian. "Kita perlu mencari panel kontrol atau kunci yang mengoperasikan pintu ini," jawabnya sambil memeriksa sekeliling. "Cobalah periksa dinding di sekitar pintu atau cari kunci di area yang mungkin tertinggal."

Sambil itu, Soobin mencari-cari di area sekitar, matanya terfokus pada kemungkinan panel kontrol atau perangkat lain yang bisa membuka pintu.

"Jika membuka gerbang basement, apakah tidak akan apa-apa?" imbuh Kai dari dalam mini van. "Bukankah akan ada alarm keamanan yang akan berbunyi?"

Taehyun mengangguk mendengar kekhawatiran Kai. "Kau benar, Kai. Biasanya ada sistem alarm yang terhubung dengan gerbang basement," jelasnya. "Kita harus mencari tahu apakah ada cara untuk menonaktifkan alarm tersebut sebelum membuka pintu."

Soobin mencari di sekitar dan menemukan panel kecil di dekat pintu. "Mungkin ini panel kontrolnya. Coba lihat apakah ada opsi untuk menonaktifkan alarm atau setidaknya mengurangi suara alarm," katanya sambil membuka panel.

"Tidak akan ada, Taehyun. Seluruh perangkat berada di bawah kendali mereka," ucap Kai memberitahu.

"Kalau begitu, kita harus berpikir cepat," kata Taehyun, tampak cemas. "Jika perangkatnya sepenuhnya di bawah kendali mereka, berarti kita tidak bisa mematikan alarm atau sistem keamanan."

Soobin mengangguk, memikirkan alternatif. "Jika kita tidak bisa menonaktifkan alarm, kita harus membuat rencana untuk keluar dengan cepat setelah membuka pintu. Pastikan semua siap dan pastikan kita tahu jalur pelarian."

"Baik," kata Taehyun, mengangguk. "Kita akan melakukan ini dengan cepat dan hati-hati. Siapkan semuanya. Begitu pintunya terbuka, kita harus langsung bergerak tanpa henti."

"Kak, ayo bersiap tekan tombolnya."

"Oke. Kau bisa menyetir, kan?" tanya Soobin.

Taehyun menoleh ke Soobin, tampak sedikit cemas. "Maaf, aku lupa. Aku sendiri tidak bisa menyetir," katanya. "Aku saja, aku bisa," usul Beomgyu.

Maka Beomgyu berpindah dari tempat duduk penumpang.

Soobin berlari kecil menuju panel kontrol dan mulai memencet tombol-tombol di situ dengan cepat. Beberapa detik kemudian, terdengar bunyi klik yang menandakan bahwa sistem telah diakses.

"Sepertinya berhasil," Soobin mengumumkan dengan cepat, sambil memeriksa kembali tombol yang telah ditekan. "Sekarang kita harus siap. Beomgyu, pastikan semua aman di dalam mini van dan siap untuk segera berangkat."

Beomgyu memeriksa kendaraan sekali lagi, memastikan bahwa Taehyun, Kai, Yuna, dan Lia sudah nyaman dan aman di dalam. "Aku sudah siap. Kak, segera buka pintunya dan pastikan jalanannya aman sebelum kita mulai bergerak."

"Baik," jawab Soobin, mendekati pintu dan bersiap untuk membukanya.

Saat gagang ditarik, rolindor yang menjadi akses keluar ruang terbuka dengan deritan logam yang menggelegar. Begitu pintu terbuka, bunyi alarm keamanan langsung memecah kesunyian dengan suara yang keras dan menusuk.

Soobin bergegas kembali ke mini van, matanya memindai area sekitar dengan cemas. "Kita harus segera keluar! Alarm sudah berbunyi!"

Beomgyu menghidupkan mesin mini van dengan cepat dan mulai mengemudikannya menuju pintu keluar. Sementara itu, Soobin memastikan semua orang di dalam kendaraan sudah siap untuk pergi.

Mini van melaju cepat keluar dari basement, suara alarm semakin menjauh seiring dengan jarak yang semakin bertambah. "Jangan berhenti! Kita harus keluar dari sini secepat mungkin!" teriak Taehyun, Beomgyu mengarahkan kendaraan mengikuti rute jalan melalui ponsel Taehyun.

"Kita tidak bisa langsung menuju lab, kita harus ketempat lain terlebih dahulu. Semoga saja, Lia dan Yuna masih bisa bertahan."

***

Saat alarm berbunyi, operator keamanan yang terkejut segera beraksi. Mereka bergegas menuju panel kontrol dan memeriksa layar CCTV untuk menentukan lokasi dan penyebab alarm.

Ketiga penjaga yang bertugas juga langsung mengarahkan perhatian mereka ke monitor keamanan, memeriksa rekaman dari berbagai sudut gedung. Mereka melihat gambar mini van yang melaju keluar dari basement, dan segera menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.

"Cepat, beri tahu petugas di lapangan dan pastikan semua pintu keluar terkunci!" perintah salah satu operator kepada rekan-rekannya, sambil terus memantau gambar CCTV.

Ketika alarm berbunyi, suasana di dalam gedung menjadi sangat kacau. Para penghuni, yang awalnya sibuk dengan aktivitas mereka, langsung terkejut dan bingung. Suara alarm yang keras mengganggu ketenangan, dan orang-orang mulai panik, berusaha mencari informasi dan bergerak menjauh dari area yang dianggap berbahaya.

Beberapa penghuni tampak berdiri di koridor, saling bertanya-tanya dan mencoba menghubungi petugas keamanan. Sementara itu, beberapa orang mulai meninggalkan ruangan dengan cepat, mencari jalan keluar dari gedung yang penuh sesak.

Di luar gedung, para petugas keamanan dan penjaga mulai bergerak cepat untuk menenangkan situasi dan memastikan keamanan. Mereka berkoordinasi untuk mengecek semua pintu dan area yang mungkin menjadi tempat pelarian.

lockdown, txt ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang