8

9 1 0
                                    

"Jangan lupa nanti jam 4 sore lo harus menghadiri undangan dari pak Reza," ucap Danu

"Kenapa gak lo aja yang datang sendiri ?"

"Gak bisa! Lo sendiri yang harus datang sebagai bentuk menghormati pak Reza, agar kerjasama kita bisa berjalan dengan naik Lan,"

"Kan yang di undang papa, bukan gue,"

"Lo lupa kalo orangtua dan anak lo sekarang berangkat liburan ke Bandung. Jadi otomatis lo yang harus gantiin bokap lo,"

"Oke - oke. Nanti lo temenin gue juga, gimana pun lo yang lebih tau siapa-siapa partner kerja papa," ucap Alan

"Siap. Sekarang lo cek berkas ini, kemudian lo tanda tanganin,"

Alan langsung melanjutkan pekerjaannya yang sedikit tertunda karena obrolan mereka sebelumnya

.
.
.
.
.

Tepat jam 4 sore, Alan yang di temani oleh Danu tiba di hotel bintang 5 tempat dimana pernikahan anak dari partner kerjanya ini berlangsung

Alan yang di temani oleh Danu langsung berjalan menuju pelaminan. Mereka mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan pak Reza. Setelah itu mereka segera menuju meja yang sudah disiapkan oleh partner kerjanya itu

"Mau makan apa ? Biar gue ambilin ?" Tanya Danu

"Biar gue ambil sendiri," tolak Alan

"Iyaudah gue kesana dulu ya. Mau ambil bakso," ucap Danu yang dibalas anggukan oleh Alan

Alan kemudian beranjak untuk melihat-lihat stan makanan yang ada disana

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menabrak dirinya hingga minuman yang Alan pegang tumpah mengenai jasnya

"Aduh maaf pak Alan saya gak sengaja,"

"Loh Ivy," ucap Alan terkejut

"Maaf ya pak Alan. Biar saya bersihkan dulu,"

Ivy kemudian mengambil tisu di dalam tasnya, ia lalu membersihkan jas milik Alan yang basah

Kenapa gue jadi deg-degan gini sih, batin Alan

"Udah gapapa kok," tolak Alan. Ia hanya tidak mau jika Ivy mendengar detak jantungnya yang tak beraturan

"Sekali lagi maaf ya pak,"

"It's ok. Kok kamu bisa ada disini ?" Tanya Alan

"Saya temen dari mempelai wanita pak. Pak Alan sendiri kok ada disini ?"

"Pak Reza itu partner bisnis papa. Saya kesini buat gantiin papa saya yang lagi liburan,"

"Oh seperti itu. Pak Alan udah makan ?"

"Belum. Ini saya mau ambil makanan,"

"Boleh saya temani bapak ambil makanan ? Kebetulan saya juga belum makan,"

"Boleh. Mari silahkan," ucap Alan

Mereka berdua berjalan bersama untuk mengambil makanan dan beberapa dessert, setelah itu keduanya kembali menuju meja Alan yang tadi.

"2 hari lalu pihak bengkel telpon saya, katanya mobil kamu udah di ambil sama orang suruhan papa kamu,"

"Iya pak. Pak Joni yang ambil mobilnya. Maaf saya lupa mau ngasih tau pak Alan,"

"Kamu kesini pakai mobil itu lagi ?" Tanya Alan

"Enggak pak. Mobil itu udah di pakai pak Joni buat antar bibi ke pasar. Katanya sayang kalo di jual,"

"Terus kamu kesini naik apa ? Udah beli mobil baru ?"

"Sudah pak. Papa yang beliin saya mobil,"

"Oh iya kapan-kapan saya boleh main ke rumah atau ke tempat kerja kamu ? Miwa nanyain kamu terus,"

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang