Bonus Chapter : Truncated Information

95 18 0
                                    

Tebuh pemuda yang bernama Yoon Jaehyuk itu diletakkan pada ranjang milik Kai. Tidak ada yang merawatnya karena kelima pemuda itu sedang lelah karena menahan lapar. Tapi, selain makanan. Ada satu yang juga hilang atau tidak ada. Obat. Obat mereka belum diberikan. Seharusnya diberikan sebelum jam makan sore, tapi sampai saat ini pun belum diberikan sama sekali.

Yeonjun melangkah, duduk di sisi ranjang untuk memperhatikan pergerakan Jaehyuk.

Mata Jaehyuk perlahan terbuka, mengabur sebelum akhirnya fokus pada langit-langit yang asing. Kepala terasa berat, dan ada denyut yang perlahan tapi pasti di pelipis. Jaehyuk mencoba mengingat apa yang terjadi, tetapi ingatan itu samar, seperti mencoba menangkap bayangan dalam kabut.

"Jaehyuk-ssi? Kau sudah sepenuhnya sadar?" Yeinjun bertanya. Keempat pemuda lainnya bangkit dari ranjang kemudian menghampiri Yeonjun.

Tampak terkejut, Jaehyuk melotot setelah seluruh ingatannya terkumpul. "Sunghoon!" jeritnya dengan panik, dia langsung bangkit dari posisi tidurnya dan duduk.

Mata mereka saling bertaut, mempertanyakan apa maksud dari jeritan kepanikan pemuda itu. "Tenanglah, katakan dengan perlahan tentang yang terjadi," ucap Soobin. Jaehyuk mengatur napasnya sampai benar-benar berada di tempo yang tepat lalu mulai berbicara, "Aku berasal dari lantai satu—" Ucapan Jaehyuk terpotong.

"Tunggu-tunggu. Lantai satu? Covid level tiga?" Yeonjun spontan menjauh, yang lain pun ikut menjauh. "Iya, covid level tiga." Jaehyuk memvalidasi.

"Ada yang harus kalian ketahui. Tempat ini adalah tempat di mana uang para pejabat di hasilkan, aku melihatnya secara langsung. Di LoCo lab."

"Aku bahkan mendengar beberapa potongan pembicaraan para ilmuan yang bertugas untuk memproduksi obat-obatan."

"Mereka mengatakan bahwa: covid itu tidak ada. Virus covid itu adalah ciptaan para pejabat. Gunanya agar mereka dapat memproduksi obat lalu menjualnya kepada para penduduk kalangan atas. Dan bagi mereka yang bukan termasuk kalangan atas harus di ungsikan ke gedung karantina."

"Juga, obat yang mereka produksi untuk kalian minum adalah—"

Brak!

"Selamat datang."

Suara operator terdengar. Pintu terbuka dengan cepat dan dua orang perawat masuk dengan wajah cemas. Mata seluruh penghuni kamar tertuju pada dua perawat yang baru saja masuk tersebut.

Mereka melangkah dengan terburu-buru menarik Jaehyuk dengan wajah kesal mereka. "Merepotkan saja kau, sialan." Salah satu dari mereka mengumpat. Menarik Jaehyuk dengan kencang.

"Lepaskan aku!" Jaehyuk memberontak dalam cengkeraman dua pasien tersebut.

Ketika mereka hendak pergi, Soobin secara spontan menghadang langkah mereka, "Mau kalian apakan dia?" tanyanya bernada menuding. "Enyahlah," kata salah satu dari mereka.

"Mau kalian bunuh juga sama seperti Ni-ki?"

Karena sudah muak dengan pertanyaan yang dilontarkan Soobin salah satunya mendorong Soobin dengan sangat kuat agar dia segera menyingkir.

Soobin pun tidak memberi perlawanan, dia hanya membiarkan kedua perawat itu pergi membawa Yoon Jaehyuk yang terus memberontak.








Besok update lagi, agak writer block dikit ini penulisnya. Mwah 💋

 Mwah 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lockdown, txt ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang